Cowo pendiam ingin menjadi tidak pendiam

2 0 0
                                    


Aku adalah Bocchi, cowok pendiam yang selalu menyendiri di tengah keramaian. Setiap hari terasa seperti pengulangan yang tak berujung, hingga akhirnya aku merasa harus berubah. Keinginan kuat untuk punya pacar mendorongku melakukan sesuatu yang ekstrem. Aku menciptakan mesin waktu.


Dengan mesin itu, aku mengubah masa laluku, menciptakan sebuah alam semesta di mana aku bukanlah cowok pendiam. Aku ingin tahu, apakah hidupku akan lebih baik? Apakah aku akan mendapatkan cinta yang selama ini kudambakan? Aku melangkah ke dalam alam semesta baru ini, penuh harapan dan impian.


Namun, yang kutemukan sangat jauh dari bayanganku. Diriku yang baru, Aku yang lain adalah seorang bajingan. Seorang pria brengsek yang tidak mengenal moral. Di tengah malam yang gelap, aku melihatnya membawa seorang gadis ke tempat sepi. Dia hendak mengambil keperawanannya. Amarah meluap di dadaku, aku tidak bisa membiarkan ini terjadi. Aku muncul dan memukulnya dengan sekuat tenaga. Dia terhempas ke tembok bangunan, darah mengalir dari sudut bibirnya. Tanpa ragu, aku mengeluarkan pistol dari saku dan menembaknya. "Bajingan kau! Takkan kubiarkan kau merusaknya!" teriakku, mataku penuh kemarahan.


Dia tertawa di antara rasa sakitnya, "Hahahaha... Sakit, sakit, sakit. Kau tidak tahu seberapa besar perjuanganku untuk mendapatkan hatinya. Aku sudah banyak berkorban harta, waktu, tenaga. Ini adalah saatnya aku memetik hasil dari perjuanganku. Inilah saatnya aku memetik buah dari pohon yang kutanam, buah surga."


Kata-katanya membuat darahku mendidih. "M*ti kau, bajingan!" Aku menembaknya lagi, peluru-peluru yang mengoyak tubuhnya penuh dengan kemarahan yang tak terbendung.


Aku yang lain tersenyum sinis, darah mengalir dari mulutnya, "Ini kan yang kau inginkan?""Jangan samakan aku denganmu." Jawabku


"Kau dan aku sama saja," Katanya dengan suara yang semakin melemah. "Sama-sama brengsek." lanjutnya.


"Diam!" Aku berteriak sambil menekan pelatuk pistol sekali lagi, peluru terakhir itu menghantam kepalanya. Dia tertawa untuk terakhir kalinya, "Cinta, bucin. Hahaha. Itu menjijikkan. Anime genre romance hanyalah omong kosong." katanya


Tubuhnya terjatuh, darah berceceran di tanah. Aku merasa lega, tapi di balik itu ada kekosongan yang tidak bisa kujelaskan.


Sebelum akhirnya kehilangan kesadaran, Aku yang lain berkata, "Perempuan itu bodoh. Dia pikir aku mendekatinya dan memperjuangkannya karena benar-benar mencintainya, padahal aku mendekatinya hanya untuk mendapatkan keperawanannya saja. Aku akan mendapatkan keperawanannya, menghamilinya, dan setelah itu meninggalkannya."


Gadis itu menangis tersedu-sedu, menutup mulutnya yang gemetar. Mendengar pengakuan keji itu, aku tidak bisa lagi menahan amarahku. Aku terus menembaknya, peluru-peluru terakhir itu merobek kepalanya, membuat kepalanya terputus.


Aku menatap tubuh tak bernyawa di depanku, darah mengalir di lantai. Gadis itu mendekatiku, masih dengan air mata yang mengalir. "Bocchi... Kamu Bocchi, kan?"Aku menatapnya dengan penuh penyesalan, "Benar, aku Bocchi."


Dia memelukku erat, air matanya membasahi bahuku. "Terima kasih karena sudah menyelamatkanku. Terima kasih karena sudah melindungiku."


Aku mengangguk, menahan perasaan campur aduk yang bergejolak di dalam diriku. "Iyah, tentu saja. Aku akan selalu melindungimu, termasuk dari diriku sendiri. Itu karena aku mencintaimu, menyayangimu dengan tulus."


Dengan suara yang berat, aku memberikan peringatan terakhir padanya, "Jaga dirimu baik-baik. Jangan kamu berikan keperawananmu kepada siapapun kecuali kepada suamimu. Jauhi lelaki bajingan. Cowo itu brengsek, berhati-hatilah, tapi tidak semua cowo seperti itu. Semoga lelaki yang memilihmu adalah lelaki yang baik. Semoga kamu bahagia dunia dan akhirat."


Kami berpelukan sekali lagi dengan erat, dalam kesedihan yang mendalam. Dia menangis, dan aku pun merasa sedih. Lalu, tanpa suara, aku menghilang, kembali ke alam semesta asliku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cowo pendiam ingin menjadi tidak pendiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang