𝟒𝟒. 𝐑𝐈𝐂𝐄 𝐂𝐀𝐊𝐄 & 𝐖𝐀𝐋𝐍𝐔𝐓 𝐂𝐀𝐊𝐄

504 62 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Felix mematikan iPad-nya setelah melihat sebuah media menayangkan berita, di mana berita itu menghebohkan sekali, berita penemuan jasad yang sudah tak utuh dan tak dapat di kenali lagi di sebuah hutan. Para pemburu tak sengaja menemukan mayat Valerie lima hari kemudian, hingga tubuhnya sudah membusuk.

Namun identitas Valerie belum terungkap, dan masih dalam tahap penyelidikkan. Dengan kondisi Valerie yang sudah hancur, di perkirakan karena tewas di mangsa serigala hutan yang buas, dan menutupi kasus kekerasan yang sebelumnya di perbuat oleh Felix. Ia sengaja menghilangkan kecurigaan kekerasan terhadap Valerie dengan cara melepas serigala untuk memangsanya.

Edmund yang berada di ruangan kerja Felix lantas menghampiri sepupunya. "Jika lelah, istirahat saja."

"Aku tak bisa. Aku harus menyibukkan diri agar tak terlalu memikirkan hal yang menimpaku." Lirih Felix yang memeriksa dokumen penting.

"Matamu seperti zombie, cepat sana tidur. Biar aku yang menyelesaikan pekerjaan." Ucap Edmund yang iba pada Felix.

"Biarkan aku bekerja." Sahut Felix serak.

Tiba-tiba ponsel Edmund berdering, lekas ia merogoh saku celananya dan mengangkat telepon karena ibu dari Felix yang menghubungi.

"Iya. Ada apa?" Ucap Edmund pada orang di seberang sana.

"Felix. Kau mematikan ponselmu?" Tanya Edmund melirik sepupunya dengan ponsel yang masih menempel di telinganya.

"Hm.. ponselku mati kehabisan daya." Sahut datar Felix.

"Kata Felix ponselnya mati." Ucap Edmund pada orang di balik telepon.

"Apa!!" Ucap Edmund lantang. Membuat Felix terganggu dan mendesis kesal pada sekretarisnya.

"Felix. Kata Mommy-mu Charlotta sudah sadar." Ucap Edmund antusias.

Keduanya begitu senang mendengar kabar tersebut, Felix bangkit dengan sekuat tenaga berlari keluar. Edmund membiarkan Felix pergi untuk menemui istrinya yang sedang terbaring lemah.

Tak perduli dengan pandangan beberapa pasang mata yang ada di perusahaannya, ia terus berlari untuk pergi ke rumah sakit. Menemui separuh hidupnya, tak sabar ia memeluk Charlotta mengecup seluruh inci wajahnya, Melepaskan rindu yang tertahan.

Felix memarkirkan mobilnya sembarangan dan melemparkan kunci mobil pada security yang berjaga di depan rumah sakit, meminta security tersebut untuk memindahkan mobilnya. Dengan kecepatan penuh berlari di lorong-lorong rumah sakit menuju ruangan tempat Charlotta di rawat.

Sampai di depan pintu ruangan Charlotta, ia mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Lalu membuka pintu cukup keras hingga mengejutkan seisinya yang menatap ke arahnya. Netranya tertuju pada Charlotta yang masih terbaring di brankar, ia masih memejamkan matanya, namun alat-alat yang terpasang sebelumnya sudah di lepas dari tubuhnya.

FELIX ZEKALION✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang