Prolog - Perona Senja

450 60 13
                                    

Namaku perona, anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak laki-lakiku, Dante, berusia sepuluh tahun lebih tua dariku, sementara adikku, Elgar sepuluh tahun lebih muda dariku. Bisa di bilang, ayah ibuku punya anak setiap sepuluh tahun sekali.

Makanya, aku tidak punya hak istimewa seperti yang di miliki kakak Dante tapi juga tidak punya kelonggaran seperti adikku Elgar.

Aku juga tidak pernah terlalu dekat dengan kakak Dante, Akur iya, tapi tidak dekat. Sementara adikku, yang sekarang berumur enam tahun juga tidak dekat denganku. Mereka seperti punya dunia sendiri yang aku tidak tau. Pertama, kukira karena mereka laki-laki sementara aku perempuan, tapi ternyata lebih dari itu. Kami hanya memang berbeda.

Kakak Dante super pintar, ia lulusan termuda kedokteran dan sekarang sedang mengambil spesialis bedah syaraf. Tahta tertinggi di kedokteran.

Sementara adikku, Elgar sekarang seharusnya masih TK. Tapi ia Prodigy. Adikku terlalu cerdas untuk usianya jadi ia masuk sekolah dasar lebih cepat.

Sementara aku juga langganan juara kelas. Tapi prestasiku tidak sementereng kakakku dan aku tidak sejenius adikku.

Tapi bukan disini tepatnya masalahnya, alasan spesifik kenapa aku dinobatkan dalam kasta terendah di keluarga, bukan karena karena aku anak tengah, bodoh, tukang onar, manja, label atau stigma negatif lainnya.

Tapi karena aku...

vampir paling payah dalam keluarga.

PeronaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang