Pulang malam adalah kemauan Okalina,karena ia ingin mengajak saudara saudaranya dan ketua ALASTAR untuk pergi ke pantai.Sejak kejadian begal waktu itu,Okalina tak pernah lagi ke pantai.
Kali ini Okalina sangat rindu untuk mencium aroma pantai,pemandangan pantai dan nyanyian kicuan burung burung yang berterbangan di angkasa sana.Maka dari itu Okalina meminta izin pada Jesika untuk ke pantai.
Mereka bertujuh langsung saja untuk pergi ke pantai tanpa singgah ke markas mereka dulu.Sementara ketua ALASTAR akan berangkat juga ke pantai.
Didalam mobil,ketujuh cewek itu hanya membahas topik tentang Karin dan Givano saja.
"Eh! Kalian ngerasa aneh ngak? Masa Givano sama Karin sama sama dihantui kak Vio?" tanya Okalina.
"Gue juga merasa begitu!" jawab Hikaru.Sementara yang lain hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Okalina.
"Tapi bisa jadi! Kan mereka buat jahat sama kak Vio! Maka dari itu kak Vio dendam dan jadinya hantui mereka!" ujar Shahira.
"Emang bisaa? Kak Vio udah mati! Jadi siapa yang hantui? Arwahnya?" timpal Annasya.
"Kalo arwahnya mana ada,sekalinya orang mati maka ia mati! Ga ada tuh arwah gentayangan kecuali itu jin qorin,jin yang menyerupai kak Vio!" jelas Alexa.
"Truss kalo gitu...Mereka dihantui jin qorin?" tanya Shahira.
Alexa mengangguk,"iya, bisa jadi kan! Tapi ntah lah..Untuk apa lagi urus mereka yang penting bukti tertuju pada mereka,dan mereka akan tanggung apa yang mereka buat!"
"Iya! Ga penting lagi mikirin mereka sekarang kita fokus ke ujian,dua minggu ga sampai lagi!" balas Hikaru.
"Tapi Ru! Kita kapan bilangnya ke Satria?" tanya Okalina.
"Besok pulang sekolah!"
Sekitar 45 menit Hikaru menyetir,akhirnya ketujuh cewek itu sampai di tempat tujuan,pantai.
Hikaru memakirkan mobil.Tak lama kemudian Alastar dan lainnya tiba juga disana dan menghampiri tujuh cewek itu.
"Atarrr...Ayokk kita kesana!" ajak Naqila langsung merangkul tangan Alastar.Mereka pun pergi ke arah yang ditunjuk Naqila.
"Ck! Trus gue pasangan sama siapa?" tanya Alastra.
"Makanya cari pacar! Bukan gamonin gue aja terus!" balas Annasya kepedean.
"Ih! Siapa juga yang gamonin lu!" ujar Alastra tak terima.
"Udah! Kok malah ribut sih! Kita kesini mau senang senang! Udahh..Biar Qila sama Alastar aja yang bucin cukup kita menyaksikan..." sanggah Renata.
"Eyaaa.Ataaa.." ledek Leo dengan kekehannya.Sementara Renata hanya bisa memutar bola matanya.
Mereka pun berjalan menghampiri pantai yang berada di ujung sana,sedikit jauh dari mereka memarkir kendaraan.
Okalina memisahkan dirinya,dimana semua orang ke arah lainnya ia malah menuju ke arah bebatuan dekat pantai.
Hikaru mengangkat alisnya, "lin! Mau kemana?"
"Kalian kesana aja! Gue mau duduk di batuan sana!" ujar Okalina.
"Ngapain lo ke sana! Mau bundir? Jangan macem macem ya,lin!" sewot Shahira sedikit menjerit.
"IH! GUE JUGA MAU HIDUP PANJANG KALI!" pekik Okalina yang kini sudah mulai menjauh dari yang lainnya.
***
Okalina,ia berjalan dengan senyuman tipis,antara bahagia dan sedih kini ia rasakan.Bahagia ketika bisa kembali ke sana lagi,sedih ketika kini ia sendirian,bukan bersama Zidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Alur (Tujuh Alur)
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika tujuh anak cewek yang bersahabat dari kecil di panti asuhan di angkat jadi anak sekaligus oleh seorang CEO. Ketujuh cewe yaitu Hikaru,Okalina,Renata,Shahira,Alexa,Anasya,dan Naqila. Mereka adalah anak yang di adopsi oleh ora...