𝕾𝖊𝖙𝖙𝖊

773 72 3
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ❦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 ❦

______

Mingyu menggandeng tangan Seungcheol dengan formal ketika memasuki restaurant. Sang kepala restaurant sendiri yang menyapa mereka dan mengantarkan mereka berdua ke meja yang sudah disiapkan. Mingyu tampak akrab dengan kepala restaurant itu, dan Seungcheol melihat kepala restaurant, seorang lelaki Perancis dengan logat Perancis yang kental. Sesekali Mingyu berbicara dalam bahasa Perancis yang lancar dan tersenyum menanggapi kepala restaurant itu.

Dari informasi yang pernah didapat Seungcheol, Ayah Ibu Mingyu memang orang Korea asli, tapi mereka sendiri pernah tinggal di Perancis selama beberapa tahun. Mungkin ini sebabnya Mingyu lancar berbahasa Perancis, meskipun itu bukan urusannya. Seungcheol cepat-cepat mengalihkan pikirannya dari Mingyu. Ketika kepala restaurant itu pergi, Mingyu menarikkan kursi untuk Seungcheol dan duduk di depan Seungcheol.

"Restaurant ini milik ibuku," Mingyu menatap kepergian kepala restaurant itu. "Francoise adalah asisten ibuku sejak lama, dia mencintai restaurant ini seperti mencintai hidupnya."

Seungcheol terdiam menatap Mingyu. Orangtua Mingyu juga telah meninggal, itu yang dia tahu, tetapi entah kenapa, informasi tentang Mingyu tersimpan rapat, jauh sekali hingga tak ada seorang pun yang bisa menggalinya. Seorang pelayan datang dan Mingyu memesan lagi dalam bahasa Perancis yang fasih. Ketika hidangan pembuka datang, Seungcheol terpesona dengan tampilannya, Mingyu menjelaskan bahwa makanan itu adalah L' imperial De Saumon Marine yang ternyata adalah filet salmon asap.

Ditemani dengan Creme, potongan jeruk citrus, dan Roti Bague. Penyajiannya begitu indah, seperti hamparan padang pasir diatas piring lengkap dengan suasana eksotisnya. Seungcheol menyuap untuk pertama kalinya dan mendesah, merasakan creme itu meleleh di mulutnya dan menciptakan cita rasa yang bercampur baur antara rasa manis dan kelembutan yang nikmat. Tak sadar bahwa Mingyu menatap ekspresinya itu dengan tatapan kelaparan.

Suasana hati Mingyu luar biasa buruknya, hasratnya yang tidak terlampiaskan membuatnya frustasi luar biasa. Dia amat sangat ingin meledak... di dalam tubuh Seungcheol. Mingyu memesan anggur Chardonnay sebagai teman makan mereka, sambil berharap malam ini Seungcheol mabuk dan sedikit mengendorkan pertahanannya. Tetapi pikiran tentang bercinta dengan Seungcheol dalam kondisi lelaki itu mabuk sama sekali tidak menyenangkannya. Dia ingin lelaki itu sukarela, melingkarkan pahanya di tubuhnya, ketika tubuh mereka bersatu.

Saat itu akan datang pada akhirnya, kalau Mingyu mau bersabar dan menundukkan lelaki keras kepala ini pelan-pelan. Hidangan utama datang, yakni Parmentier de canard et son bouquet de verdur, hidangan daging bebek yang dipanggang hingga coklat muda dan berminyak bersama dengan kentang lembut yang dihancurkan, dan disajikan dengan semangkuk salad. Rasanya begitu lezat dengan paduan bumbu-bumbu yang tidak biasa dan khas, memebuat Seungcheol terpesona akan cita rasa masakan khas Perancis ini. Pantas saja restaurant ini di anugerahi lima bintang.

𝑺𝒍𝒆𝒆𝒑 𝑾𝒊𝒕𝒉 𝑻𝒉𝒆 𝑫𝒆𝒗𝒊𝒍 (𝑮𝒚𝒖𝒄𝒉𝒆𝒐𝒍 𝑽𝒆𝒓.) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang