Love You

949 99 25
                                    

"Lo berhasil."

Rora yang ditepuk bahunya oleh Rami, menoleh dengan senyum dan anggukan kecil.

Benar. Dirinya berhasil. Rasanya... Ia begitu lega sekarang.

Lega sekali. Terlebih, didepan sana, tepatnya, pada sosok gadis yang kini tengah membuat coklat panas di dapur.

Gadis itu mengenakan piyama. Tersenyum-senyum sambil mengaduk minumannya.

Mungkin, Ahyeon kira, tidak ada yang tengah memperhatikan gerak-geriknya. Padahal, tanpa ia tahu, ada sosok gadis lainnya yang tengah anteng menikmati setiap gerakannya.

Gadis itu, ... Rora.

Rami saja yang berdiri disampingnya, sampai menggelengkan kepalanya, menyaksikan dua sejoli yang tengah Lovebird itu. Namun, ia juga merasa amat bahagia menyaksikan kebahagiaan yang tengah dirasakan oleh kedua sahabatnya itu.

"Gue ke yang lain yah?" ucap Rami lagi. Ia tak ingin mengganggu sahabatnya yang tengah kasmaran itu.

Anggukan, Rora berikan. "Thanks, ya."

"Santai aja. Gue juga bahagia kali, Ra."

Senyuman dibibir Rora kini tercetak amat lebar.

Setelah bahunya kembali ditepuk oleh Rami, sebelum gadis jangkung bersurai blonde itu pergi, atensi Rora kembali pada gadisnya.

Ya, mungkin kata 'gadisnya' telah cocok untuk anak bapak Jung itu.

"Gue gila kali yah."

"Bener. Gue gila beneran kalo gini caranya. Lo cantik banget Ahyeon," gumam Rora lagi sambil terkekeh lucu pada dirinya sendiri.

Bisa-bisanya ... Ia begitu terpesona hanya karena melihat visual belakang gadis berpiyama pink itu.

Lalu, Rora mengedarkan pandangannya keseluruhan ruangan dorm sebelum ia hendak menghampiri sang kekasih. Takut-takut kali-kali akan ada member lain yang memperhatikan.

Ya. Karena, akan sangat aneh bagi para member kecuali Rami, jika ada yang memergoki dirinya tengah bersama sosok sang gadis pendiam itu.

Dan yah, hanya Rami yang tahu.

Dan syukur nya, mungkin karena kelelahan akan tour mereka, mereka jadi memilih untuk tidur.

Napasnya, Rora helakan. Entahlah, rasanya ... maknae itu tengah dirundung kegugupan yang benar-benar gugup.

Piyamanya, Rora rapikan.

"Khem. Dia pacar Lo bego. Ayo kesana," monolog Rora pada dirinya sendiri.

Dengan sedemikian gugupnya, Rora akhirnya berhasil berada tepat di belakang sosok sang gadis pendiam yang masih belum menyadari keberadaan gadis lain di dapur.

Sebelum akhirnya, Ahyeon mendengar suara yang amat ia kenali. Suara yang hampir-hampir membuatnya begitu terkejut.

Suara yang seketika membuat sekujur tubuhnya menggigil, gugup.

Suara itu,

"Hey?"

"Belum selesai?" lanjut Rora sambil memiringkan kepalanya, mengintip gadisnya yang tadi sempat tersentak akan kedatangannya.

"A-Ah, ya. Su-Sudah kok." Matanya, Ahyeon pejamkan erat kala ia menyadari ucapannya tergagap. Jari-jarinya pun, meremas pantry.

"Ga ada siapa-siapa. Jangan khawatir," ucap Rora yang diangguki oleh Ahyeon, masih dengan posisi membelakangi sosok gadis bongsor dibelakangnya.

Melihat itu, Rora menghela napasnya.

Mungkin, Ahyeon belum terbiasa berdekatan dengannya. Dan daripada membuat sang kekasih merasa tak nyaman, Rora lebih memilih untuk menyingkirkan egonya untuk ingin berduaan dengan gadisnya.

Hey? [Rora • Ahyeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang