chapter 10

474 36 6
                                    

keesokan harinya

seperti perkataan karna semalam, saat ini mereka berdua sedang berjalan-jalan mengelilingi kerajaan angga. disepanjang jalan mereka berdua selalu disapa oleh warga sana, bahkan kiraya saja sudah terkenal padahal dia baru sampai disini kemarin.

"tak ku sangka tuanku, ternyata warga disini sudah banyak yang mengenalku, padahal aku baru sampai disini kemarin" ucap kiraya menoleh ke arah karna.

"kau benar, aku pun tidak menduganya, itu semua terjadi karena kebaikanmu istriku" ucap karna yang juga sedang menoleh ke arah istrinya.

saat sedang asik mengobrol, karna dan kiraya didatangi oleh seorang pria paruh baya yang meminta makanan. tapi sayang, mereka berdua tidak membawa makanan sama sekali.

"yang mulia, bisa kah anda memberikanku sedikit makanan? aku belum makan dari kemarin" ucap pria itu meminta kepada karna.

"tapi maaf, kami berdua tidak membawa apa-apa tuan" ucap karna kepada pria itu, namun kiraya langsung melanjutkan perkataan karna.

"kau bisa mengikuti kami ke istana tuan, disana kami akan memberikan makanan untukmu" ucap kiraya dengan senyum manisnya kepada pria itu. karna yang melihat istrinya sungguh tertegun. "apakah tidak apa yang mulia? " tanya pria itu kepada kiraya "tentu saja tidak apa" ucap kiraya membalas pertanyaan pria itu, setelah itu mereka bertiga pergi menuju ke atas istana untuk kembali.

...

setibanya di istana kiraya menyuruh pelayan membawakan pria paruh baya itu makanan dan pakaian, karena kiraya melihat pakaian pria itu sudah sangat lusuh jadi dia berniat memberikan yang baru.

"tuan, kau bisa menunggu disini, pelayan akan segera mengantarkan makanan untukmu" ucap kiraya setelah itu pelayan yng disuruhnya tadi kembali membawakan apa yang sudah diperintahkan oleh kiraya. kiraya pun langsung memberikan makan dan pakaian itu kepada pria tadi, dan menyelipkan beberapa koin yang sudah dibungkus kain kedalam pakaian itu.

"terimakasih yang mulia, kalian sangat baik, aku berdoa semoga kalian memiliki anak sebaik ibunya dan memiliki kemampuan seperti ayahnya" ucap pria itu. kiraya yang mendengarnya pun tersenyum dan berterimakasih, setelahnya pria itu berpamitan untuk pergi meninggalkan istana itu.

...

saat sudah berada diluar istana pria tadi membuka baju yang telah diberikan oleh kiraya dan berbalik menatap kiraya dan karna yang sudah berjalan masuk menuju istana. pria itu tersenyum lalu berubah wujud menjadi dewa Surya "kau sungguh baik putri, aku memberkati hubungan kalian" ucap sang dewa Surya setelah itu pergi menghilang begitu saja.

...

kiraya dan karna yang sudah memasuki istana bertemu dengan radha, "salam ibu" ucap keduanya, "salam nak, kalian darimana saja? " ucap radha "kami habis berkeliling dari desa bu" ucap karna membalas pertanyaan ibunya.

"baiklah, jika sudah kalian istirahat lah dan jangan lupa makan" ucap radha setelah itu mereka berdua pergi kekamar untuk beristirahat. sebelumnya mereka berdua sudah makan terlebih dahulu.

saat sudah berada didalam kamar, mereka berdua sedikit berbincang-bincang, lalu karna mengajak kiraya untuk pergi kebalkon dan melihat pemandangan dimalam hari "lihat bulannya sangat terang dan indah" ucap kiraya kepada karna "benar, sangatt indah seperti dirimu" ucap karna setelah itu dia menaruh kepalanya dipangkuan kiraya, kiraya yang melihat itu pun langsung mengelus kepala karna.

tanpa disadari ternyata karna dan kiraya sudah tertidur, dengan posisi kiraya yang masih duduk dan memegang kepala karna yang ada dipangkuannya.

selang beberapa bulan kemudian

"tuanku, bisakah kita pergi mengunjungi ayah? " tanya kiraya kepada karna.

"tentu saja bisa, kau ingin pergi sekarang? " ucap karna mengiyakan pertanyaan kiraya.

"boleh, kalau begitu aku akan bersiap-siap terlebih dahulu" ucap kiraya yang langsung pergi kekamarnya untuk bersiap-siap, karna yang melihat sikat istrinya hanya menggelengkan kepalanya.

saat kiraya sudah selesai bersiap-siap, dia segera mencari keberadaan suaminya itu, ternyata suaminya sedang bersama ibu mertuanya. "ah salam ibu" ucap kirayq memberikan salam kepada ibu mertuanya, "salam nak, apakah kalian akan berangkat sekarang? " tanya radha kepada mereka berdua, "iya bu, kalau begitu kami berdua pamit" ucap karna membalas pertanyaan sang ibu "kalian berdua berhati-hati lah" setelah itu keduanya pergi meninggalkan sang ibu dan berjalan menuju kerajaan barasena.

sesampainya di Kerajaan barasena

saat mereka berdua mulai memasuki wilayah kerajaan barasena, banyak warga yang menyapa. hingga sampai di gerbang istana mereka berdua disambut oleh pelayan yang ada disana. "selamat datang putri, mari" ucap pelayan itu dan segera mengantar kedua masuk.

pelayan yang mengantar kiraya masuk tadi segera mencari sang raja dan memberitahukan bahwa putrinya sedang ada disini.

"tuanku sebaiknya setelah ini kita makan terlebih dahulu" ucap kiraya kepada karna dan dibalas anggukan oleh karna.

"putriku, kenapa tau tidak memberitahu ayah jika kau akan kemari? " ucap ayahnya setelah itu langsung memeluk kiraya.

"aku hanya ingin memberi kejutan kepada ayah" setelah itu seorang anak laki-laki muncul dari arah dimana ayahnya tadi keluar.

"ayah siapa anak ini? " tanya kiraya kepada ayahnya, ayahnya yang sedang memeluk karna lantas berbalik menghadap ke arah kiraya. "ah iya, ayah lupa memberitahunya" ucap sang ayah.

"dia adalah sodaramu sekarang, aku menemukan dihutan dekat sini, dia sedang tertidur lemas karena kelaparan kurasa dia ditinggalkan oleh orang tuanya, jadi aku berniat mengadopsinya, dan aku juga sudah mencari keberadaan orang tuanya yang asli, ternyata dia memang sengaja ditinggalkan dihutan oleh orang tuanya" ucap sang ayah menjelaskan panjang x lebar x tinggi.

setelah mendengar penjelasan dari ayahnya kiraya segera menghampiri anak laki-laki itu "haii aku kiraya anak dari raja darayana, dan siapa namamu? tanya kiraya kepada anak laki-laki itu.

"Hai kakak, namaku ray yang mulia lah yang memberikan nama itu, karena sebelumnya aku lupa siapa namaku" ucap anak laki-laki itu.

"kau bisa memanggilnya ayah, dan aku adalah kakakmu, tidak kusangka aku akan memiliki adik" ucap kiraya mengusap kepala ray dengan tersenyum.

namun ray melihat ke arah karna dan berkata "kak, siapa dia? " tanya ray sambil menatap ke arah karna takut-takut. karna yang melihat itu pun mendekati ray.

"aku karna, raja dari angga dan suami kira" ucap karna memperkenalkan diri. "jadi kau suami dari kak kira? " tanya ray yang hanya dibalas anggukan oleh karna. setelahnya ray berpamitan kepada sang raja untuk pergi bermain.

"kira, kau tak keberatan kan jika dia menjadi adikmu? walau bukan sedarah" tanya sang ayah kepada kiraya.

"tidak ayah, aku malah sangat senang bahwa aku memiliki adik, maka kau tak akan kesepian lagi jika aku tinggal pulang ke rumah suamiku" ucap kiraya dengan senyum manisnya.

"baiklah jika sudah kalian beristirahatlah dulu, kalian pasti sangat lelah, aku akan menyuruh pelayan mengantarkan makanan kekamarmu" setelah sang ayah pergi meninggalkan nereka berdua.

"istriku.. apa kau benar-benar senang memiliki adik? " tanya karna was-was. "tentu saja, bahkan aku ingin sekali memiliki adik dari dulu" ucap kiraya dengan tersenyum menatap karna.

"kau tak boleh dendam kepada adik angkatmu itu istriku, jika dia yang akan dipilih ayah untuk menggantikannya naik tahta" ucap karna menatap kiraya seraya memegang kedua pipi kiraya.

"tentu saja tuanku, untuk apa aku memiliki dendam kepada adikku? baiklah, ayo kita kembali ke kamar saja aku sudah lelah" ucap kiraya menurunkan tangan karna yang ada di pipi nya dan menggandeng karna untuk segera pergi menuju kamar mereka.

HALLO SEMUAA, hehe maaf ya baru up lagi, aku sedang pusing dengan tugas sekolah ini, aku usahain besok up yaa, btw gimana sih kesan kalian baca cerita aku? aneh, atau gimana? tulis di komen yaa

night readers, see you next time.

the power of love karn & kira (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang