014

225 22 4
                                    

"Lu ga balik ho?"

Minho mendongak dan melihat kearah Changbin dengan tatapan yang begitu datar.

Minho menghela nafasnya panjang.

Sudah lebih dari 2 jam, Minho berada diruangan yang sama, atau di ruangan dimana ia dan Seungmin membicarakan perihal masalah tersebut.

Kini pikirannya berantakan. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi.

Dari sekian banyak masalah, mengapa baru terjadi sekarang? batinnya.

Changbin mengerti.

Ia mengerti bahwa Minho pasti akan stress dengan masalah ini.

1 masalah saja belum selesai, kini masalah lain menimpa Minho lagi.

Changbin menghampiri Minho dan duduk disampingnya sembari menepuk pundak Minho dengan pelan, seolah menenangkan Minho.

"Gausah terlalu dipik-"

"GIMANA GUE GAK PIKIRIN BIN?"

Tanya Minho, kini kedua matanya memerah dengan dipenuhi air mata yang begitu deras.

Raut wajah itu.

Terlihat bahwa kedua matanya terlihat lelah. Kedua mata yang bergetar hebat dengan berani menatap mata Changbin itu, membuat Changbin merasakan kesengsaraan yang membebani Minho.

"Sorry ho, maaf kalau gue belum bisa bantu lu kali ini."

Minho mengusak rambutnya dengan kasar.

"Tapi sumpah Bin. Gue gak inget gue ngelakuin itu sama Sulyoon."

"Kita belum dapat kepastian Ho. Dan mau gimana pun, itu anak lu atau bukan, bokap Felix udah nyuruh lu untuk nikah sama sulyoon. Lu gak bisa bantah apapun."

"Kenapa sekarang lu ada di posisi bokap Felix, Bin?" Tanya Minho kini ia menatap Changbin dengan tatapan yang begitu kecewa.

"what I said is a fact, right?" Kini Changbin bertanya balik kepada Minho dan tidak menjawab pertanyaan Minho tadi.

"Lu belain sia-"

"Gue gak akan bela siapa pun. Mau lu hamilin sulyoon atau gak. Gue gak akan bela siapa pun."

"Bin..."

"Asal lu tahu, gue juga muak."

Minho menatapnya dengan tidak percaya.

"Coba lu terima aja perihal pernikahan ini Ho. Gausah ada drama lu nolak Sulyoon. Kan lu tahu anaknya gamau kalah, jadinya buat drama gini kan. Coba lu anteng aja terima, kan pas lu udah nikah bisa cerai ama Sulyoon."

"Lu kira gampang Bin kayak gitu?"

"Iy-"

"Kalau segampang itu gue juga mau ngelakuin Bin. Tapi mau gimana? Kalau nanti gue nikah sama Sulyoon, bisa-bisa gue bablas buat ngerusakin Sulyoon."

"Kan lu udah nikah, dan lu juga gak ada perasaan ke Sulyoon kan?"

"Bisa aja gue cinlok Bin?"

MY DEAF PATIENT [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang