Jakarta, 2004
RUSUNAWA PONDOK BAMBU
Kediaman Pak Malik.
"Nala...." panggil Ibu Rahmah.
"Haduh dimana ya anak itu, Nala dimana kau nak, dimana kau cucuku. Nala...." Ibu Rahmah mencari Nala di rumah.
"Hai apa yang sedang kau lakukan?" tanya Pak Malik.
"Aku sedang mencari cucu kita Malik." jawab Ibu Rahmah yang panik mencari keberadaan cucunya.
"Bukankah tadi Nala ada di rumah?"
"Iya tadi memang dia ada di rumah, tapi sekarang tidak ada."
"Ah yang benar saja kau nih. Coba kau lihat di kamarnya, mungkin dia berada di kamarnya."
"Hai Malik untuk apa aku mencarinya di kamar kalau hasilnya tetap sama, tidak ada Nala di sana."
----
"Pus.. Sini pus.." kata Nala sedang mencoba menangkap kucing yang dia temui di parkiran mobil dekat dengan rumahnya.
"Yah kok kabur sih." kata Nala kemudian mengejar kucing itu.
Dan tanpa Nala sadari kalau ternyata Nala sudah tidak berada di dekat rumahnya lagi. Kini Nala sudah jauh dari rumah karena mengejar kucing.
Kucing itu pun lari ke jalan raya karena Nala mengejarnya untungnya saja tidak ada kendaraan ketika kucing itu menyebrang.
Di saat Nala ingin menyebrangi jalan menuju kucing tersebut tiba-tiba saja ada kendaraan yang melintasi jalan raya tersebut.
Hampir saja Nala ingin di tabrak oleh kendaraan tersebut, namun ada yang menolongnya.
Ya dia adalah dokter gigi bernama Titah, dokter Titah adalah tetangga Nala. Kemudian Titah mengantarkan Nala ke rumah kakeknya.
Tin.. Tin.... Tin.. Tin....
Suara klakson kendaraan berbunyi.
"Kenapa mobil itu membunyikan klakson terus, dia.. Hai dik awas." Titah mencoba memperingatkan Nala.
"Haaaa.." Nala berteriak karena kendaraan yang ada di depannya melaju sangat kencang.
"Awas adik.." Titah menggendong Nala dan membawanya pergi jauh dari jalan raya.
----
"Hampir saja, kau tak apa?" tanya Titah.
"Iya tante, aku tidak apa. Terimakasih sudah menolongku." jawab Nala.
"Iya sayang, lain kali hati-hati ya dan kalau bisa jangan menyebrang ke jalan raya sendirian." kata Titah.
"Iya tante." sambung Nala.
"Ya sudah sekarang kau ku antar pulang ya. Oh ya dimana rumahmu?"
"Di rusunawa pondok bambu, tante."
"Oh ya, sama aku juga tinggal di sana kalau begitu ayo kita pulang."
RUSUNAWA PONDOK BAMBU
Lantai Satu..
"Ya allah kemana lagi aku harus mencari cucuku lalu apa yang harus aku katakan pada Afgan nanti ketika ia pulang dari tugasnya diluar kota, ya allah tolonglah aku." kata Ibu Rahmah.
"Anduang.." panggil Nala.
"Nala, cucuku syukurlah ang kembali sayang. Kini anduang merasa lega karena ang alah kembali ke rumah lai." Ibu Rahmah mengucapkan rasa syukurnya.
"Iko inyo Nala. syukurlah alah ketemu, waang darimana atuak jo anduang waang sangat mengkhawatirkan waang tahu." Pak Malik mengkhawatirkan Nala.
"Nala elok-elok saja atuak, anduang. Nala tadi ampia saja namuah ketabrak mobil, tapi untungnya ado tante dokter yang elok sangat karena telah menolong Nala tadi, juga mengantarkan Nala sampai ke siko jo ternyata rumah tante dokter elok tu di siko juga, tu inyo tante dokter elok nyo anduang, atuak." Nala menunjuk ke arah Titah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu Untuk Nala
RomanceNala, gadis kecil berusia 5 tahun yang penuh semangat dan rasa ingin tahu, mendapati dirinya dalam keluarga yang tengah mengalami perubahan besar. Ayahnya, Afgan, seorang pengusaha sukses, baru saja menikah dengan Titah, seorang dokter gigi yang lem...