Bagian 3

172 18 0
                                    

"ugh.. gee..dalemh..gee.. ada apa denganmuhh?!" tanya Yibo, bagaimana tidak Zhan melakukannya dengan mentah-mentah tentu Yibo kesakitan menerimanya.

Zhan tidak menjawab, dia sibuk menggerakkan tubuhnya maju mundur hanya mengeluarkan desisan lembut sambil mengisap rokok yang ada di tangannya.

"Gee..uhhh yaa ituh..sat..yeah.."

Zhan mematikan putung rokoknya dan memeluk Yibo dari belakang mengejar ketinggalannya, suasana hatinya sungguh tidak membaik walau sudah melakukan, hanya di lakukan setengah jam dan Zhan menyudahinya secara sepihak, suasana hatinya sangat buruk dan Yibo mencoba merayunya namun ketika Zhan sudah berdecak lidah Yibo mundur dan memilih tidur, persetan Yibo juga tidak ingin mengganggu dan merayunya jika bukan karna uang lebih.

Zhan melamun cukup lama, lantas memakai pakaiannya lagi untuk segera pergi, meninggalkan uang cash sebagai bayarannya. Zhan mencampakkan Jim yang mengoceh di sebelahnya dan Jim juga terbiasa dengan sifat ini, dan lebih buruknya dia saksi bisu jika adegan tadi di lakukan. Begitu banyak dialog yang di lemparkan Jim, yang Zhan balas hanya, "Kau punya rokok?"tanya Zhan menadah tangannya dan menerima sebatang rokok.

"Tuan muda, -"

"Jim, diamlah, aku sudah pulang jangan menerorku pekerjaan bahkan ketika aku tidur."bentak Zhan, kepalanya sudah pusing sekali.

Zhan menyetir mobil sendirian, pikirannya kemana-mana dan menyadari dirinya hanya seorang pengganti di perusahaan, jika semuanya sudah stabil mungkin ayah akan mengambil anak sahnya untuk mewarisi. Zhan tersenyum dan tertawa lebar, hatinya terluka begitu dalam, tak mungkin sang ayah tidak memikirkan rencana itu, mengingat semua kesalahan jatuh kepada dirinya selama ini, Xiao Yan hanya di minta belajar dan belajar dari kesalahan yang Zhan buat, atau membuat masalah lalu melemparnya kepada Zhan.

Zhan berjalan di lorong rumah sakit membawa sekeranjang buah, dia tidak ingin mengakui ini tapi ketika melihat wajah tuan besar dia membungkuk, "Maafkan aku."

Tuan besar enggan melihatnya, namun nyonya rumah mendorong Zhan hingga dia terpojok ke sudut, "Putraku menjadi seperti ini karna dirimu, dia terluka lahir batin karna dirimu, bahkan kamu tidak bisa mengakui kesalahan, pria apaan kamu ini, sepantasnya kamu mati bersama ibumu sejak dulu."

Zhan tidak berkutik dia hanya mendengar dan mendengar, tangannya mengepal erat ingin memukul kepala wanita tua ini, namun dia bukanlah pria ringan tangan.
"Aku tidak akan membela."

Nyonya Xiao mundur di gantikan kakek menarik tangan Zhan untuk dia ajak pergi, menuju ke tempat lebih sepi di tepi balkon, Zhan tak bicara dia juga enggan memohon maaf. Sedangkan kakek menatapnya tajam membisu, membuat keadaan menjadi begitu canggung tak tertahankan.

"Gege memancing emosiku, iya aku salah, tapi dia pantas mendapatkan itu."

Kakek merapatkan Zhan  agar mendekat,"Kau gay?"

Zhan menghempas cengkraman sang kakek dan hendak pergi namun tetua ini menahannya lagi dan menatapnya dengan kasar, "Pantas saja investor masih berlari mencari ayahmu, bersikaplah sedikit lebih sopan, aku, kakekmu belum selesai bicara Xiao Zhan!"

Zhan berdecak lidah,"Iya, aku menyukai pria."ucapnya santai, baginya ini bukanlah masalah dalam pekerjaannya.

Kakek mencengkram lengan Zhan yang membuat Zhan mengernyitkan dahinya menahan perih di lengannya.
"Jangan sampai ini menyebar!"

Zhan yang tidak mengerti maksud dari perkataan kakek melepas tangan tetua dengan kasar, "Berhenti mengurus hal seperti ini."

"Dengarkan aku Xiao Zhan, jika kamu tidak segera mengakhiri, statusmu terancam disini. Aku memperingatimu!"

Harga Sebuah Cinta ( Zhanyi Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang