Chapter 6

189 20 20
                                    

Happy reading


Hari Minggu telah tiba, kai saat ini sedang bersiap-siap sedangkan didepan sudah ada Taro yang menunggu nya.

Seperti janji nya beberapa hari yang lalu kalau dia akan ke rumah Taro.

Hoodie biru dan celana putih selutut menjadi pilihan Kai.

"Apa bagus berpakaian seperti ini ke rumah Taro?" Tanya kai ke diri nya sendiri, karena dia seorang guru yang akan ke rumah murid nya.

"Ah sudahlah" segera dirinya keluar karena dia tidak ingin membuat Taro lama menunggu.

"Apa aku terlalu lama?" Tanya kai ke Taro, yang ditanya segera menatap kai, mata Taro terlihat berbinar saat ini kai terlihat imut dengan pakaiannya.

"Tidak" Taro berjalan ke arah kai, menarik pinggang kai.

"Eh a-apa yang kamu lakukan?" Tanya kai gugup dengan tindakan Taro.

"Kai sangat mengemaskan menggunakan pakaian seperti ini" puji Taro, yang di puji wajahnya memerah dan entah kenapa jantung nya berdetak dengan kencang, untung saja kai pendek dan Taro tidak bisa mendengarkan nya.

"A-apa tidak masalah kerumah Taro berpakaian seperti ini?" Tanya kai berusaha mengalihkan topik karena dia tidak ingin terlihat salah tingkah didepan Taro.

"Sangat cocok, malahan aku tidak suka melihat kai berpakaian formal seperti saat mengajar karena itu menutup keimutan kai" jujur Taro, tapi jika kai memakai kemeja tampa bawahan mungkin itu beda lagi.

"Ah begitu" kai berusaha melepaskan diri dari Taro, bagaimana jika nanti ada yang melihat mereka dengan posisi seperti ini.

"Le-lepaskan"

"Maaf aku tidak sengaja" Taro melepaskan tangannya dari pinggang ramping milik kai.

"Iya tidak apa"

"Baiklah mari kita ke rumah ku" ucap Taro semangat, mengandeng tangan kai untuk menuju mobil nya.

"Silahkan masuk" Taro membukukan pintu mobil untuk kai.

"Terima kasih" kai merasa sedikit malu dengan perilaku Taro.

Kai duduk dengan perasaan sedikit tegang, dia baru pertama kali naik mobil mahal.

"Apa kai ingin sesuatu?" Tanya Taro.

"Maksud Taro apa?" Tanya balik Kai.

"Apa kai ingin membeli sesuatu sebelum kerumah ku"

"Ah tidak perlu" lagian kai hanya membawa ponsel dan meninggalkan dompet nya, seketika kai menyesalinya karena saat pulang nanti tidak mungkin Taro yang menghantarkan nya.

"Tunggu sebentar!"

"Kenapa? Apa kai lupa sesuatu?"

"Aku lupa membawa dompet ku"

"Oh itu, kai tidak perlu mengambilnya"

"Tapi jika aku pulang nanti bagaimana aku bisa pulang jika tidak memesan taksi"

"Aku yang menjemput kai jadi aku yang akan menghantarkan kai pulang " jelas Taro.

"Apa tidak merepotkan?"

"Tidak sayang"

Blushhh~

Wajah kai memerah karena panggilan sayang dari Taro.

"Ehh" kai kaget saat tiba-tiba wajah Taro didepan wajah nya.

Refleks kai memejamkan matanya karena dia bisa merasakan nafas hangatnya Taro.

"Kai lupa memasang sabuk pengamannya"

"Iya hahaha" kai tertawa dengan cangung ternyata Taro hanya ingin memasangkan sabuk pengaman saja.

Skip.

Kini mereka sudah sampai dirumah Taro, kai terkagum melihat rumah Taro yang seperti sebuah istana.

"Wahhh rumah Taro sangat besar" kagum kai, sedangkan Taro yang melihat tingkah kai hanya mengelengkan kepala nya karena merasa lucu dengan ekspresi Kai.

"Apa kai ingin ku bangunan rumah lebih besar dari ini?"

Tanpa disadari kai menganggukkan kepalanya.

"Ah iya eh tidak!" Ralat kai cepat.

"Hahaha baiklah aku akan membuatkan kai rumah yang besar"

"Hei tidak! Aku tidak mau" tolak kai tetapi Taro mengabaikannya dan berjalan untuk masuk.

Melihat Taro yang berjalan kai segera menyusul Taro dia tidak ingin kehilangan jejak Taro bisa-bisa dia tersesat.

"Taro tunggu aku"

"Dasar pendek"

"Kamu saja yang jalannya cepat"

"Iya karena kamu pendek makanya jalan kamu lambat" ejek Taro lagi membuat kai menghentikan jalannya dan berkacak pinggang.

"Aku tidak pendek!" Kesal kai.

"Baiklah kai tidak pendek hanya kurang tinggi dari ku"

"Itu sama saja!" Karena tidak tahan melihat tingkah kai, akhirnya Taro memutuskan untuk mengendong kai.

"Yakkkkk apa yang Taro lakukan!" Kaget kai.

"Begini saja agar kai tidak tertinggal dibelakang ku" jelas Taro dan kembali berjalan.

Pintu terbuka, pelayan yang ada disana memberikan hormat kepada Taro, kai yang berada di gendongan Taro hanya bisa menyembunyikan wajahnya karena malu.

"Selamat datang tuan muda"

"Dimana mommy?"

"Nyonya besar ada diruanganya"

"Baiklah" segera Taro menuju ruangan mommy nya.

"Hei siapa pemuda yang ada digendongan tuan muda?" Bisik pelayan itu ke temannya.

"Apa kamu buta?"

"Aku hanya bertanya"

"Jika tuan muda mengendongnya sudah pasti dia adalah orang istimewa tuan"

"Wahhh semoga mereka langgeng, aku tidak sabar melihat pemuda itu ada disini karena dia terlihat imut!"

"Iya aku!"







TBC
Aku kembali :)
Sebenarnya pengen bikin adegan nganu tapi terlalu awal anjim :v

Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya

Terima kasih.

KimLisa_14

Obsession with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang