Pagi hari di mana semua masih ada di rumah dengan damai tiba-tiba papa tergesa-gesa membawa bunda kebawah, di ruang tamu sedang ada Sagara dan 3 adik nya
" Sagara bantu papa bawa bubar cepat" ucap papa Sagara dan yang lain nya kaget melihat bunda sudah lemas
" bunda kenapa pah?" tanya januarta sambil mengambil kunci mobil dan memberikan ke Sagara
" nanti papa jelasin ayo kita ke rumah sakit mas Nakula, papa udah telfon mas mu" akhirnya mereka bergegas ke rumah sakit sesampainya di sana para medis langsung stanby untuk membawa bunda ke ruang VIP di sana sudah ada Maureen Nakula dan samuel
" samuel coba tolong kamu periksa bunda saya" ucap Nakula, samuel langsung menjalankan perintah nya dengan mengecek detak jantung nya
" dokter na sepertinya kita harus ronse soalnya detak jantung nyonya Kalingga melemah " ucap samuel mereka pun membawa bunda untuk ronse
Di luar anak-anak dan tarran sedang menunggu hasil dari dokter
" bunda kalian itu punya penyakit bawaan...sama seperti nenek kalian sayangnya hanya bunda yang dapet penyakit keturunan itu, bunda kalian mengidap kangker tapi kalian ga ada yang kena karna saat hamil kalian bunda selalu menjaga pola hidup nya, papa ga tau kalau penyakit itu dateng tiba-tiba " ucap tarran
" pah bunda bakalan sembuh kan?" tanya arsya
" pasti sembuh apapun bakalan mas usahakan biar bunda sembuh" ucap Nakula
" bunda masih awal masih bisa sembuh " ucap tarran, tak lama samuel dan dokter lain nya datang
" gimana dokter" tanya Nakula
" nyonya mengidap kangker stadium awal, mulai besok nyonya harus kemoterapi " ucap dokter di sebelah samuel
" om tante bakalan sembuh kok samuel yakin, kita akan usahakan gimanapun caranya agar tante jihan sembuh" ucap samuel menguatkan tarran
" makasih samuel, tapi om iklas apapun yang Tuhan sama tante jihan inginkan om bakal berusaha iklas" ucap tarran sedikit bergetar
Di sisi lain sagara memeluk tiga adik nya yang menangis
" kalian udah yaa jangan nangiss bunda pasti sembuh" usap Maureen ke punggung Sagara , Maureen menahan air mata nya karna tak mungkin ia ikutan menangis ketika adik ipar nya menangis
" kak bunda beneran bakalan sembuh kann? " tanya radeva sesegukan
" pasti Deva pasti, bunda ga akan ninggalin kalian bunda ga akan setega itu" ucap Maureen memaksakan senyum nya
" bunda di pindah ke ruangan VIP, ayo ke sana " ucap nakula ia pun mengabari saudara lain nya
" papa mohon sama kalian tolong kalau buru atau ayan nanya jangan di kasih tau dulu takut mereka ga fokus belajar nya dan malah kepikiran bunda, tolong papa kita jagain bunda mulai sekarang " ucap tarran ke anak-anak nya
" iya pah pasti " ucap mereka bersama
" bunda umur nya udah berapa pah?" tanya Maureen
" umur nya udah mau masuk 54 tahun" ucap tarran
" wahh bunda awet muda yah.. " ucap maureen kagum
" kita menikah di umur dua puluhan " ucap tarran
" pah yang lain udah otw ke sini" ucap Nakula
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KALINGGA
RastgeleKisah tentang satu keluarga crazy rich yang keseharian mereka penuh dengan hujan uang dan prestasi anak-anak mereka. Keseharian keluarga Kalingga