"Jika kamu menyukai langit, maka terimalah awan, petir, dan gemuruhnya"
budayakan vote sebelum baca biar ga lupa!
jangan jadi silent reader guys! jejak dari kalian sangat berharga buat author pemula seperti aku.
.
.
.
.
Asstagfirullah!Ahlia terlonjak kaget saat keluar dari tenda, melihat wira yang berdiri berjaga layaknya sebuah patung
"dokter Ahlia, mau kemana malam-malam?" tanya wira mengintrupsi tanpa bergerak kecuali mulutnya
"nyari udara seger, wira ngapain berdiri didepan tenda, udah sembuh?"
"siap lagi bertugas jaga malam! siap sudah sembuh"
melihat respons wira, Ahlia membelakan matanya "emang kaku gini ya kalo bertugas?"
"dok hati-hati jangan jauh ya, entar saya di omelin komandan Zein" titah Wira melihat langkah Ahlia menjauhi tenda
"jadi Zein suruh kamu, emang saya anak kecil pakek dijagain segala huh" cibir Ahlia
"dok kasihani nyawa saya, saya udah cosplay patung berjam-jam kalo dokter kenapa-kenapa saya bakal kena hukum komandan" tutur wira dengan wajah melas
"Aelah! bentaran doang wira, kamu mending ke tenda sebelah deh una belum tidur kayaknya, nanyain kamu terus tadi"
"serius una belum tidur dok?" tanya wira antusias mata nya yang lesu langsung berbinar
"hmm.. ya udah sana pacaran!"
Ahlia yang berhasil lepas dari pengawasan wira, merogoh ponselnya kesana kemari berusaha mencari sinyal namun nihil satu garis pun tak ia dapatkan, demi tuhan sudah 3 hari rasa bosan begitu menyerang entah kenapa rindu kepada ayah dan ibunya mendadak terasa ketika diperbatasan.
"aghh..gimana mau ngabarin ayah sama ibu kalo gini" sambil duduk diatas pohon mencari keajaiban sinyal membuatnya frustasi, kini makin sadar kenapa Zein susah dihubungi selama ini.
tak lama Ahlia melihat Siluet tegap Familiar sedang berjaga dengan senapanya tepat dibawa pohon. Ahlia mengambil ancang-ancang turun hingga menimbulkan suara gesekan.
Srett!
bunyi singkat mengintruspi Zein mengarahkan pistol ke atas bersiap memuntahkan peluru
KAMU SEDANG MEMBACA
final mission(on going)
Random-takdir profesi menyatukan cinta lama kembali dalam misi perdamaian- ketika dokter magang menyelamatkan tentara yang bersimbah darah di unit gawat darurat, betapa terkejutnya melihat wajah lelaki tampan terbujur kaku di bangsal adalah seseorang yang...