"jangan kasih tau ya?"

30 5 0
                                    

"gimana lix ekskul kemarin?"

"seru kok, aku dikasih tau sama kakel yang mentoring dance aku katanya aku cepet nangkep tiap gerakan. namanya kak hyunjin, dia bilang grup Chaewon itu kekurangan orang, gak menuhin jumlah minimal syarat lomba, terus karna gaada lagi yang mau join jadinya aku ditawarin. untung aja aku bisa"

ucap Felix senang dan antusias.
Minho mengangguk mendengarkan Felix.

"aku dulu juga ekskul dance, di grup nya Chaewon"

"oh ya? kok kamu gak cerita no?"

"aku udah gak aktif hehe. jadinya aku ngundurin diri"
"jangan kasih tau ya?"

Felix menaikan alis bingung

____________________________________

seluruh suasana rumah sakit dipenuhi tangisan teman-teman Minho. Kyujin, Sullyoon dan Yeji menatap iba dan sedih melihat tubuh Minho terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit. Hyunjin, Changbin, Yeonjun dan Niki menenangkan teman perempuannya.

Jeongin, adik Hyunjin mengepalkan tinju nya menghadap tembok. jelas sedang menahan emosi pada para pelaku penyerang sekolah nya. Seungmin sedari tadi menahan tangan Jeongin untuk tidak menghantam tembok, sedangkan Jisung di sebelah Seungmin sambil menutup matanya menangis tanpa suara lalu Bangchan menenangkan Jisung.

"tenang ya semua.. Minho pasti sembuh" ucap Bangchan.

_____________________________________

Felix sedang mengemasi barang nya di aula dengan dada naik turun kecapean karena kegiatan ekskul hari ini. lalu ada dua orang bertubuh gagah dan yang satunya berotot masuk ke aula menghampiri Hyunjin. mereka mengobrol sedangkan Felix hanya melihat sebentar dan kembali mengatur nafas nya.

"nih lix, minum" Chaewon menyodorkan botol air minum dingin ke Felix.

Felix tersenyum dan meraih botol itu

"makasih chae"

Chaewon mengangguk dan duduk di sebelah Felix.

"katanya sih lomba kita tuh 2 minggu lagi, cukup sih buat mantepin kekompakan kita"

Felix yang sedang meneguk air mengangguk.

"lix"

"hm?"

"kamu.. ngalamin kejadian.. aneh gak..?"

"kejadian aneh? kayak?"

"digangguin sosok"

"engga tuh, biasa aja"

Chaewon nampak terkejut

"kamu pake jimat ya?"

"enak aja! enggak dong. lagipula kalo mereka gak membahayakan aku, it's okay"

Chaewon menaikan alis lalu memutar kepala nya nampak tidak percaya dengan sikap acuh tak acuh Felix terhadap makhluk lain di sekolah ini.

Felix yang sudah selesai mengistirahatkan dan mengatur nafas nya di aula segera berpamitan pulang pada yang lain. saat Felix berjalan ke arah gerbang sekolah ada seseorang yang memanggilnya.

"Felix!"

Felix menoleh lalu menatap bingung, itu Minho menghampirinya dari lorong sekolah.

"kok kamu belum pulang no?"

"aku nungguin kamu sebenernya, pengen jalan bareng"

"kenapa gak nunggu di depan aula aja?"

"aku malu ketemu Chaewon sama yang lain"

Felix mengangguk mengerti lalu mereka berdua berjalan bersama.

"aku naik bus pulangnya, kamu?"

"aku jalan"

"rumah mu deket?"

"cuma 7 menitan"

"lumayan, kenapa gak naik bus aja?"

"lebih suka jalan kaki. mau gak lix kita jalan jalan dulu?"

Felix mengangguk senang hati dan mulai mengikuti jalan yang dipimpin oleh Minho. ke sebuah jalan sepi namun tenang. banyak pepohonan yang membuat suasana jadi adem ayem.

 banyak pepohonan yang membuat suasana jadi adem ayem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu tau aja no tempat kaya gini"

"aku sering sih kesini buat refreshing otak"

"keren juga"

Minho dan Felix berjalan bersama dibawah pepohonan dan disambut daun kering yang berjatuhan. suasana nya tenang, namun hati Felix menjadi gelisah dan sedih. Felix juga tak henti-henti nya mengakhiri pembicaraan dengan Minho, seolah ia menjadi takut keheningan. Minho menanggapi dengan baik dan sabar, ia senang, akhirnya ia punya teman mengobrol lagi.

"kamu tau gak lix, setahun lalu di sekolah ada penyerangan tiba-tiba"

"loh? serius? kok gak masuk berita?"

"iya, ditutup. biasalah, mereka punya banyak uang"

"kamu tau gak alasan mereka nyerang tuh apa?"

"isu yang beredar sih karna sekolah kita tuh selalu juara dance. yang nyerang sekolah lain, mereka iri sama sekolah kita"

"sekolah mana yang nyerang?"

Minho terdiam sejenak "eh.. ngga tau sih"

"kamu masuk waktu itu?"

"iya"

"terus kamu gimana no?"

"ngumpet sama temen-temenku"

"sama Chaewon dan yang lain berarti?"

"ngga, sama Hyunjin dan Bangchan"

"kak Hyunjin dan Bangchan?"

Minho mengangguk "iya, Bangchan temennya Hyunjin juga"
"jangan kasih tau ya?"

*

tbc :]

My 'Friend' [MinLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang