Kim Jennie meminum racun yang ada di depannya. Dia meminumnya sambil tersenyum getir, apa ini akhir dari hidupnya? Padahal yang dia inginkan hanyalah perhatian dari suaminya. Tapi dia tidak pernah mendapatkannya.
Jennie melihat kearah anak kecil berusia 8 tahun yang terbungkus selimut tebal bersama dengan para pelayan disampingnya, dia tidak bermaksud membunuh atau melukai anak itu sungguh. Dia tidak sengaja mendorong anak itu jatuh dari kapal. Kemudian dia melirik suaminya yang hanya menampilkan wajah dingin.
Jennie memuntahkan darah dari mulutnya, kemudian tersenyum kearah anak kecil yang menangis di pelukan pelayannya.
"Maafkan aku."
Sialan. Padahal dia baru saja menyayangi anak itu. Andai waktu bisa diputar kembali.
"MOMMY!!!"
°
°
°
Mata itu terbuka lebar bersamaan dengan tubuhnya yang terduduk secara tiba tiba. Membuat kepalanya pusing dan matanya berkunang kunang. Iris coklat itu meneliti kesekitar, apa dia sudah disurga? Apa yang terjadi?
Suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya, setelah beberapa detik pintu itu terbuka menampilkan seorang pelayan wanita masuk dengan nampan ditangannya.
"Yang mulia, air mandi anda sudah siap. Anda ingin menggunakan wangi apa hari ini?" Pelayan itu mendekatkan nampan yang dioegangnya kepada Jennie.
Jennie melirik nampan itu dan mengambil handuk yang ada disana, berjalan mendahului pelayan itu memasuki kamar mandi.
"Jangan mengikutiku, tinggalkan aku sendiri."
Mendengar hal itu pelayan tersebut langsung izin undur diri keluar dari kamar itu.
Jennie berendam di dalam bathup yang dipenuhi kelopak bunga dan busa tersebut. Mengusap seluruh badannya sambil termenung. Apa yang terjadi padanya? Kenapa dia berada di kamar tidurnya? Kenapa dia tidak mati?
Jennie menatap pantulan dirinya dari kaca yang ada di dekat bathup tersebut, memegangi lehernya tempat dimana dirinya merasakan sakit yang luar biasa sebelum kematiannya. Racun itu membakar tenggorakannnya, kemudian menyerang area jantungnya. Jennie masih bisa merasakan tusukan tusukan yang mengenai jantungnya sebelum mati. Itu sangat menyakitkan.
Setelah selesai dengan ritual mandinya, dia keluar dan memakai pakaiannya sendiri. Mengeringkan dan menata rambutnya sendiri, memakai riasan juga sendiri. Dia sedang tidak ingin diganggu saat ini.
Dia mengambil buku diari miliknya yang tersimpan didalam rak meja. Melihat tanggal terakhir dirinya menulis diari. Ah dia mengulang waktu, dia diberikan kesempatan hidup untuk ke 2 kalinya oleh tuhan. Dia dibawa mundur ke 2 tahun sebelum kematiannya.
Entah kapan air mata itu mengalir dipipinya dan suara isakan kecil terdengar, dia senang sangat malah, tapi dia juga sedih dengan kehidupannya. Dia menangis sambil sesekali tersenyum dan tertawa seperti orang gila. Ternyata tuhan itu ada, padahal selama ini dia menyalahkan tuhan karna memberikannya hidup yang sangat menyedihkan.
Aku akan menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin.
Jennie keluar dari kamar itu dan berlari menuju taman bunga belakang dimana anak kecil yang dia sayangi berada. Taman yang dipenuhi oleh bunga lily putih, yang merupakan bunga kesukaan dari mendiang istri pertama. Tempat favorit anak kecil itu.
Dia berlari sambil diikuti oleh pelayan dan beberapa pengawal. Berlari sambil tersenyum senang tidak mempedulikan panggilan pelayan yang memanggil dirinya berulang ulang kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
please, love me mom
FanficKim Jennie, wanita muda berusia 26 tahun itu harus bertemu dengan tuhan secepatnya. Padahal hidupnya masih panjang. Terjebak dalam tali pernikahan dengan seorang duda dengan anak 1 membuat hidupnya menderita. Tuhan memberikan dirinya kesempatan ke 2...