01 awal pertemuan

44.8K 1.7K 19
                                    

selamat datang di book cerita akuu, semoga kalian suka, jangan lupa komen and vote yaa biar aku tambah semangat buat update cerita ini. oke baca aja gess..

[𝙝𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜]

-
-
-
-
-

seorang pemuda yang sedang berjalan di pinggir trotoar dengan memegang kertas, sepertinya dia tengah mencari pekerjaan.

"hufftt..... di mana aku harus mendapatkan pekerjaan, dunia sangat tidak adil"

terus berjalan sembari menggerutu kesal meratapi nasib yang menimpa hidupnya.

saat sedang asik berjalan tiba tiba ada yang menabrak nya sehingga es krim yang anak itu makan mengenai celana yang dia kenakan.

"aishh.. siapa sih!" gerutunya kesal

anak kecil yang menabrak nya terjatuh duduk di tanah, es krim yang dia pegang jatuh begitu saja.

"hiks... cakit" anak kecil yang menabrak pemuda itu menangis membuatnya panik.

nanti kalau ada orang yang melihat dan mengira kalau dia yang membuat anak itu menangis pasti mereka mikir yang tidak tidak.

mendongak menatap wajah pemuda di depannya "hiks cakit... pantat atu cakit buna"

"cup cup jangan nangis ya, sekarang mau apa? mau beli es krim lagi?" tanya pemuda itu dengan lembut dengan mengelus kepala balita yang sedang menangis.

"heum.. nama buna ciapa" tanya anak itu

tertawa pelan "nama aku gevano Sagara anggarta, nama kamu siapa?" tanya gevano kepada balita yang sekarang sudah berhenti menangis.

"nama atu Nalendla ceno Tiltayaca" ujarnya sambil tersenyum manis.

gevano mengelus surai anak itu dengan senyuman yang tidak pernah luntur. walau sekarang dia sedang bingung mau mencari pekerjaan di mana.

balita itu memegang pipi gevano dengan tangan mungilnya "hihi... buna cantit"

"aku laki laki bukan perempuan, aku ganteng bukan cantik"

anak itu memiringkan kepalanya tanda kebingungan.

"ah lupakan, aku boleh memanggil mu seno?" tanya gevano dengan nada yang lembut

"heum! tentu buna"

"seno kesini dengan siapa?"

balita di depannya kembali menunduk lesu "ceno cama dady tapi–– tapi ceno pelgi"

walaupun nada berbicara nya tidak terlalu jelas tetapi beruntung pemuda di depannya mengerti apa yang dia katakan.

"kenapa pergi? di luar berbahaya sayang, nanti kalau seno di culik bagaimana?"

anak itu kembali mengangkat kepalanya menatap wajah gevano "nda mauu" mempoutkan bibirnya.

'astaga gemas sekali.. ingin ku makan pipi tembamnya itu' batin gevano melihat tingkah lucu anak yang tidak tahu dari mana asalnya.

"ayo buna tatanya mau beli ec tlim" ucapnya dengan semangat

"haha ayo kita beli es krim"

balita itu merentangkan kedua tangannya ke arah pemuda cantik di depannya "ndong bunaa~"

gevano mengendong tubuh mungil Narendra dan berjalan ke arah toko es krim.

-
-
-
-

di lain sisi seorang pria dewasa dengan jas hitam terlihat seperti sedang mencari sesuatu.

"di mana anak itu" ujar pria itu dengan menahan amarah.

sampai netranya tidak sengaja menangkap siluet anak kecil yang berada di gendongan seorang pemuda. itu seperti....

dia menghampiri mereka lalu menepuk pelan bahu pemuda di depannya.

"permisi" ujarnya dengan suara berat

pemuda itu menoleh ke belakang lalu mengerutkan keningnya menatap pria asing di depannya.

"Dady!" ujar balita itu dengan semangat

gevano menggelakan matanya. apa tadi Dady? oh astaga pasti ini orang tua balita yang berada di gendongannya.

"dari mana? Dady sudah bilang bukan jangan pergi kemana mana, apa kamu tidak mendengar ucapan Dady?!" tanya pria itu dengan nada yang sedikit tinggi

"maap Dady, nalen bocen jadi pelgi jalan jalan" menunduk lesu tidak berani menatap wajah dady di depannya.

"tatap mata Dady kalau sedang berbicara!"

naren mendongak dengan mata yang sudah berkaca kaca dengan bibir yang melengkung ke bawah.

"hiks.. maapin nalen Dady hiks.. nalen calah"
runtuh sudah pertahanan nya untuk tidak menangis.

gevano yang berada di tengah anak dan dady itu hanya tersenyum canggung.

mengangkat sebelah alisnya menatap gevano yang di tatap membuang mukanya ke samping.

"pulang!" ujarnya dengan menarik paksa tubuh kecil naren yang berada di gendongan gevano, membuat tubuh pemuda itu oleng akibat tarikan pria di depannya.

"astaga..jangan terlalu kasar, dia masih anak anak!" ujar gevano dengan menaikan nada suara menatap Dady dari anak di gendongan nya.

"dia anak saya, tidak ada hubungannya dengan mu" ujarnya dengan menatap pemuda di depannya tanpa ekspresi.

"memang dia bukan anak aku, tapi bapak bisa berbicara dengan nada yang lembut bukan!?"

ayah dari anak itu terlihat tidak perduli dengan ucapan gevano dan kembali menarik tubuh anaknya dengan kasar sampai terlepas dari gendongan gevano.




















































tbc

gimana seru ga? maaf kalau banyak typo

next ya?🤔
kalian ada saran apa gimana tentang cerita ini, kalau ada tulis di kolom komentar yaa..

𝐎𝐌 𝐃𝐔𝐃𝐀 𝐀𝐍𝐀𝐊 𝐒𝐀𝐓𝐔 (ʙʟ) ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang