chapter 十三

227 40 3
                                    

HAPPY READING

13






"Jadi..."

"Jadi?"

"Jadi." Karina terdiam, melihat sekeliling ruang istirahat untuk memastikan tidak ada yang mendengarkan pembicaraan mereka. "Ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu."

"Spill the tea, babe," jawab Felix sambil menuang kopi untuk dirinya sendiri, sebelum berbalik menghadap Karina, memberinya perhatian penuh.

"Heeseung dan aku berpacaran," Karina mengaku.

"Oh." Felix bersenandung sambil mengangguk. "Oke."

"Oke?" Karina mengerutkan kening, tampak hampir tersinggung. "Itu saja? Hanya itu yang ingin kamu katakan?"

"Tidak bisa aku menutup mata melihat gelagat kalian berdua." Felix mengangkat bahu. "Aku hanya terkejut karena butuh waktu selama ini."

"Terserah," gumam Karina. "Kami berbicara dengan HRD tentang hal ini dan menandatangani formulir pengakuan."

"Tunggu—" sekarang Felix terkejut, "—kalian bertemu dengan HRD?"

"Eum," Karina menyeringai, saat Felix menatapnya dengan mata terbelalak.

"Sial," katanya rendah. "Kalian serius?"

"Kami sebenarnya tidak ingin memberi tahu siapa pun di kantor sebelum kami berbicara dengan HRD. Bukannya kami ingin mengumumkannya melalui interkom sekarang... tapi kami hanya ingin aman dan melakukan segala sesuatunya dengan cara yang benar," jelas Karina.

"Aku turut berbahagia untuk kalian berdua," kata Felix, suaranya tulus. "Kalau kamu menyakitinya, aku akan memotong ponimu. Jika dia menyakitimu, aku akan memotong buah zakarnya."

"Kamu sangat manis ketika bersikap protektif dan kasar." Karina kagum dengan sinis.

"Minuman perayaan malam ini?" Felix bertanya.

"Go public kami hanya alasan untuk kau bisa minum kan?"

"Leluconmu—" Felix mendengus, "Aku juga bisa minum banyak tanpa alasan."

"Oke. Waktu dan tempat yang biasa?" Karina bertanya. "Aku akan memberi tahu Heeseung dan Seungmin."

"Iya—tunggu, keren kan kalau Jeno dan Jaemin bergabung? Seharusnya aku bertemu mereka malam ini."

"Tentu, aku sangat menyukai mereka ketika pesta Tahun Baru lalu," jawab Karina.

"Mereka juga menyukaimu, terutama Jaemin."

Setelah berbincang lagi, keduanya meninggalkan ruang istirahat dan menuju bilik kerja masing-masing. Felix terus melirik ke tab yang membuka kalender hariannya. Dia mengadakan pertemuan dengan Hyunjin sekitar dua puluh menit lagi, dan setiap kali dia melihat nama pria itu di layar, dia merasa seperti— tidak, jelas bukan kupu-kupu. Itu tidak terjadi dalam kehidupan nyata. Terutama bagi Felix.

Felix menatap arlojinya, memperhatikan detik demi detik berlalu.

03:59:58

03:59:59

04:00:00

Felix berdiri dalam sekejap, hampir membuat Karina tersentak karena tindakan tiba-tiba itu. Felix mengambil laptopnya dan menuju ruangan Hyunjin, kakinya bergerak lebih cepat dari biasanya. Apa yang harus dikatakan? Felix adalah karyawan yang baik.

Where Your Eyes LingerWhere stories live. Discover now