prolog.

12 2 4
                                    

Seorang pria tengah berdiri dengan bersedekap dada, memerhatikan gadis kecil yang tengah jongkok di hadapannya.

Azergan Pradipta, pria bertubuh tinggi, dengan otot di lengannya. Ia kerap di sebut sebagai manusia es, atau bahkan kutub. Anak tunggal kaya raya, papanya saja masuk dalam jajaran orang-orang penting di Indonesia. Sejak kapan sih ketua geng turun tahta jadi rakyat jelata?

Azergan ialah ketua dari geng bernama Alastar, geng yang sudah berdiri sejak tahun 2015. Geng yang saat ini terkenal di seluruh penjuru kota. Beberapa orang berkata Alastar
Itu Dangerous, Berbahaya! Kelompok anak muda yang tak punya masa depan, pembuat masalah, dan banyak lagi anggapan buruk tentang Alastar. Setiap orang akan menilai cover sebelum isi, bukan?

Azoya Maira maheswari, gadis cilik yang dapat mengendalikan Zergan jikalau emosi. Gadis cantik dengan sikap barbar, tengil, dan so polos. Gadis cantik dengan wajah bulat, hidung mancung, dengan bulu mata yang melenting indah. Membuat aura cantik Azoya menambah. Bahkan kecantikan itu membuat Ketua Dari Alastar terpikat padanya.

Azoya mendongkrak menatap manik indah Zergan, tak semua orang bisa merasakan seperti ini, di tatap Zergan. Ia berdiri, berjinjit menyamakan tingginya dengan Zergan. namun nihil, Zergan tetaplah Zergan, pria tinggi nan tampan.

Tanpa Berlama-lama, Zergan menarik lengan Azoya membawanya entah kemana. Azoya berusaha memberontak, namun kekuatannya tak sebanding dengan kekuatan Zergan.

"Bawa gue kemana sih! Lepas!"

Zergan tak memperdulikan ucapan Azoya, ia terus berjalan menuju kantin. What! Kantin?

"Duduk!" titah Zergan yang enggan dibantah.

Dengan kesal Azoya mengambil duduk disebelah Zergan. Ntah kapan pria itu memesan makanan, yang pastinya saat ini ada makanan dan minuman yang tersaji di hadapan dirinya.

Azoya diam. Ia hanya memandangi makanan itu, enggan untuk ia makan.
Hingga sebuah suara membuat dirinya menoleh.

"Makan. Cuma natap makanan itu gak ngebuat lo kenyang!" suaranya sedikit meninggi. "Atau mau gue suapin?" ucap Zergan dengan senyum smrik.

Seketika Azoya menyantap makanan itu, dalam hatinya ia terus saja mengumpat. Mending ia makan sendiri bukan? Daripada di suapin.

Setelah menghabiskan makanan itu, Zergan dan Azoya pergi menuju kelas. Namun langkah keduanya terhenti, kala ada seseorang memanggilnya.

"Zoya!" panggil gadis berambut panjang.

Azoya menoleh pada sumber suara, terlihat sahabatnya disana.

Vinaya Azealine. Gadis cantik dengan segala sikap anehnya, gadis yang sering gonta-ganti pasangan, membuat dirinya di juluki sebagai playgirl kelas kakap.

"Nih," Vinaya memberikan sebuah paper bag pada Azoya.

Mata ayo menyipit,"ini apa? Dari siapa? Buat gue?" pertanyaan bruntung Azoya berikan pada Vinaya.

"Lo buka aja sendiri. Bang Hesa, iyalah buat lo, gue kasihnya aja ke lo!"

Azoya mengaguk, ia membuka paper bag itu. Terlihat disana ada sebuah Hoodie berwarna blue Sky dengan gambar kelinci kecil.

"Bang Hesa masih gamon sama lo, kenapa gak balikan?" tanya Vinaya tanpa melihat Dengan siapa Azoya sekarang.

"Na..." lirih Azoya, ingatannya kembali pada beberapa tahun silam. Dimana ia memergoki Mahesa atau Hesa dengan seorang wanita di sebuah club malam.

Flashback on!

Bandung 23.30!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AzerganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang