Chapter 03

1.9K 190 1
                                    

Samsung Medical Center.

Sebuah mobil BMW X3 sDrive20i xLine membelah jalan yang masih basah akibat terkena guyuran hujan, melaju dengan kecepatan pelan, pandangan nya mencoba untuk fokus ke jalan, walaupun pikiran nya masih nampak kacau. Suasana duka masih membalutnya, mengalihkan pandangan nya ke samping membuat nya tersenyum lirih dan menghela napas pelan.

"Kita jemput giel ya sayang."

Usai pemakaman sang istri telah selesai, lisa kembali ke rumah sakit. Bukan tanpa alasan kenapa lisa harus kembali ke tempat itu. Karena putra nya masih berada di rumah sakit.

Dughhhh

Pintu mobil tertutup, kaki jenjang nya melangkah ke ruangan bayi tempat putranya berada.

Lisa manoban. Orang yang terkenal memiliki sifat dingin itu hanya berlaku saat nya bekerja atau berada di luaran. Tapi sifat nya akan berbanding terbalik saat bersama orang terkasih nya, lisa akan bersikap hangat dan lembut. Memperlakukan mereka seperti layaknya guci yang mudah pecah.

"Hallo anak daddy."

Bayi kecil baru berusia 2 hari itu nampak tenang, mengulurkan tangan mengambil bayi kecil itu dari tempat tidur nya. Mencoba untuk tegar di dapat putra nya walaupun mata terasa memanas kembali dan cairan bening itu siap keluar kapan saja.

Huhhhh.

Hela napas nya menertalkan diri, menatap lekat putra nya sambil menimang dan bersenandung pelan.

"Daddy akan selalu berada di samping mu nak, memberikan pelukan hangat, melindungi mu dari apapun, bahkan nyawa pun daddy berikan asal kau baik-baik saja. Nak, mianhe daddy bukan daddy yang baik, daddy masih belajar nak, tapi daddy akan pastikan kau tidak kurang apapun termasuk kasih sayang dari daddy."

"Kita pulang jagoan."

Usai bermonolog dengan putra nya, Lisa membereskan perlengkapan semua putra nya, di kiranya sudah tidak ada tertinggal lisa beranjak dari ruangan putranya.

"Biar mommy bantu bawa giel nak." Ucap mommy hye-kyo.

Lisa mengangguk menyiakan. Kehidupan lisa sekarang berubah, menyandang gelar daddy membuat nya harus sigap dalam hal apapun menyangkut putra nya.

.


Sesampainya di kediaman lisa, mobil itu terparkir di halaman rumah nya, membuka kan pintu mobil karena giel berapa di dekapan mommy hye-kyo. Mommy hye-kyo melangkahkan kaki nya ke dalam rumah di ikuti lisa berada di belakang.

Saat pintu rumah terbuka, suasana hening menyapa mereka, kenangan manis bersama istrinya kembali terlintas, senyum dan tawa masih terasa. Memejamkan matanya sejenak untuk tidak kembali menangis. Setelah itu lisa membuka mata nya tersenyum tipis.

"Selamat datang di rumah sayang. Kita pulang bersama giel."

Ketika mommy hye-kyo mendengar ucapan anaknya, hanya tersenyum lirih.

"Mommy bawa giel ke kamarnya dulu sayang." Ucap mommy hye-kyo.

"Iya mom, kamar giel di samping kamar nya lisa." mommy beranjak meninggalkan lisa. Setelah meletakkan cucunya di kamar, mommy berlalu ke ruang tamu. Namun langkah nya terhenti ketika sang anak memanggilnya.

"Mommy" panggil nya mommy menoleh ke arah lisa.

"Mom,lisa mau ngucapin terima kasih atas semua nya, mian mom lisa masih belum bisa menjadi anak, daddy dan suami yang baik. lisa masih banyak kurang nya, tapi lisa janji akan belajar dan berubah mom. Sekarang lisa sudah menjadi orang tua, otomatis tanggung jawab lisa semakin besar, lisa minta sama mommy untuk selalu bimbing lisa, dan nasehatin lisa, karena bagaimanapun lisa masih anak kecil dimata mommy." 

Tidak dapat berkata lagi, lisa langsung memeluk erat ibunya menumpahkan segala nya di dekapan ibunya, tangis yang ditahan nya sejak tadi sudah tidak dapat terbendung lagi. Elusan lembut dari ibunya menenangkan dirinya yang nampak rapuh, hanya dekapan sang ibulah yang mampu jadi penguatnya.

"Mommy bangga sama kamu, giel dan tzuyu pun pasti bangga memiliki kamu di hidup mereka, kamu menjadi sosok yang hebat. Selalu ingat pesan yang mommy ucapkan nak, hidup memang selalu penuh misteri, hari ini kita senang, bahagia besok bisa jadi sebaliknya nya. Hidup memang susah di tebak alur nya seperti apa. Tugasmu hanya menjalani itu, hiduplah sesuai dengan rencanamu tapi jangan lupa kita bisa berencana tapi tuhanlah yang maha mengatur segalanya."

lisa hanya diam mendengarkan ucapan ibunya. Benar adanya, nasib di tangan kita, kita bisa merubah nasib, tapi kalau takdir? takdir itu di tangan tuhan, kita tidak bisa merubah takdir yang sudah di berikan tuhan kepada kita.

BABY SISTTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang