Enambelas🍁 [M]

6.1K 277 3
                                    

••

[21+] Bijak dalam memilih bacaan!

"Anghh!! Ah! Ah! Ahh!" Tubuh Dylan terhentak-hentak seiring tumbukan Barra dibawah sana. Tangannya ia tumpukan pada dada bidang Barra, kepalanya mendongak dengan desahan yang keluar dari mulutnya.

Posisi uke on top seperti ini benar-benar membuat penis besar Barra masuk sepenuhnya hingga menekan prostat Dylan dengan kuat.

Mulutnya terbuka kecil, pinggulnya bergerak untuk menusuk anal Dylan yang benar-benar membuatnya gila. Jepitan dinding rektum Dylan pada penisnya membuat Barra menggeram bak hewan buas karena rasa nikmatnya.

"Sial. Analmu benar-benar nikmat baby-arghh!" Barra memegang pantat Dylan lalu menaik turunkannya seirama dengan gerakan pinggulnya.

Plok plok plok plok

Suara penyatuan mereka benar-benar terdengar begitu nyaring. Lingerie yang dipakai Dylan sudah tidak terbentuk karena Barra merobeknya dengan bringas. Tubuh Dylan terhentak dengan begitu kuat saat gerakan Barra semakin cepat menusuk analnya.

"Ahh!! Hiks.. anghh!! Tuann-ahh!" Dylan meneteskan air matanya, bukan karena rasa sakit melainkan rasa yang begitu nikmat yang tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata.

Barra membangkitkan setengah tubuhnya tanpa melepaskan penyatuan mereka. Tangan Dylan beralih memeluk leher kekar Barra, kepalanya terkulai ke belakang saat Barra menghisap putingnya dengan begitu rakus tanpa menghentikan gerakannya.

Tangan Barra mengelus punggung cantik Dylan yang masih memiliki bekas luka karena perbuatannya tempo hari.

"Anghhhh! Cumhh hiks.. ingin cumhh-" Sperma Dylan muncrat sampai mengenai perut dan dada Barra.

Tubuhnya bergetar kecil dan menjadi sangat sensitif karena pelepasan hebatnya. Hanya karena tusukan Barra mampu membuat Dylan orgasme sebanyak itu.

"So fucking sexy!" Barra membalikan tubuhnya hingga kini Dylan tepat berada dibawahnya.

"Anghh!" Tubuh Dylan mengejang kecil nafasnya terengah-engah karena proses pelepasannya belum hilang sepenuhnya.

Baera membuka lebar-lebar paha Dylan, menggerakan pinggulnya secara perlahan menikmati setiap jepitan anal Dylan pada penisnya.

Sedikit menundukan tubuhnya, Barra melumat bibir Dylan dengan penuh nafsu lalu menggerakan pinggulnya dengan cepat dan konstan membuat Dylan memekik terkejut disela-sela ciuman erotis mereka.

"Emmhh! Emm emm!" Kepala Dylan terhentak-hentap sampai menyentuh kepala ranjang karena gerakan Barra yang begitu brutal menusuk analnya.

Barra melepaskan lumatannya, matanya terpejam dengan erat saat pelepasannya hampir sampai.

Slebb sleb slebb

Di tusukan-tusukan terakhir penis Barra semakin membesar lalu menyemburkan spermanya yang begitu banyak ke dalam perut Dylan.

"Arghh fuck! Fuck fuck!!" Barra menekan dalam-dalam penisnya membuat mulut Dylan terbuka lebar dengan desahan yang begitu keras karena penis Barra menekan begitu kuat prostatnya didalam sana.

Rasa hangat didalam analnya bisa Dylan rasakan, hingga perutnya terasa penuh akibat semburan pelepasan Barra.

"Hah... Hah luar biasa. Kau membuatku tidak waras Dylan." Barra menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Dylan tanpa mengeluarkan penisnya dari lubang kenikmatan Dylan.

"Tuan.. keluarkan emhh-" Dylan yang sudah memejamkan matanya karena terlalu lelah mendesah lirih saat Barra memindahkan pinggulnya pelan untuk merubah posisi.

Cinta Seorang Mafia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang