Prolog

20 1 0
                                    

Seorang gadis sedang berlari di ujung koridor sekolah yang sangat luas nan panjang. Mata nya tak henti-hentinya melirik kesana-kemari untuk menemukan tempat persembunyian yang cocok untuk sementara waktu, lalu jika situasi sudah aman ia akan kembali berlari keluar dari sekolah dan pulang. Maka permainan kejar-kejaran pun akan selesai saat dimana ia sudah berhasil keluar dari gedung sekolah.

Milly menoleh sekilas kebelakang, terlihat ada sosok lelaki tinggi dengan kaki panjangnya sedang mengejar nya membuat Milly spontan meluruskan pandangannya kembali dan mempercepat lari nya. Berbelok ke kanan dan lalu ke kiri, ia menuju taman sekolah yang di penuhi dengan tanaman serta beberapa pohon besar yang menurut nya bisa menyembunyikan dirinya untuk sesaat.

Di area taman sekolah ini, tepatnya di belakang pohon Milly mencoba menetralkan deru nafas nya, indra pendengarannya mendengar suara langkah kaki yang berhenti berlari.

Tidak mengintip ke belakang untuk melihat kakak kelas yang mengejar nya, Milly hanya memfokuskan penglihatan untuk mencari jalan keluar serta menajamkan pendengarannya memprediksi sejauh mana jarak antara Milly yang sedang bersembunyi di balik pohon besar dengan suara langkah kaki yang terdengar santai arti bahwa kakak kelas nya juga sedang tidak berlari kesana-kemari. Tak lama dari itu Milly mendengar kakak kelas nya membuka suara.

" Sayang? Serius kamu memilih tempat persembunyian di taman? Apa kamu bercanda?" Ucap seorang Hellio yang memiliki nama lengkap Marchellio Deluca Trom kakak kelas Milly yang sedari tadi mengejar Milly.

Hellio tidak bergerak, ia hanya berdiri dan memerhatikan beberapa pohon yang pastinya Milly bersembunyi di baliknya. Mata nya terfokus oleh satu pohon besar yang kemungkinan besar Milly ada di balik pohon itu.

Dengan senyum khas nya Hellio berkata " Sayang aku tau kamu lelah berlari, sudah ya main lari-lari nya. akui saja kalo aku lebih jago bermain dari pada kamu" ujar Hellio dengan melangkah perlahan menuju pohon incarannya.

Sedangkan Milly, ia sama sekali tidak panik. Malahan Milly tersenyum senang, ia senang karena telah memainkan permainan gila ini, terlebih lagi yang bermain dengan nya ada Hellio- kakak kelas nya sendiri.

" Orang gila beneran haha, lucu banget bilang gue lelah berlari" batin Milly yang hanya bisa menahan tawa.

Milly mendengar langkah kaki yang perlahan mendekat. Mata nya kembali fokus ke arah kiri tepat ia akan berlari lagi.

TBC🥺🤪

Suka? Tekan bintang nya manizz😋



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kejaran CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang