Bab 47: Tidak Terduga

131 26 5
                                    

Di antara kegelapan dan sinar rembulan yang menerangi, terlihat dua kubu yang saling bertarung satu sama lain. Makhluk-makhluk kegelapan milik Tenebris melawan para iblis milik Haema.

Pertarungan yang sengit ini tidak pernah terbayangkan oleh siapa pun.

"Jangan ada yang menggangguku melawan Tenebris, kalian urus saja Chaos" itu lah yang Haema katakan kepada Aiken, Andrew, dan Wendy yang telah bersiap menyerang Tenebris.

Pada akhirnya, mereka bertiga menyerang Chaos yang saat ini masih bersemayam di dalam tubuh Garren. Dan Chaos selalu saja menggunakan cara licik supaya ketiga orang itu tidak bisa menyerang Chaos secara maksimal. Mereka selalu terpikir bahwa Garren akan terkena imbasnya jika mereka melawan Chaos secara brutal.

Berkat penerangan dari bulan, semua orang yang ada di sana mampu melihat cukup jelas, Jarrod bahkan bisa melihat begitu banyak makhluk kegelapan berada di sekitar mereka. Jarrod mengayunkan Fulgur sehingga dari ujung petir tersebut mengeluarkan aliran listrik yang mampu melumpuhkan pergerakan makhluk kegelapan yang memiliki bentuk tubuh yang unik.

Tubuh mereka seperti hewan tetapi wajah mereka seperti manusia walaupun bentuk wajah mereka tidak sempurna.

Dari jarak ini, Jarrod melihat ada kobaran api biru.

Jarrod tahu bahwa satu-satunya yang memiliki api biru adalah Keluarga Madison, dan seluruh Keluarga Madison diasingkan sehingga yang tersisa hanyalah Barnett. Akan tetapi, bukankah Hugo mengatakan bahwa temannya itu gugur?

Lalu, api biru siapa yang dia lihat?

"Fokus tuan, di sekitar kita ada begitu banyak makhluk kegelapan yang kekuatannya setara dengan pasukan khusus Darhagen."

"Bagaimana aku bisa fokus setelah aku melihat api biru itu, Fulgur" ucap Jarrod dan dia kembali mengayunkan Fulgur ke arah ribuan makhluk kegelapan yang berlarian ke arah Jarrod.

Jarrod merasakan bulu kuduknya meremang karena melihat salah satu dari makhluk kegelapan itu memiliki bola mata yang besar serta lidah yang panjang. Jadi, ketika makhluk itu berlari, bola matanya terjatuh dan tergantung di pipinya serta lidah yang menjilat tanah.

"Mereka tidak ada habisnya!"

Jarrod menancapkan Fulgur ke tanah dan mengalirkan begitu banyak aliran listrik di tanah tersebut sehingga tanah itu retak dan luruh ke bawah meninggalkan sebuah jurang yang dalam. Makhluk-makhluk tersebut mengalami kejang karena terkena aliran listrik yang kuat dan tubuh mereka jatuh ke dalam jurang yang begitu gelap.

Dari jarak ini, Jarrod melihat pertarungan sengit antara Tenebris dan Haema. Pedang terkutuk yang Haema pegang mengingatkan Jarrod kepada Reinhard yang sempat menggunakan pedang itu ketika melawan Lucius.

Apakah Reinhard benar-benar kehilangan nyawanya? Bisakah takdir berbaik hati membiarkan temannya itu hidup?

"Tuan, di sam-"

Fulgur tidak sempat melanjutkan kalimatnya karena Jarrod menancapkan Fulgur ke leher si makhluk kegelapan yang menyerang Jarrod dari arah kanan.

Jarrod mengalirkan listrik dengan tegangan tinggi ke makhluk kegelapan itu sehingga tubuh makhluk tersebut mengalami kejang hebat dan tubuhnya pun hangus seperti dibakar.

Jarrod menarik Fulgur yang menancap di leher makhluk itu. Lalu, Jarrod tendang makhluk tersebut sehingga tubuh gosongnya masuk ke dalam jurang.

"Ayo, kita habisi semua makhluk mengerikan ini, Fulgur."

***

Hart melemparkan trisulanya ke salah makhluk kegelapan yang hendak menyerang Barnett dari belakang. Setelah tubuh anak itu mulai penuh dari racun, Hart pelan-pelan menggerakkan tubuhnya dan mencoba mengeluarkan seluruh racun yang ada di dalam tubuhnya menggunakan teknik yang sempat Reinhard ajarkan kepadanya.

[FF NCT DREAM] Helmut: ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang