prolog

37 2 0
                                    


"Want this?" Pemuda itu menawarkan sebatang rokok yang baru saja ditarik dari bungkusnya.

"No, nikotin tinggi." Ia menjawab selagi memperhatikan bagaimana pemuda itu terkekeh pelan lalu menjepit batang rokok dengan bibirnya. Aksa pernah beberapa kali melihat pemuda merokok tapi yang ini berbeda segala gerakannya terlihat menarik di matanya.

"Gimana rasanya?"
 
Pemuda itu menggeleng menatap Aksa, ada binar geli di matanya. "Rasanya enak, manis." Karena pemuda itu menjawab sembari  membasahi bibirnya sendiri, Aksa jadi tidak fokus. Atensinya teralih ke sana bibir pemuda itu berbentuk seringai kecil. "Gue bisa bantu lo ngerasain rokok ini tanpa harus menghisapnya" 

Alis Aksa terangkat sebelah. Gimana caranya?

"I will crush your lips until your tongue tastes the same as mine."

Posisi duduk pemuda itu berubah menjadi setengah berbaring di permukaan kasur dengan siku yang menjadi topangan berat badannya.

So, you wanna taste it?"

Aksa tidak bisa menahan seringai mendengar jawaban nakal dari pemuda itu.  baiklah,  sepertinya Aksa harus membiasakan diri dari sekarang bahwa, there's a bad boy on bis bed.

.
.
.
.
.

Halo readers
Call me "mell" not Thor okay
28 Agustus 2024
My old account is no longer active :(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay A'liveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang