76

2.3K 340 31
                                    

⚠️ HANYA FIKSI ⚠️

TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!

















"Ayah???" Chika terkejut saat merasakan ada pergerakan kecil di jari tangan Cio. Chika mendekatkan wajahnya ke telinga Cio lalu berbisik lirih.

"Ayah harus bangun, kakak disini. Kakak mau peluk ayah hiks..." Ucap Chika. Airmata Cio mengalir dari sudut matanya.

"Ayah jangan nangis hiksss, ayo yah. Ayah pasti bisa sembuh." Mata yang sudah lama terpejam itu perlahan terbuka.
Chika yang melihat hal itu sungguh terkejut sekaligus bahagia.

"Yah bangun yah!!! Hiks hiks..." Chika kembali memeluk Cio.

"Kkaa..." Lirih Cio pelan.

"Iya yah hiksss, Kakak disini hiksss... Ayah bangun yaa... Bentar kakak panggil dulu Dokter." Ucap Chika yang kini tengah panik.

"DOKTER...DOKTER!!!!" Panggil Chika sambil memencet tombol emergency.
Gita yang berada diluar terkejut saat mendengar teriakkan Chika.

"Kenapa Chika???" Tanya Gita.

"Ayah Tan hiksss..."

"Ayah kamu KENAPA???"

"DOKTER, SUSTER!!!" Teriak Chika, dia tidak menjawab pertanyaan Gita. Gita dengan segera masuk kedalam.  Gita melihat suami dari sahabatnya itu kini telah membuka matanya. Rasa haru dan juga bahagia bercampur menjadi satu. Penantian yang begitu lama untuk sebuah keajaiban pada diri Cio akhirnya hari ini dia saksikan sendiri.

"Ayah hiksss hiksss..." Tangis Chika yang ada disamping ranjang Cio.

"Cio?" Lirih Gita.

Tak lama dokter pun datang.

"Dokter tolong periksa ayah saya!" Ucap Chika.

"Baik, saya akan periksa." Dokter pun mulai memeriksa kondisi Cio.

"Jadi bagaimana ayah saya Dok?" Tanya Chika.

"Alhamdulillah kondisi pasien berangsur pulih. Saya akan terus melakukan observasi pada pasien untuk pengobatan selanjutnya. Kemungkinan pasien akan mengalami kesulitan berjalan, maka dari itu pasien harus menjalani terapi agar kembali pulih." Jelas Dokter.

"Alhamdulillah yah hiksss..." Chika terus menggenggam tangan Cio. Sementara Cio hanya menatap Chika penuh kerinduan. Airmatanya terus menetes dari sudut matanya. Mulutnya terlihat bergetar menahan tangis.

"Selain mejalani terapi, pasien juga harus tetap mengkonsumsi obat dan vitamin untuk memulihkan kondisi tubuhnya."

"Baik Dok, terimakasih." Ucap Gita.

"Pak Cio, anda sangat luar biasa. Anda mampu bertahan selama ini, saya sangat kagum dengan semangat anda. Dan juga keluarga anda yang tidak pernah meninggalkan anda." Ucap Dokter pada Cio, pria paruh baya itu hanya mengangguk samar. Sebagai tanda ucapan terimakasihnya pada dokter yang telah merawat Cio.

"Kalau begitu saya permisi dulu. Semoga lekas sembuh ya Pak Cio." Pamit Dokter.

"Silahkan Dok, terimakasih" Ucap Gita.

"Ayah? Ini kakak yah..."

"Ayah minum dulu ya." Ucap Chika dia mengambil satu gelas air yang berada di atas meja samping ranjang Cio. Dengan telaten Chika memberikan minum menggunakan sendok, itu untuk mempermudah Cio.
Tangan Cio mulai meraba wajah Chika, meskipun sedikit kesulitan untuk mengangkat tangannya namun Cio berusaha agar bisa menyentuh wajah Chika.

"Hiks hiks..."

Cio menggelengkan kepalanya samar.

"Ja-ngan na-ngis kkak..." Ucap Cio pelan.

Hanya Milikku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang