[Bab 46] Menyentuh dosa paling tabu

1.9K 286 72
                                    

Seru nih. Happy reading ya!

====

"Arzan—suamiku, tahu soal hubungan kita, Galen. Kuduga awalnya dari Farah karena asisten pribadi suamiku yang melihatmu sore itu. Lantas Arzan bertanya pada Caterine dan dia memberitahu semuanya kepada Arzan." Mereka tengah berbaring di tengah ranjang. Berbantalkan lengan Galen, Naora merasakan tangan pria tersebut menegang sesaat di punggungnya. Namun, Galen berusaha menahan diri agar tidak membuka mulut, menunggu Naora melanjutkan ucapannya lagi. "Arzan marah padaku dan memintaku untuk meninggalkanmu. Bahkan tadi pagi kami bertengkar sangat hebat sampai aku lari pergi dari rumah."

Naora mengerutkan tubuh ke arah Galen, seolah panas tubuh Galen bisa memberikan kekuatan padanya.

"Tinggalkan saja suamimu, Naora. Kamu tidak pantas dapat perlakuan seperti ini dari suamimu." Galen mendesah lirih, sarat akan ketidakrelaan. Pria itu mengetatkan lingkaran lengannya di sekeliling tubuh Naora.

"Hubungan kami lebih rumit dari itu, Galen. Ada yang harus kamu tahu soal ini." Naora kembali memandang Galen sehingga pria itu bisa melihat lubang kegelisahan yang begitu besar di sana. "Arzan memiliki saham terbesar di Simple and Beauty."

"Aku sudah mengetahuinya. Saat Caterine menemuiku, dia menceritakan soal saham empat puluh persen milik suamimu itu, sebelum memintaku untuk meninggalkanmu."

Naora mengertakkan gigi. Caterine benar-benar sudah keterlaluan.

"Sekarang Arzan menggunakannya sebagai senjata untuk menyanderaku. Arzan tidak mau melepaskan statusnya sebagai suamiku dan tidak menginginkan aku bercerai darinya. Suamiku mengancamku, Galen. Kalau sampai perceraian terjadi, Arzan akan menarik seluruh sahamnya dari perusahaanku. Bercerai dari Arzan artinya aku mempertaruhkan tidak hanya diriku, tetapi juga nasib tiga puluh orang karyawanku—belum termasuk keluarga mereka, sekuriti, OB."

"Kenapa suamimu tidak mau menceraikanmu? Bukankah.. dia berhubungan dengan asisten pribadinya?"

"Menurut Arzan, dia akan meninggalkan asisten pribadinya itu." Kata-kata Naora membuat Galen terkejut, kelopak mata pria itu berkedip tak nyaman. Buru-buru Naora menambahkan. "Kata-kata Arzan tidak mengubah apa pun, Galen. Aku sudah tidak percaya lagi padanya. Saat ini aku sedang fokus memikirkan rencana jalan keluar untuk perusahaanku, selain aku juga harus memikirkan kebahagiaan Leoni. Aku yakin setelah kejadian ini, Arzan akan mengawasiku dengan ketat."

Terdengar Galen menarik napas panjang setelah mendengar kalimat terakhir Naora.

"Seharusnya Caterine tidak boleh terlalu turut campur urusan rumah tanggamu, Naora. Sebagai sahabat, Caterine bisa membantumu mencari jalan keluar yang terbaik untukmu bukan malah menyudutkanmu seperti saat ini." Galen menggeram samar. Tangan Naora terulur untuk menenangkan Galen dalam usapan lembut di satu sisi wajah pria itu.

"Caterine memang sering mengatakan kalau dia membantuku, tetapi apa yang dia lakukan sebenarnya hanya ingin menyelamatkan dirinya sendiri dan keluarganya," bisik Naora.

"Apa maksudmu?"

"Caterine memiliki bagian uang tiga puluh persen di Simple and Beauty, sama besar dengan bagianku. Kalau terjadi krisis keuangan di Simple and Beauty karena perceraianku, Caterine juga akan terkena imbas. Sebagai single mom yang tidak bekerja, ancaman Arzan untukku sungguh-sungguh menakutkan baginya."

"Maafkan aku. Aku tak pernah berpikir kalau masalah rumah tanggamu ternyata cukup rumit." Galen mengencangkan ikatan lengannya di tubuh Naora. Bibirnya menciumi pucuk kepala wanita itu dengan lembut. "Satu bulan aku ikut mengembangkan sistem di Simple and Beauty, aku tahu perusahaanmu punya masa depan bagus, Naora. Tidak sulit mencari investor pengganti—hanya saja mungkin akan sedikit mengganggu dalam prosesnya. Selama ini kamu pasti punya banyak relasi dengan orang-orang di sekitar suamimu—yang sama-sama pengusaha, kamu bisa mulai penjajakan dari sana."

[END] Dangerous AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang