CHAPTER 8

7.8K 638 7
                                    

kalo ada yang bingung, ini cerita bukannya 'Transmigrasi ke novel yah, kenapa isi novelnya gak diceritain dan ceritanya malah fokus ke trauma si Aza? maka jawabannya bener.
tapi cerita aku ini gak berpusat pada transmigrasi ke novel itu sendiri. karena dari awal Aza udah bilang kalo ini tuh cerita hidupnya yang asli. bukan novel yang dibilang Eri.

pandangan Eri sama Aza beda...dan tentunya alur novel yang Eri baca juga berbeda di kehidupan nyata yang Aza jalanin. CUMA DIBEBERAPA bagian memang disebutkan poin penting yang secara fakta terjadi di kehidupan Aza. mangkanya pas Chapter 5, Aza diam pas Eri bilang 'semua cerita yang aku ceritain terjadi di kehidupan kamu' meskipun Aza tetep kekeh kalo kehidupan nya bukan novel.

ada saatnya aku cerita semua cerita novel yang ngejadiin Aza sebagai figuran.

dan mungkin nanti akan ada beberapa plot twist juga hehe.

mungkin kalian dah nebak isi alur nya.
cuman yahh bedanya aku nuangin dalam cerita.

sekian terima kasih

happy reading sayang sayangkuuuu❤️

✧⁠◝I'm a Drama◜⁠✧

"Papa, aku percaya Papa. aku juga udah sayang sama Papa. Papa jangan jahat kayak mereka ya?aku gak mau kayak Aza"

cup'

kecupan hangat Aza berikan di pipi Regan yang sedang tertidur. Aza bangkit setelah menyingkirkan tangan Regan yang memeluknya erat.

kaki kecilnya melangkah kearah kamar mandi. pukul 01.09 pagi. bahkan terlalu pagi untuk bangun.

Regan membuka mata bersamaan dengan tertutupnya pintu kamar mandi. dia terdiam memikirkan kata-kata bayinya tadi.

"emangnya bakalan ada apa?"

"aku juga gak tau, tapi perasaan aku gak enak. Eri hati-hati aja"

Eri menatap pantulan Aza di cermin wastafel kamar mandi. Aza terlihat santai dengan tatapan sayu nya.

Eri menghela nafas sejenak dan melipat tangannya di dada.

"kita liat aja nanti bakalan ada apa. lagian...."

Eri terdiam sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya menjadi bisikan. "...aku gak ada ide buat drama apa lagi."

Aza terlihat menatap Eri sambil cemberut dan sedikit berdecak. "bukan gak ada ide, tapi mager aja kamu tuh. dah apal aku"

Eri nyengir menatap Aza yang menggelengkan kepalanya heran.

"pokoknya apapun itu nanti, kamu harus hati-hati. aku gak tau mereka udah dihukum apa belum sama Opa, Daddy, Papa dan yang lain. tapi kayaknya belum deh"

"kenapa menurut kamu belum?"

"Agraish lebih senang bermain halus"

Eri mengerutkan keningnya dan hanya mengangguk saja walau sedikit tidak mengerti. jangan lupa otaknya ini bukan otak jenius. atau emang pada dasarnya Eri nih lemot aja?

Aza keluar dari kamar mandi sambil mengucek matanya. dia merapikan piyamanya yang acak-acakan hingga memperlihatkan bahunya.

"sudah selesai?"

suara seseorang tiba-tiba menginterupsi nya membuat dia mundur dengan raut panik dan tangan yang bergetar.

"Hey, ini Papa" ucap Regan sambil mendekap lembut tubuh Aza yang bergetar di pelukannya.

I'm a Drama‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang