09. Ta'aruf kedua.

757 44 17
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃

Hari telah berganti, kini kediaman Abasy sedang sibuk menyiapkan persiapan untuk ta'aruf kedua Zayn dan Zaily.

"Oke, semua su-EH? astaghfirullah.. KUE NYA BELUM KELUAR," Pekik umma Naira, saat kue buatan nya ternyata belum tersaji.

Abah Harif tertawa melihat tingkah istri nya begitu juga dengan Lesha yang tertawa dengan sangat keras. Sedangkan Zaily hanya geleng-geleng kepala.

Tak berselang lama, umma Naira pun kembali dengan kue buatan nya, semua pun sudah siap. Zaily dan Lesha pergi ke kamar Zaily, sedangkan umma Naira dan abah Harif menunggu kedatangan Zayn dan keluarga nya di teras rumah.

Dan soal Adiba, Rafka dan keluarga mereka. Tidak ada yang hadir, itu karna permintaan dari abah Harif dan umma Naira. Itu karna permintaan Zayn juga, Zayn ingin acara ta'aruf ini, hanya keluarga inti saja.

***

Di sebuah kamar, terlihat seorang pria sedang berdiri di depan cermin sembari melihat penampilan nya yang sudah rapi. Tapi jantung nya juga berdetak kencang karna gugup.

"Ya Allah.. Lancarkan lah ta'aruf Zayn hari ini Ya Allah.." Batin Zayn.

Tok tok tok

"Ayn, udah belum nak?" Tanya seorang wanita paruh baya dari luar kamar nya.

Orang-orang terdekat Zayn, memanggil nya dengan sebutan Zayn, karna dulu sewaktu kecil, Zayn tidak bisa berkata 'Z'.

Zayn berjalan ke arah pintu lalu membuka nya..

Ceklek

"Alhamdulilah, udah bunda," Jawab Zayn.

"Yaudah, yuk," Ucap bunda Laila, di angguki Zayn.

Ayah Fariq, bunda Laila dan Zayn pun menuju ke kediaman Abasy, sepanjang jalan, Zayn terus memegang dada nya. Semakin dekat dengan kediaman Abasy, jantung Zayn semakin berdetak dengan kencang.

Singkat waktu, mereka pun sampai. Dan langsung di sambut oleh umma Naira dan abah Harif.

Mereka pun masuk, umma Naira dan abah Harif bercerita-cerita sedikit dengan ayah Fariq Dan bunda Laila mengenai anak baru mereka, bagaimana pun sesama keluarga tidak boleh saling menyembunyikan. Setelah itu, baru umma Naira memanggil Zaily dan Lesha.

Pangeran Untuk Zaily [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang