Isabella adalah gadis yang sangat ingin kebahagiaan, dia sangat ingin di cintai dan sangat ingin mendapatkan kasih sayang orangtuanya.
dia di besarkan dengan beribu luka, kebahagiaan begitu jauh dari hidup nya, bahkan tersenyum saja dia tidak pernah.
Isabella gadis SMA yang tidak pernah tersenyum, bahkan berbicara dengan orang lain saja sangat jarang bahkan hampir tidak pernah, dia hanya diam dan menyendiri.
kehidupannya sangat gelap hanya ada makian dari mamanya dan pukul yang dia dapat dari mamanya, karena kehadirannya tidak di inginkan, bagi mamanya dia hanyalah pembawa sial karena dirinya karir mamanya rusak.
"isabella, kamu di panggil kepala sekolah untuk keruangan beliau" ucap wali kelas Isabella.
Isabella langsung menuju ke ruangan kepala sekolah tanpa menjawab, sudah tidak aneh bagi gurunya karena selama 2 tahun sekolah di SMA itu semua orang sudah tau gimana sifat Isabella.
(kita panggil aja bella)
sepanjang koridor sekolah ada beberapa yang menatapnya dengan tatapan sulit di artikan karena paras yang sangat cantik namun datar, kulit putih dan mulus, bulu mata lentik dan hidung mancung jangan lupakan bibir ranumnya.
pesona bella tidak main-main namun berbicara dengan nya saja mustahil, apalagi untuk akrab dengannya bisa di bilang tidak mungkin.
tok tok tok.
"masuk."
bella masuk ke ruangan kepala sekolah dan ternyata sudah ada beberapa orang murid, tapi bella tidak mengenal mereka semua.
"duduk bel." ucap kepala sekolah (kita panggil aja pak hans)
bella duduk di sopa yang masih kosong tanpa mengucapkan sepatah katapun, pak hans hanya bisa tersenyum melihat sifat bella yang sangat jarang bicara.
"oke jadi alasan saya memanggil kamu kesini karena ingin menjadikan kamu perwakilan sekolah ini untuk mengikuti olimpiade sains nasional (OSN)." jelas pak hans.
"jadi?" tanya bella dengan suara yang sangat lembut namun terkesan datar.
pak hans bingung ingin menjawab apa, beliau mikir keras lebih tepatnya beliau tidak paham maksud bella.
"kamu akan fokus belajar sampai (OSN) selesai"
"saya tidak tertarik, maaf" ucap bella lalu keluar dari ruangan kepala sekolah, semua orang yang di ruangan pun terdiam melihat bella keluar.
"dia kaku sekali" ucap perempuan yang bernama kenza.
"hampir sama sih sama kakakmu" sahut cowo yang bernama yohan.
"kalian kembali ke kelas, soal bella biar saya yang ngurus haduh dia itu pintar namun ya begitulah sifatnya seperti yang kalian lihat" ucap pak hans sambil memijit kepalanya kerena pusing.
"kami permisi pak" ucap mereka berempat lalu keluar dari ruangan kepala sekolah.
sepanjang koridor semua murid fokus ke mereka berempati, karena jam istirahat jadi sangat banyak siswa/siswi menuju ke kantin namun mereka berempat tidak peduli.
bella duduk di taman belakang sekolah dia selalu duduk di sana saat jam istirahat karena di sana sangat sepi dan damai.
"sekolah dan menuntut ilmu demi masa depan, tapi kalo abis lulus gw langsung bunuh diri kan jadi sia-sia" gumam bella sambil memainkan ponselnya.
tanpa dia sadari ada sosok cowo sedang duduk di atas pohon yang sangat tebal daunnya, sedari tadi dia memperhatikan bella yang duduk sambil memainkan ponselnya.
tidak terasa waktu istirahat sudah berlalu dan bella pun langsung menuju ke kelasnya, kelas pun berlalu dengan cepat semua murid pulang ke rumah mereka masing-masing.
bella pulang ke rumahnya dan ternyata di depan rumah ada mobil, mungkin pacar mamanya.
saat masuk ke rumah ada dua pria sedang berbicara dengan mamanya, bella tidak peduli dan langsung menuju ke kamarnya, tanpa dia sadari salah satu tamu mamanya itu memperhatikannya sedari tadi.
"siapa?" tanya salah satu tamu mama bella (kita panggil aja yuan).
"anak" jawab mama bella (kita panggil aja icha)
"jadi itu anak kamu, sudah besar ya" ucap chen
"iya" jawab icha
bella memasuki kamarnya tanpa mempedulikan tamu, waktu berlalu dan tidak ada hal yang istimewa bagi bella, setiap hari waktu berlalu sama tidak ada hal yang istimewa mungkin hanya ada penderitaan yang dia dapat, kebahagiaan apa itu kebahagiaan.
bella adalah penulis novel, setiap novel nya selalu happy ending bahkan beberapa dari karyanya viral dan sangat di sukai oleh kalangan anak muda dan dewasa.
semua karyanya sangat beda dengan kehidupannya, semua karyanya penuh kebahagiaan berbeda dengan hidupnya penuh dengan penderitaan.
matahari pun pergi dan sang rembulan datang dan langit pun menjadi gelap, bella duduk di jendela kamarnya setelah tamu mamanya pulang seperti biasa dia mendapatkan cambukan dan siksaan dari mamanya.
dia duduk sambil memandangi sang rembulan yang begitu indah, dengan ribuan luka di badannya dia masih bisa tersenyum walaupun hanya untuk dirinya sendiri.
"apakah aku tidak pantas untuk bahagia" ucap bella sambil menatap datar sang rembulan.
berbeda tempat ada sosok lelaki yang sedang duduk di balkon kamarnya, tatapan kosong seperti tidak ada tujuan hidup dan itulah angkasa, sosok lelaki yang selalu di bandingkan dengan orang lain walaupun dia sudah sangat baik.
berbeda dengan bella, angkasa hanya mentalnya yang rusak, bella mental dan fisiknya yang rusak, walaupun begitu mereka berdua tatap bertahan hidup walaupun hidup penuh siksaan.
bella keluar dari kamarnya dan langsung menuju parkiran dan menaiki motor nya, dia menuju tempat yang sering dia datangi yaitu tempat balap liar.
bella hidup sangat bebas, tidak ada yang peduli dia pulang atau tidak, memar di pipinya tidak dia pedulikan, biasanya dia poles dengan makeup atau pakai masker namun kali ini tidak.
saat sampai di area balapan semua perhatian menuju ke bella, karena baru kali ini dia tidak menggunakan masker untuk menutupi wajahnya.
ada beberapa geng motor yang dia kenali dan ada beberapa yang tidak dia ketahui, bella tidak peduli dan duduk santai di motornya tanpa mempedulikan orang lain.
"itu yang di panggil pak hans tadi kan"
"iya weh, bjir mukanya ada memar dong"
"mungkin itu alasannya kenapa dia tidak pernah tersenyum"
"cantik banget woi,tapi ya gitu"
pria yang lumayan mengenal bella, em lebih tepatnya lumayan akrab dengan bella, memberanikan diri untuk bertanya.
"lo kenapa bel?," tanya niko
"biasalah" jawab bella seadanya, niko hanya mengangguk sebagai jawaban walaupun sebenarnya dia tidak mengerti.
"balap ga?" tanya niko
"gak dulu, masih banyak uang gw" mendengar jawaban bella, niko pun langsung tertawa.
"hadiahnya lumayan!," ucap niko
"paan?" tanya bella penasaran.
"uang 100jt sama mobil kalo ga salah." jawab niko
"skip dulu, hadiahnya kurang menarik!," ucap bella, niko menuju ke peserta lainnya karena di panggil, hanya saat bersama niko ia banyak bicara walaupun sedikit kaku.
karena merasa bosan bella pun memutuskan pulang sepanjang perjalanan dia hanya diam dengan tatapan kosong, namun tiba-tiba ada beberapa rombongan menyelipkannya membuat bella sadar dari lamunannya, ah astaga dia sedari tadi pakai moda auto pilot.
(RAME LANJUT, GAK RAME KAPAN-KAPAN LAGI)
♡(ӦvӦ。)
![](https://img.wattpad.com/cover/374623480-288-k45833.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ISABELLA
Teen Fictionkasih sayang orang tua, bagaimana rasanya?. * * * * * kalo rame sering up, kalo engga yaudah kapan-kapan lagii. jangan lupa vote biar semangat.