Kehadiran penguasa Dunia Bawah bukanlah hal yang pernah Eric impikan di dalam hidupnya. Tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa dia akan dibawa menuju Dunia Bawah oleh Hades, sang dewa yang selalu dikaitkan dengan kematian sehingga ia disebut sebagai Dewa Kematian dari pada Penguasa Dunia Bawah.
Eric tahu bahwa dia sudah mati.
Pemuda itu tidak habis pikir, kenapa dia selalu ditakdirkan mati?
Pertama, dia mati karena dikubur hidup-hidup oleh Lucius. Lalu, setelahnya dia hidup kembali berkat Reinhard yang menanamkan Bunga Daffodil tepat di atas gundukan tanah tempat di mana Eric dikubur hidup-hidup.
Dan sekarang, Eric kembali mati?
"Jadi, apakah aku akan hidup lagi? Kalau iya, bukankah takdir terlalu usil karena terus mempermainkan kematianku?"
Sang Dewa Kematian hanya bisa terdiam di tempatnya setelah mendengar gerutuan Eric.
Yeah, siapa pun pasti akan merasa kesal karena nyawanya selalu dipermainkan.
Bisa dikatakan Eric sudah mati dua kali. Jika dia hidup lagi, bukankah seharusnya dari awal dia tidak perlu mati?
Atau biarkan saja dia mati sekalian. Eric juga sudah lelah dengan siklus kehidupannya diisi dengan hidup mati hidup mati terus.
"Sebenarnya kau itu ditakdirkan mati. Tapi, aku tidak bisa melakukannya karena tiba-tiba saja ada yang datang menemuiku dan dia ingin kau hidup kembali, dia bahkan menukarkan nyawanya untukmu. Benar-benar manusia yang aneh."
Eric tidak mengerti dengan maksud ucapan sang dewa. Dia bertanya-tanya siapa manusia yang rela menukarkan nyawanya dengan Eric.
"Padahal kematiannya masih lama. Tapi, dia tidak keberatan nyawanya ditukarkan sekarang dengan nyawamu."
Eric menatap sang dewa yang sepertinya masih terheran-heran dengan tingkah manusia yang datang menemuinya hanya untuk menukar nyawanya dengan nyawa seseorang.
"Siapa?" tanya Eric dan Dewa Kematian tidak menjawab.
"Walaupun dia melakukannya, aku tidak akan melakukan hal seperti itu. Aku akan tetap membiarkanmu hidup begitu pun dengan manusia aneh itu. Kau itu bisa dikatakan beruntung karena pernah diselamatkan oleh Bunga Daffodil."
Eric tentu ingat bahwa bunga itu yang membuatnya hidup kembali.
"Sepertinya anak ini sangat bodoh. Dia tidak tahu betapa hebatnya kemampuan Bunga Daffodil. Terlebih, bunga yang kau dapatkan itu sangat langka."
"Beruntunglah kau karena Reinhard Wilfredo mendapatkan bunga itu secara cuma-cuma dan menanamkannya di kuburan mu" jelas sang dewa yang lalu ia menghilang setelah menghina Eric.
"Apa dia benar-benar pergi setelah mengataiku bodoh? Dewa macam apa dia?" gerutu Eric.
Sepertinya, baru kali ini Eric bertemu dengan dewa di dalam mimpi walaupun ia yakin kalau sang dewa tidak menggunakan wujud aslinya untuk menemui Eric.
Pemuda itu tidak menyangka kalau dewa ternyata ada yang sangat menyebalkan. Eric pikir para dewa adalah makhluk yang bijak dan selalu terlihat berwibawa.
"Jadi, apa kau sudah selesai berbicara dengan Hades?"
Eric baru teringat bahwa di dalam mimpinya ini terdapat satu sosok misterius yang mengenakan pakaian dengan lambang Keluarga Langdon.
Jika dilihat dari rupanya, Eric merasa, leluhurnya tidak ada yang memiliki rupa seperti sosok misterius ini.
"Iya, dan dia hanya membicarakan omong kosong dan menutupnya dengan menghinaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] Helmut: Chaos
Fiksi Penggemar*Lanjutan dari HELMUT* Reinhard pikir, semuanya akan berakhir dengan bahagia setelah berhasil mengalahkan Lucius. Dia kembali menjalani harinya sebagai seorang Huang Renjun di pinggir kota Seoul. Selama bertahun-tahun, Reinhard selalu mendapatkan mi...