⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!Chika kini tengah mempersiapkan diri untuk pergi ke rumah sakit, karena sebelumnya Cio menyuruhnya untuk istirahat dan pulang. Meskipun Chika menolaknya dan ingin terus bersama dengan Cio, tapi karena ayahnya itu terus membujuk untuk pulang, Chika dengan terpaksa mengiyakan permintaan Cio. Chika sudah menceritakan bagaimana kehidupan dia dan dimana selama ini dia tinggal. Saat mengetahui hal itu Cio merasa bersalah karena dia benar-benar tidak bisa menjaga keluarganya sendiri malah sebaliknya dia yang membuat keluarganya khawatir.
Oniel kini tengah bersama Chika, sahabatnya itu khawatir karena beberapa waktu dia tidak mendapatkan kabar dari Chika dan ponselnya pun sulit untuk dihubungi. Sehingga dia meminta untuk menginap bersama Chika di apartemen.
Chika masih sibuk di depan meja riasnya, memoles tipis wajahnya agar tidak terlihat pucat. Sementara Onil duduk diatas kasur.
"Chik, gue seneng akhirnya Lo bisa ketemu sama ayah Lo."
"Apalagi gue Nil, ini yang gue mau dari dulu. Meskipun gue harus sakit liat keadaan ayah yang kaya gitu, tapi gue seneng bisa meluk dia, bisa deket lagi sama dia." Lirih Chika di depan cermin.
"Gue harap, Lo sama keluarga Lo kembali lagi kaya dulu Chik. Gue mau Lo bahagia." Ucap Onil. Kini Chika ikut duduk di samping Oniel.
"Nil, gue gak tau harus gimana lagi cara berterimakasih. Lo sama keluarga Lo udah banyak banget bantu gue, sampe gue kaya sekarang ini. Itu semua berkat bantuan Lo,"
"Gue gak perlu itu Chik, gue cuman mau liat Lo bahagia cukup itu doang. Gue gak minta Lo bales semua yang gue dan keluarga gue lakuin ke Lo. Kita ikhlas nolongin Lo, Lo itu sahabat gue. Gue juga gak mau kehilangan Lo lagi, Chik. Cukup 10 tahun kita berpisah. Dan gue mau persahabatan ini terus kita jalin sampe nanti, sampe kita tua." Ucap Onil.
"Makasih ya Nil, cuman itu yang bisa gue lakuin saat ini. Gue janji suatu saat gue akan bales semua kebaikan Lo, gue anggep ini hutang, hutang budi sama Lo dan juga keluarga Lo. Gue gak akan pernah lupa sama apa yang udah kalian kasih ke gue." Kini mereka saling berpelukan satu sama lain.
"Lo berhak bahagia, Chik." Ujar Onil.
"Makasih ya Nil, Lo emang sahabat terbaik gue. Sorry gue selalu ngerepotin Lo selama ini."
"Lupain itu semua Chik, itu kaya sebuah keharusan bagi gue bantu sahabat gue sendiri. Gue gak mungkin ninggalin Lo."
Drrrttt drrrttt...
Suara getaran ponsel Chika. Seketika mereka melepaskan pelukannya. Dan meraih ponselnya yang ada di atas nakas.
"Tante Gita?"
"Kenapa Chik?"
"Tante Gita chat gue," Chika membuka pesan dari Gita.
"Kenapa Tante Gita tiba-tiba ngajak gue ketemuan?" Gumam Chika.
"Apa Chik? Kenapa?" Tanya Onil, penasaran.
"Itu Tante Gita ngajak gue ketemu, apa ada hal yang penting ya? Mana gue mau ke rumah sakit lagi."
"Lo bales aja dulu, tanyain mau apa."
"Masa gitu, gak enaklah. Gue mau ketemu sama Tante Gita dulu abis itu gue ke rumah sakit." Chika lebih dulu membalas pesan dari Gita , setelah itu Chika kembali menaruh ponselnya.
"Ya udah terserah Lo, tapi inget Lo harus ngabarin gue. Jangan sampe kaya kemaren, gue kelabakan nyariin Lo. Hp Lo mati, gue kesini Lo nya gak ada. Gimana gak pusing coba!" Cerocos Oniel pada Chika, terkadang sahabatnya itu sangat posesif padanya seolah Chika itu pacarnya yang harus selalu mengabari dia 24/7 dalam hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
RandomTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.