Chapter 39 - Spoiler Bab

30 3 0
                                    

"AKU BILANG, AKU TIDAK JADI MENJUALNYA, KENAPA KALIAN TIDAK MENURUTI PERINTAHKU?!"

Pedro yang sudah terkapar dengan wajah tak karuan bentuknya terus terbatuk-batuk hebat di atas lantai. Darah terus mengalir dari lengannya yang baru saja kena peluru milik Mach yang murka padanya.

Matanya sangat dingin, mengandung kebencian teramat dalam pada gadis yang membuatnya seperti ini, Andin. Dia menyesal tidak membunuh gadis keparat itu, jika keberadaannya hanya membuatnya susah begini.

March duduk di atas meja dengan wajah merah karena amarah. Dia tidak menyangka kecolongan gadis itu tepat di depan hidungnya. Dan Mach tak habis pikir anak buah bodohnya ini bisa-bisanya tak menuruti perintahnya di saat penting begini.

Dia sudah memberi perintah pada Pedro juga Maldina untuk membatalkan lelang atas Andin ketika dirinya masih bersama Tuan Hemsworth. Melalui telepon. Dan itu juga-lah kesalahan terbesarnya yang dia buat hari ini.

Tapi memang sialan sekali bawahannya, tergiur dengan uang banyak dan memberontak padanya. Dia terlalu meremehkan seorang William Deytron. Laki-laki itu sangat pintar sekali menyembunyikan kekayaannya selama ini.

Ketika Surya berada di dalam bandara Charles de Gaulle dari perjalanan bisnisnya di kota Paris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Surya berada di dalam bandara Charles de Gaulle dari perjalanan bisnisnya di kota Paris. Tatapannya tidak sengaja tertuju pada toko cokelat yang ada di dalam bandara.

Entah kenapa tiba-tiba dia teringat dengan seorang gadis yang tinggal di tempatnya. Dengan inisiatif tak biasa yang datang dari dirinya, Surya masuk ke dalam toko coklat itu lalu membeli dua box berukuran sedang coklat Valrhona dan makaron rasa karamel dari Ladurée, kemudian memberikannya pada Andin sesampainya di rumah.

Namun apa yang tidak dirinya duga saat selesai memberikan coklat itu pada Andin adalah, respon gadis itu yang menangis tersedu-sedu karenanya.

Andin memeluk pemberian Surya itu di dadanya, dengan air mata yang mengalir di pipinya, dia berterima kasih dengan tulus pada Surya yang kelihatannya acuh tak acuh.

"Terima kasih... Terima kasih, Sir. Terima kasih banyak." ucap Andin berulang-ulang dengan senyum lebar terkembang di bibirnya dan mata mengalir tangis.

Surya hanya bisa mematung mendapati respon Andin dengan coklat yang baru saja diberinya.

Itu hanya coklat, pikir Surya. Kenapa gadis ini menangis seolah-olah keluarganya seperti baru meninggal saja?

Musimnya Cinta (Season's Of Love Series/SoL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang