berujung pecah

1.5K 214 32
                                    

Paul nabila memasuki area tersebut sambil berpegangan tangan selayak nya pasangan bahagia.

Langkah nabila menajdi takut. Entah apa yang di takutkan. Akan tetapi, hati nya benar benar merasa takut saat itu. Sedangkan paul menggenggam tangan nabila sangat amat erat. Seperti dirinya pun juga Sedang di landa keraguan untuk melakukan apa yang ingin lakukan nanti di depan istri nya itu.

Ketika kedua nya sudah berada di tengah tengah acara megah itu. Tangan nabila paul lepas begitu saja dan nabila menatap wajah tampan paul.

"Apapun yang terjadi, jangan tinggalin tempat ini. Aku mau, kamu tetap stay disini". Paul menekankan kembali ucapan itu. Dan nabila semakin takut.

Pasal nya, dekorasi di tempat itu. Seakan akan dekorasi sebuah pernikahan yang sangat amat mewah.

"Jangan buat saya takut". Nabila memegang lengan paul.

"Ga ada yang perlu di takutkan. Aku disini nab, aku cuma minta sama kamu. Tetap disini ya'". Sedangkan tangan paul memegang pipi kanan nabila dan mengusap nya dengan lembut.

"Ini acara nya siapa?". Tanya nabila yang sejak tadi ingin sekali ia tanyakan.

"Hallo". Sapa seseorang dan sebelah kirinya paul ada seseorang yang berdiri di sana sambil memegang lengan paul. Seperti, dirinya pun juga berhak atas paul.

Mata nabila menelusuri penampilan nya itu yang seperti sangat amat serasi dengan penampilan paul saat ini.

"Maksud nya apa?". Tanya nabila langsung kepada paul.

Paul mulai takut ketika menatap mata nabila dengan penuh kekecewaan kepada nya.
"Saya akan menjadi madu kamu nabila. Paul, hari ini akan menikah saya. Iya kan sayang?". Perkataan yang tak pernah terlintas di pikiran nabila itu. Kini ia harus menerima kenyataan bahwa, perempuan itu bicara bahwa dia akan di madu dengan giska.

Nafas nabila seakan akan berhenti saat itu juga. Dia seperti mimpi buruk mendengar itu.

Lalu, kemana ucapan manis suami nya itu kemarin marin?. Apa hanya gombalan buaya?. Lalu, nabila terperangkap dengan ucapan manis nya?.

Rasanya nabila ingin sekali pergi dari sana. Akan tetapi, kaki nabila seperti kaku. Dia ingin berontak, tapi tidak bisa. Karena bagi nabila. Hari itu adalah hari yang paling menyakiti untuk nabila.

"Plak!". Tamparan keras dari mamah nya paul yang tanpa aba aba langsung menampar anak laki laki nya itu.

"Bajingan kamu!. Saya ga pernah didik kamu sebagai pria bajingan seperti ini!. Memalukan!". Ucapa nya sangat amat penuh emosi. Bahkan, melihat paul dan giska kini seperti menatap seorang binatang yang tak punya hati.

Akan tetapi, nabila malah menenangkan mertua nya itu. "Mah, jangan". Ucap nabila dan menahan mertua nya itu.

"Diem kamu!. Kamu ga pantes membela manusia kaya dia!". Mamah nya paul sambil menarik tangan nabila agar menjauh dari paul.

"Tante, tante harus terima kenyataan. Kalau anak tante ini emang ga bisa jauh jauh dari aku". Perkataan giska yang terlalu meninggi kan dirinya sendiri.

"Maaf mah, ini udah keputusan aku". Ucap sedih paul.

"Kamu beneran mau melakukan itu?!". Mamahnya paul seperti tak mengenali anak nya sendiri.

"Kamu mau madu saya dengan dia?". Tatapan nabila dengan penuh kecewa ke arah paul dan air mata yang sudah terjatuh di pipi nya.

"Maaf nab". Hanya itu yang bisa di katakan oleh paul.

"Kalau kamu menyuruh mamah sama papah buat datang kesini. Untuk menyaksikan hal ini. Mamah benar benar tidak sudi!." Tegas mamah nya rony.

"Maaf mah, buat mamah kecewa. Tapi, ini udah keputusan aku". Nabila benar benar tak menyangka. Padahal, tadi pagi dirinya masih baik baik saja. Bahkan, paul seperti meyakinkan nabila bahwa nabila memang satu satu nya milik nya. Lalu, mengapa paul melakukan itu?.sedangkan giska tertawa dengan penuh kemenangan.

Menata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang