First Chapter

2 2 0
                                    

"Yang kamu lesu banget? Padahal baru aku jemput"

"Iyaa, soalnya aku kangen kamu. Ngga ketemu hampir dua bulan" laki-laki yang tengah memegang setir motor itu tersenyum lebar menahan salting. Gadis yang dibonceng ikut tersenyum sambil mengeratkan tangan memeluk Orlando.

"Gimana ospek kamu kemarin?" tanyanya.

Sheena meletakkan dagunya pada pundak Orlando, hingga wajahnya tersapu angin di jalanan. Ia tersenyum sebelum menjawab petanyaan pacarnya. "Seru banget, kenalan sama kating terus punya temen baru juga, tapi cape"

"Gapapa, awal-awal doang cape. Ospek kan cuma sekali"

"Kamu sendiri gimana?" Sheena melihat wajah Orlando dari dekat. Laki-laki ini begitu lucu saat berbicara dengannya.

"Kurang-lebih sama kaya kamu, cuman kurang aja"

"Kurang apa?"

"Kurang kamu, wkwk"

"Yaelahh, bisa aja elu" Kedua anak manusia itu tak berhenti menceritakan semuanya di sepanjang jalan. Sesekali mereka tertawa kencang ketika salah satunya meceritakan sesuatu yang lucu.

"Ndo?"

"Hmm?"

Sheena mengeratkan pelukannya lagi. Gadis itu sesekali mencium bau jaket yang dikenakan Orlando. Jantungnya berdegup kencang. Hati dan pikirannya tak sejalan.

"Kenapa ya, harus kita yang ngerasain LDR-an?" Suasananya berubah. Semua terasa seperti serius diperbincangkan mereka.

"Meskipun begitu, aku setiap bulan bakal temuin kamu kesini" ucap Orlando, sebelum mengelus punggung tangan Sheena yang memeluknya.

"Aku selalu takut, kalau kamu ninggalin aku sendiri"

"Aku juga takut kalau kehilangan matahariku, jangan pernah nyerah sama aku ya?" Sheena mengangguk disana.

•••

Sheena berjalan di tepi pantai diikuti Orlando dengan jarak tak terlalu jauh di belakang. Gadis itu bermain ombak dan sesekali tertawa kecil saat kakinya menyentuh air laut.

"Sayang kamu cinta sama aku ngga?" Ucap Sheena di depan sana tanpa menoleh.

"Pertanyaan kamu ga perlu di jawab udah jelas Sheena"

"Aku cuma memastikan" Sheena menoleh kearah belakang dengan senyum lebarnya.

"Aku cinta sama kamu, lebih dari diriku sendiri" Orlando memerhatikan gadis yang berjalan di depannya diam tak menjawab. Mereka berdua sama-sama tak bisa kalau harus dipisahkan.

"Orlando"

"Hmm?"

"Tau ngga, kenapa aku cinta sama kamu seperti halnya air laut?"

"Kenapa?"

"Karena air laut sampai kapanpun ngga akan surut, seperti perasaanku ke kamu"

"Ahh, begitu ya? Tapi laut bisa bikin kamu tersesat" Orlando berlari kecil berjalan menyamai Sheena. Mereka saling menatap sesaat kemudian.

"Iya, sedangkan aku di laut selalu punya arah" Sheena menunjuk Orlando dengan jari telunjuknya.

Sheena tertawa lalu berlari meninggalkan Orlando setelah meninggalkan cubitan yang terasa panas di perut Orlando. Laki-laki itu meringis sebelum berlari mengejar Sheena.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENANDIKA, The Diary BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang