06

1.1K 73 1
                                    

Sebahis mandi, keduanya duduk saling berhadapan dibagian tengah kamar itu. Dengan Geran yang duduk disingle chair dan Cillian disofa yang berukuran cukup panjang.

dengan pandangan mata kedepan, Cillian sangat intens memperhatikan setiap sudut dari tubuh Geran.
Sangat indah.

"Jangan menatapku!"

Cillian segera memalingkan pandangannya dari Geran. Sungguh, ia hanya ingin mengkagumi wajah tampan serta manis milik Geran, tak kurang dan tak lebih.. mungkin?

Geran yang menyilangkan kakinya menatap tak suka pada orang dihadapannya. Disisi lain ia juga menahan rasa malu yang ia alami, ini sungguh pengalaman pertamanya! Dan, ayolah.. mengapa harus bersama dengan pria?! Terlebih lagi ia yang berada dipihak bawah..

"Ekhem.. ayo kita lupakan saja ini dan kembali pada pekerjaan masing-masing. dilihat dari fisikmu, kau pasti seorang karyawan disuatu perusaha–"

"Maaf, apa? Kau ingin aku untuk melupakan ini?" Cillin dengan nada tak suka memotong ucapan Geran. Alisnya yang bertautan dan tatapannya sangat tajam menandakan ia sangat kesal.

"Apa kau tak terima? Berapa banyak uang yang kau inginkan? Sebutkan saja."

Cillian tertawa rendah mendengar penuturan dari Geran. Daddynya sangat menggemaskan.

"Aku tak butuh uang atau barang berharga darimu. Yang kumau hanya kau, Geran."

Geran terjekut sesaat. Oke, pria didepannya ini sudah gila.

"Apapun yang kau katakan tak akan berpengaruh bagiku. Jika kau ingin sesuatu datang saja kekantorku." Ia meletakkan kartu pengenal diatas meja kaca itu, "Aku tak ada waktu untuk meladeni remaja puber sepertimu."

Geran bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar meninggalkan Cillian yang menatap kepergian Geran dengan seringgai mencurigakan. Ia mengambil kartu pengenal yang ditinggalkan Geran lalu mensobeknya, "Untuk apa kau memberikanku kartu pengenal disaat aku sudah sangat mengenalimu, Daddy.."











"Darimana saja kau?!" Omelan Clift benar-benar membuat telinganya sakit.

"Hanya menginap diBar favoritku, aku terlalu mabuk semalam"

"Ck." Terdengar decikkan dari seberang sana, Clift sangat kesal saat ini. "Aku menghubungimu lebih dari 20 kali karena kau tak ada kabar semalaman dan kau dengan santai mengatakan kau baru saja menginap diKamar Bar?"

"Tidak perlu memperpanjangnya, kirimkan saja sopir untuk mengantarku kembali keMansion" Geran mengambil sebatang rokok dari sakunya lalu menyalakannya, ia hisap dan hembuskan asap itu kelangit.

"Apa-apaan kau–" Click.

"Ah, maaf. Aku tak sengaja mematikannya." Geran mematikan telepon dari Clift secara sepihak. Huh.. Clift sudah seperti ibunya saja.

Biar begitu Clift adalah rekannya sejak kecil, ia juga orang yang membantu Geran dalam merawat Cillian kecil. Dan Geran sangat berterima kasih atas itu.
Baginya, Cillian lebih berharga dari apapun yang ada didunia ini.

"Huh.." Geran kembali menghembuskan kepulan asap rokoknya keudara.

Mengingat tentang Cillian.. apa aku bisa bertemu dengannya lagi?


                           🌹🌹🌹

"Yo! Lihat ada siapa disini"

Cillian duduk disalah satu kursi Bar counter, setelah melihat temannya ada disana.

"Ouhh.. lihat, apa kau sudah melakukannya?" Tanya temannya itu.

"Diamlah, Nathan. Aku sedang tak ingin bicara."

Melihat respon Cillian, Nathan segera tau akan apa yang terjadi, "kau dicampakkan, ya?"

Cillian hanya menggenggam erat minumannya yang ia baru saja pesan dengan perasaan dongkol.

"Bingo! Sudah kuduga" Nathan tertawa lebar melihat nasib temannya itu.

"Diamlah, Fraerys." Tuntut Cillian.

Seketika Nathan segera menghentikan tawanya, "oh, ayolah! jangan sebut aku dengan nama itu!"

"Kalau begitu, diamlah!"

Dan Nathan langsung diam tanpa sepatah katapun.

Fraerys nathaniel zenche, seorang model belasteran USA dan France yang baru-baru ini sedang naik daun diNew York, juga anak seorang pembisnis batu safir yang terkenal. Seorang yang memiliki rambut blonde dengan potongan wlof cut dan tinggi sekitar 183 cm, Dengan gigi taringnya yang menonjol dan tubuhnya yang ideal menjadikan itu sebagai daya tarik utamanya. Teman yang sudah Cillian kenal sejak sekolah menengah atas.

"Hey, Nat.. bagaimana jika aku langsung memberitaunya?" Tanya Cillian.

"Kau bodoh? Tentu saja dia tidak akan percaya"

"Tapi itu membuatku lebih mudah untuk mendapatkannya."

"Terserah, bung"


DADDY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang