High School Love Story [Liskook & 97 liner]

14. Problem Again

Matahari mulai merambat naik menyinari seisi bumi menyambut pagi hari yang cerah. Berharap setiap manusia dimuka bumi ini dapat merasakan kebahagiaan dari cerahnya matahari. Termasuk SMA GALAXY yang terletak pada pusat perkotaan yang belakangan ini sedang ramai diperbincangan publik. Energi positif yang dibawa dari murid-murid SMA GALAXY yang berprestasi mampu membawa nama Galaxy menjadi High School no 1 sejagat raya.

Tapi nampaknya hari yang cerah tidak selalu membawa keberuntungan pada setiap orang.  Terlihat pagi ini GALAXY terlihat tidak baik-baik saja. Para murid berbondong bondong menuju papan mading dimana menjadi tempat pengumuman atau berita terbaru disekolah. Mereka heboh berkumpul saat setelah melihat berita terbaru di sosial media saat sampai disekolah mereka langsung bergosip satu sama lain.

Menatap papan mading yang terpajang sebuah foto seorang perempuan yang mengenakan seragam sekolah bersama dengan seorang cowok. Saling berhadapan sangat dekat dimana si cowok mengunci cewek dalam kurungannya. Hal yang membuat mereka terkejut adalah perempuan di foto itu tengah berada di tempat yang tidak seharusnya seorang pelajar berada disitu.

"Ni orang pada kenapa sih! heboh banget dari tadi gue liat. Ada berita apaan sih?" Tanya jiyo menoleh pada Minnie disebelahnya. Ia risih melihat orang berlalu lalang berlari.

Saat ini ia, Minnie dan Rose sedang berjalan menuju kelas.

Minnie mengangkat bahu, "Gak tau, gue belum bukak handphone.". Minnie juga penasaran, ia baru akan membuka handphone namun Rose lebih dulu bersuara.

"Gais?" Lirih Rose diam tak berkutik menatap layar handphonenya. Menghentikan langkahnya membuat Jiyo dan Minnie ikut terhenti.

"Ada berita apa?" Tanya Minnie mengernyitkan alis tipis semakin penasaran dengan ekspresi wajah Rose.

Menatap Jiyo dan Minnie secara bergantian, Rose memberikan wajah yang sulit diartikan oleh mereka. Tatapan dengan sorot mata bergetar Rose, membuat batin Jiyo merasa aneh dan semakin penasaran. Jiyo langsung mengambil ponsel Rose dari tangannya dan langsung terkejut melihat apa yang ia lihat dari layar ponsel Rose.

"WHAT THE F----" Umpat Minnie syok. Tak menyelesaikan ucapannya, ia langsung menutup mulutnya seraya mengangkat kedua kelopak mata lebar.

Sedangkan Jiyo mengernyitkan alis dalam dengan sorot mata tajam menjelaskan apa yang baru saja ia lihat. Menghela nafas kasar Jiyo langsung berjalan cepat menuju papan mading disusul Minnie dan Rose dibelakangnya.

Mengambil jalan kasar terlihat Jiyo terburu-buru dengan nafas tersenggal. Mendorong setiap orang yang menutupi jalannya, membuat orang-orang heboh karena desakan paksanya ingin masuk berada paling depan melihat mading.

Saat berada didepan mading, Jiyo langsung membelalakkan mata dengan bibir terbuka tipis. Begitu pula Minnie dan Rose.

Dilain tempat terlihat Laborghini galardo baru terparkir rapi di sederet parkiran mobil. Didalam mobil terlihat cewek berponi sedang merapikan poninya di kaca yang tertempel di mobil mewah tersebut.

"Kita pisah disini aja. Gue gak mau yang lain tau kalau gue berangkat bareng lo. Thanks." Lisa melepaskan seatbel sambil memperhatikan Jeka disebelahnya. Laki-laki itu terlihat rapi pagi hari ini. seperti anak kecil yang baru saja dimandikan ibunya..ckkk.

"Pulang bareng gue nanti, ga ada penolakan!" Tahan Jeka pada lengan Lisa yang hendak keluar.

"Ck...bukannya lo emang selalu kayak gitu." Ucap Lisa mengingat Jeka yang selalu mengambil keputusan tanpa harus menunggu persetujuannya. Dengan kata lain dia tak menerima penolakan.

Jeka tersenyum simpul mendengar Lisa yang tak protes. Tawaran kakak Jennie yang menyuruhnya untuk berangkat bersama Lisa tak ada salahnya. Malah membuat mereka semakin dekat. Jeka merasa sedikit bahagia. Bahkan ia harus mengontrol senyumannya agar tidak terlalu mengembang. Bisa-bisa gelarnya sebagai pria cool bisa tercoreng jika ada orang melihatnya tersenyum tidak jelas.