Prolog - Bagian 4

7 1 0
                                    

Peringatan: Cerita ini mengandung unsur kekerasan, seksual, dan hanya diperuntukan bagi pembaca yang sudah berusia 21 tahun ke atas.

Awalnya mata mereka berbinar-binar penuh nafsu melihat kedatangan Taka, bagaimana tidak begitu? Taka adalah pria bertubuh sempurna dengan ketampanan seperti dewa Yunani.

Bahkan tatapan matanya mampu menggoda setiap orang yang hanya melihatnya sekali, tidak hanya wanita bahkan pria normal pun dapat terpesona dengan mudah.

"Dia tampan sekali, meski ketus, dia benar-benar sangat membuat ku bergairah" Ucap salah satu karyawan perempuan di ruangan itu sembari berbisik.

"Ssssss kecilkan lagi suaramu, takutnya Pak Taka mendengar mu"

"Ah sudahlah memangnya kenapa kalau didengar? Kan bagus kalau dia dengar"

Bisikan-bisikan itu memang tidak luput dari pendengaran tajam Taka, tapi ia tidak pernah peduli.

Taka yang tengah melihat-lihat berbagai ruangan itu, tiba-tiba dikejutkan oleh Rob yang berlarian kearahnya.

"Haaahhh, mengapa jalan mu cepat sekali, ini kau ada jadwal meeting dengan tukang galon" Ucap Rob terengah-engah.

"Meeting itu tidak penting, aku tidak mau menemuinya"

"Hei, bagaimanapun dia lah yang nanti menjadi investor perusahaan mu, ayolah pergi meeting sekarang" Sahut Rob, sesekali mendorong Taka untuk segera berangkat.

Karena saran Rob, akhirnya mau tidak mau Taka berangkat ke restoran di Sydney dengan jet pribadinya demi melancarkan urusan dengan investor itu.

Selama perjalanan yang membosankan itu, Taka meng-install aplikasi kencan Tinder dan mulai mendaftarkan akunnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ramu Manis Yang BeracunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang