Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini terasa sangat hening, karena kediaman sang eomma memang terletak dipinggiran kota yang jauh dari keramaian.
"Baby,,, daddy rindu" gumam Xander sambil membayangkan andai saja saat ini ada sang istri disisinya.
"Kenapa belum tidur nak???" suara lembut sang eomma membuat lamunannya terhenti.
"Sedang memikirkan apa nak??" tanya eomma Kim sambil meminta ijin untuk duduk disisi sang putra sulungnya.
"Sedang merindukan istriku eomma, biasanya dia memelukku jika Xander sedang kesulitan tidur dimalam hari. Dan terus bercerita tentang hal sederhana yang selalu membuat Xander tenang dan nyaman"
"Apakah eomma tidak merindukan appa??"
Eomma Kim langsung terdiam dan tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sang putra.
Namun dengan diamnya sang eomma, sudah cukup bagi Xander untuk mengetahui jawabannya.
"Baby,,, daddy membutuhkanmu sayang. Bagaimana ini apa yang harus daddy lakukan untuk membawa eomma kembali pulang??" gumam Xander dengan kembali menatap langit malam Kyoto yang begitu terang karena sang purnama sudah kembali menyapa bumi.
Kedua manusia satu DNA itu terus diam dan belum mencoba memulai kembali perbincangan mereka.
"Tolong maafkan appa eomma, jika eomma memang tidak ingin pulang Xander tidak akan memaksanya. Xander memahami bahwa semua yang terjadi selama ini sudah sangat menyakiti dan membuat eomma menderita" ucap Xander dengan dengan suara lembut yang terdengar sangat bijak.
Sang eomma masih saja memilih untuk diam dan tidak memberikan respon apapun atas semua perkataan putra sulungnya itu.
Xander mulai bercerita bagaimana dulu dia dibuang oleh Park Soo mi, dan bagaimana dia bisa bangkit setelah penderitaan yang dia alami selama dipisahkan dengan saudara kembarnya dan juga sang appa.
Hingga akhirnya dia menemukan sang istri yang sangat dia cintai dan membantunya sembuh dari luka bathin selama bertahun-tahun.
"Andaikan istriku ada disini sekarang, dia pasti membantuku merayu eomma agar mau pulang bersama kami ke Korea" ucap Xander dengan kepala tertunduk.
"Karena Xander tidak bisa melakukannya, Xander tidak bisa meyakinkan eomma untuk kembali dan hidup bersama kami lagi" lanjut Xander dengan suara bergetar.
"Nak,,, " suara lembut itu meminta pelukan dari badan tegap sang putra.
Xander mendekati sang eomma dan memeluknya dengan erat.
"Bukan kamu yang seharusnya meminta maaf sayang. Biarkan pria yang tidak bisa mengenali istrinya yang meminta maaf. Karena kecerobohannya hingga dia tidak bisa mengenali kekasih yang lama bersamanya dan dinikahinya di depan altar tiga puluh tahun yang lalu" ucap eomma Kim sambil terus memeluk sang putra.
