Halo para pembaca yang budiman. Hari ini aku lagi duduk santai di ruang kerjaku sambil menunggu para Spiderman ku datang. Ruang kerjaku tidak terlalu luas. Hanya 3x4 m. Aku duduk di belakang sementara di depan pintu masuk ada Mas Abdi, perawat dan juga asistenku. Hidupku sebenarnya sangat mudah gara-gara dia. Dia yang melakukan anamnesa, pemeriksaan dan SOAP. Aku tinggal duduk santai di sini ngobrol ngalor-ngidul sebentar sama para Spidermanku itu, lalu meresepkan obat. Konsultasiku sendiri tidak pernah terlalu lama kok. 1 jam aja udah lama banget.
Raindrops are falling on my head
And just like the guy whose feet are too big for his bed
Nothing seems to fit
Those raindrops are falling on my head, they keep fallingLagu dari B.J. Thomas mengalun perlahan dari headset itu. Ini lagu santai yang paling sering aku dengar kalau lagi kerja. Adem banget lagunya dan bikin tenang.
Para pembaca yang budiman. Kalian mungkin bingung. Kenapa aku dari tadi ngomongin Spiderman? Dan kenapa judul chapter ini Spiderman? Nah, mari aku jelaskan.
Waktu aku masih kecil dulu aku pernah ikut mamaku nonton Spiderman-2. Film itu menurut aku adalah fil superhero terbaik sepanjang masa. End game lewatlah, bagi aku masih lebih keren Spiderman-man 2. Kenapa?
Ada satu scene yang paling aku suka dari Spiderman-2. Si Peter Parker pernah konsultasi sama dokter spesialis jiwa karena stres. Kekuatan Spiderman dia serasa ilang. Si Peter bilang, "Dok saya mimpi jadi Spiderman, eh sebenarnya bukan mimpi saya ini mimpinya temannya teman saya (yaitu saya)."
Dasar Peter bego! Saking takutnya ketahuan kalau dia Spiderman jadi belibet gitu ngomongnya! Aku sama Mamiku waktu itu ketawa aja.
"Di dalam mimpi saya itu saya berusaha memanjat dinding, tapi terus jatuh. Seolah kekuatan saya menghilang. Kenapa ya Dok?"
Si Dokter kameo yang bahkan nggak dikasih nama ini diam sebentar terus balik nanya. "Kenapa kamu harus memanjat dinding? Kenapa nggak jalan-jalan santai sambil ngopi di warung pinggir jalan aja?"
Nah si Bully Maguire ini ternyata BEGO! Dibilangin gitu dia jadi mikir. "Berarti aku nggak harus jadi Spiderman ya?"
Dia malemnya mimpi tuh ketemu sama Mbah Ben. Mau tak panggil uncle kok nggak pantes udah ketuaan, tak panggil Mbah Ben aja yak. Si Mbah Ben bilang, "Peter, with great power comes great responsibilities."
Si Bego Peter nangis-nangis. "Aku udah nggak kuat, Mbah! Hidupku ancur kalau aku jadi Spiderman. Aku telat masuk kelas, nggak ngerjain tugas, kerja sambilan di pecat, MJ juga sewot karena aku nggak bisa nonton pertunjukan dia padahal udah janji. Aku mau berhenti aja. I'm Spiderman no more."
Di buanglah itu kostum dia ke tempat sampah. Di temu Jonah Jamson, calon mantunya MJ yang kesenangan gitu. Dia bikin headline koran kalau Spiderman sudah menyerah karena kostumnya udah dibuang. BANGSAT EMANG si JJ ini! Pengen tak tonjok aja.
Habis itu, ya... Hidup Peter berjalan normal. Dia masuk kuliah tepar waktu. Ngerjain tugas. Bisa kerja dengan lancar. Dia bahagia banget kayaknya sambil diiringi lagunya B.J Thomas jadi. Makanya aku seneng sama lagi itu juga. Adem banget gitu rasanya buat hati.
Terus si Peter datang ke tempatnya MJ. Nonton pertunjukan cewek itu. Habis selesai pertunjukannya, dia samperin tuh cewek sambil bawa bunga tiga biji doang soalnya kere nggak punya duit.
"MJ. Aku sekarang udah berubah nih. Aku rajin belajar, rajin bekerja, aku juga udah bisa nonton pertunjukanmu. Aku sebenarnya tuh suka sama kamu lho. Mau nggak pacaran sama aku?"
Si MJ melotot gitu dia pengen marah tapi juga bingung. Akhirnya dia ngomong gini. "Kamu itu telat! Aku udah punya pacar kita mau nikah. Kemane aje selama ini? Kok baru sekarang ngomong gitu ke aku. Aku udah capek nungguin kamu. Mending aku sama yang lain aja. Dah pergi sana!"
Si Peter jelas sedih ya di jutekin gitu sama MJ. Terus pas mau pulang kok ada kebakaran. Ada anak cewek terjebak di lantai atas. Peter mau nolongin itu anak tapi kostum Spiderman dia kan udah ga ada ya. Udah dibuang. Ya udah, akhirnya dia menyelamatkan anak itu sebagai dirinya sendiri, Peter Parker. Nggak pake costum.
Pemadam kebakarannya mengapresiasi banget tindakan Peter. "Akang keren banget! Kok bisa sih berani gitu masuk ke sana nggak pake baju pengaman apa-apa! Eike ngefans deh."
Terus si pemadam kebakaran ini ngobrol sama temannya. Ternyata masih ada satu lagi korban yang nggak selamat dari kejadian tadi. Pas itu si Peter mikir. "Kayaknya gue tadi kelamaan ya, kalau cepat pasti bisa gue selamatin juga tuh orang. Ya kostum gue nggak ada sih. Duh, merasa bersalah gue. Tingkat kejahatan juga naik sejak gue nggak jadi Spiderman. Kota ini butuh superhero kayak gue ya? Tapi gue nggak bisa. Kekuatan gue aja gampang ilang-ilangan."
Seperti biasa Mbah Ben datang lagi di mimpi Peter malam itu. "Peter, kamu harus percaya kalau kamu kuat! Kamu bisa! Ayo pegang tanganku dan ingat perkataanku, with great power comes great responsibilities."
Yah gitulah Peter akhirnya belajar lompat-lompatan di gedung. Ternyata bisa. Tapi kesenangan, kepleset, jatuh, dan malah sakit pinggang. Dari "I'm back!" Jadi "My back!" Ya jenius sih yang nulis skripnya Spiderman itu. Kok bisa pas gitu.
Terus... Si Peter diajakin ketemu sama MJ. setelah MJ mikir lama, dia sendiri bimbang. Dia bilang gini, "Peter, aku sebenarnya juga sayang sama kamu. Aku merasa aku nggak bisa nikah sama orang lain selain kamu. Kamu kemarin ngajakin aku pacaran kan? Ayo kita pacaran aja! Aku bakal batalin pernikahanku."
Si Peter kaget. Apa? Eh! Gue kan udah balik jadi Spiderman. Nanti MJ bisa jadi sasaran musuh-musuh gue dong! Nggak bisa nih. Gue nggak boleh pacaran sama dia.
"Maaf MJ, kemarin itu pikiranku itu menipu diriku sendiri. Aku ternyata nggak suka sama kamu. Aku nggak bisa jadi pacar kamu."
MJ denger gitu jelas ngambek lah ya. APA! Dasar BANGSAT! Seenak jidat aja lu bilang suka terus bilang enggak. Gue gampar juga lu! Di hatinya MJ gue yakin dia membantin begitu, tapi dia malah ngomong gini.
"Kiss me! Kalau emang lo beneran nggak sayang sama gue. Coba cium aku sekarang."
Apa! Cium! Waduh MJ. Ini Spiderman rating 13+ banyak bocil yang nonton! Oh no! Tapi sebenarnya gue juga mau. Ini batinnya si Peter.
Sementara aku sama Mamiku yang lagi nonton di bioskop bawa pompom sambil teriak-teriak semangat. "Cium! Cium!Cium!" Ealah, si Dokter Octopus nya datang. Nggak jadi cipokan deh.
Nah, segitu aja ceritaku tentang Spiderman tadi? Seru nggak? Nonton sendiri aja yak lengkapnya. Capek juga aku nyeritainnya.
Dari film Spiderman itu yang jadi perhatianku jatuh pada Dokter jiwa yang didatangi Peter. Dokter tanpa nama yang muncul sekali doang itu. Betapa kerennya dia karena bisa membuat bahagia Spidermanku hanya untuk sementara. Makanya aku sekarang duduk di sini. Aku ingin menyelamatkan para Spiderman di luar sana yang lagi bimbang dengan permasalahannya.
Emangnya Spiderman di dunia nyata itu ada? Ada dong! Inget kata-kata Mbah Ben. "With great power comes great responsibilities."
Seperti itu Spiderman. Mereka punya kekuatan yang besar dan juga tanggung jawab yang besar. Siapa mereka? Ada presiden, anggota dewan, menteri, artis. Orang-orang itu kelihatan kuat tapi banyak yang rapuh di dalam. Beberapa dari mereka banyak yang datang ke poliku hanya buat curhat dan minta obat karena biasanya mereka nggak bisa tidur. Makanya, aku selalu memanggil mereka Spiderman. Walaupun mereka itu nggak punya jaring-jaring atau lompat-lompatan antar gedung tapi mereka lebih kuat dari Spiderman lho. Karena mereka punya duit. Duit itu ya kekuatan yang bisa bikin orang sampai bertekuk lutut kan?
Terus kalau kalian bagaimana para pembacaku yang budiman? Kalian juga Spiderman. Baca surah Al Baqarah ayat 30. Allah berfirman, "Aku hentak menjadikan Khalifah di bumi."
Mahasuci Allah yang telah memberikan kita kekuatan. Kita diciptakan untuk menjadi pemimpin di bumi. Kita ras terkuat. Tetap semangat ya guys menjalani hidup yang berat. Jika kalian butuh teman curhat, aku dan para Dokter Jiwa lainnya siap membantu.
Tapi ingat! With great power comes great responsibilities! Jadi bertanggungjawablah atas semua perbuatanmu karena semuanya akan di tanya di akhirat nanti!
Udah 1326 kata nih. Cukuplah chapter hari ini. Ketemu lagi besok ya! Jangan lupa beli buku Mamaku di Karyakarsa mulai dari 2k aja.
Bye bye!

KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Dokter 2 (END)
Storie d'amoreKehidupan setelah pernikahan ternyata tidak mudah. Tidak seindah di novel-novel romance. Apakah happly ever after itu ada?