Waiting for

32 4 0
                                    



Setelah pekerjaan di ansan selesai kini seulgi dalam perjalanan kembali ke seoul bersama jimin selama di ansan seulgi sangat merindukan flat kecil nya itu dan juga kim yerim meskipun hanya di tinggal beberapa hari namun seulgi sangat merindukan nya.

"Ahhh aku merindukan seoul" gumam seulgi.

"Kau tidak merindukan ku" sahut jimin.

Seulgi menoleh menatap pria yang sekarang menjadi kekasihnya ini sungguh seulgi tidak pernah membayagkan nya sebelum nya haruskah seulgi tetap memanggil nya sajangnim atau honey atau baby KYAAAA memikirkan nya saja membuat pipi seulgi merona.

"Aigoo jangan menggoda ku jimin aku malu" sebal seulgi.

Jimin terkekeh mencubit gemas pipi seulgi ia sangat menyukai nya saat dimana raut wajah seulgi berubah kesal saat ia menggoda nya.

"Ya-ya setidaknya jangan lupakan aku disini" sahut seokjin datar.

"Ck mengaggu saja" kesal jimin.

"Yak siphal apa katamu"

"NEO MICHYEOSSEO..."

"Hajimaaaaaa" teriak seulgi cukup keras.

Jimin dan seokjin terkejut sontak menghentikan perdebatan nya setelah mendengar teriakan seulgi yang cukup nyaring bahkan jimin baru pertama kali mendengar seulgi berteriak.

Seperti bukan seulgi saja batin jimin.

Seulgi tersenyum melihat wajah terkejut kedua nya terlihat sangat lucu apa para pria tidak pernah melihat wanita berteriak sebelum nya memang seulgi akui ini kali pertama ia melakukan nya itupun karena reflek saja atau karena sekarang ia merasa tidak takut lagi dengan jimin dalam artian seulgi bisa merasa sedikit terbuka dengan jimin setelah menjadi kekasih nya.

Drt...drt...drt.

Ponsel seulgi berbunyi panggilan itu dari jinhe sahabat yeri adik nya dengan segera seulgi menjawab panggilan itu meskipun hati nya bertanya kenapa jinhe menelfon nya biasa nya gadis itu tidak pernah menghubungi nya jika bukan seulgi lah yang menghubungi nya lebih dulu.

"Ah syukurlah eonni mengangkat nya aku sudah berusaha menelfon mu dari tadi tapi ponsel mu tidak aktif" ucap jinhe panik.

"Tarik nafas jinhe kau seperti di kejar hantu saja" kekeh seulgi.

"Eonni ini bukan saat nya memikirkan itu yeri...".

"Kenapa dengan yeri ada apa dengan nya" ucap seulgi gelisah.

Melihat raut gelisah seulgi jimin dengan lembut mengusap kedua bahu seulgi sembari mendengarkan kembali jinhe berbicara.

"Eonni mianhae" sahut jinhe lirih hampir tidak terdengar.

"Berbicara lah dengan jelas ada apa dengan yeri jinhe-ah" bentak seulgi tanpa sadar.

"Eonni yeri...ah..."

"A WAE...."

"Seulgi tenanglah" sahut jimin tangan masih setia merangkul seulgi.

"Ye-yeri kecelakaan sekarang di rawat di rumah...sakit...eonni" sahut jinhe terbata.

Seulgi menjatuhkan ponsel nya suara jinhe masih terdengar memanggil nama nya tapi seulgi tidak memperdulikan nya jimin yang memang mendengar obrolan mereka segera memeluk erat seulgi membiarkan kekasih nya ini menangis kencang di dada nya.

"Hyung-ah..." panggil jimin pelan.

Seokjin yang mengerti situasi segera menyuruh supir untuk mempercepat perjalanan kembali ke seoul karena mereka harus ke rumah sakit secepatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Saranghae ᴋᴀɴɢ sᴇᴜʟɢɪ🕊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang