Hai, ini Kim Yooyeon. Izinkan aku menjadi penutup dari kisah panjang kami, 괜찮아요?
Sekarang aku sudah menetap di Berlin, mengurus anak perusahaan milik orangtua ku. Ternyata satu tahun adalah waktu yang begitu singkat, tapi rasa rindu terus mengurung ku dalam kesendirian.
Aku ingin memeluk wanita tampan itu lagi, mendengar nya mengeluh dan memarahi ku ketika lalai. Semua tidak akan sama lagi, memindahkan benih orange dari tanah gersang ke tanah yang lebih subur, aku melakukan nya dengan susah payah, mengambil langkah mundur memalingkan wajah.
Berpuluh tahun bersamanya, sangat naif jika aku tidak memiliki perasaan apapun. Aku menjadi pengagum rahasia nya selama jejak langkah yang kami lalui, mencoba yang terbaik untuk selalu ada di setiap hembusan nafas nya. Di akhir semester saat itu aku mendapat peringkat kedua sebagai lulusan terbaik, karena aku ingin melihatnya bersinar dan memiliki masa depan yang lebih baik.
Kehadiran nya memberikan pelajaran juga goresan warna indah, bagaimana cara bertahan di tengah badai demi menanti pelangi yang entah kapan akan muncul. Dia menjadi saksi, liku jalan yang ku tempuh sebagai cucu pewaris tunggal, tidak seindah yang tergambar dalam serial Barbie kerajaan, percayalah.
Selama ini aku dituntut untuk menjadi sempurna, menjadi yang terbaik diantara yang terbaik, menguasai banyak hal, terutama manners yang memang sangat diutamakan dalam tuntutan keluarga. Aku cukup menderita di masa muda, sering mendapatkan hukuman karena tidak patuh. Tapi....
Seiring berjalan nya waktu, bertambah nya usia, aku semakin menyadari bahwa— semua memiliki arti dibalik nya, keluarga ku tidak sepenuhnya salah. Berkat didikan keras sejak masih belia, sekarang aku bisa berada disini.
Memimpin sebuah perusahaan berskala besar, dihormati dan disegani oleh orang lain. Bukan bermaksud tinggi hati, tolong jangan salah paham. Maksud ku, ini cukup membuat ku bangga pada diri sendiri. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, semua rasa sakit di masa muda telah terbayarkan.
Oh ya... Sebentar lagi musim semi akan tiba, ingin rasanya pulang ke Korea Selatan. Bertemu Xinyu dan keluarga kecilnya, sekarang dia sudah memiliki anak kedua, bayi perempuan yang sangat cantik dan menggemaskan.
Apakah aku egois jika sisa rasa itu masih ada? meskipun Park Sohyun telah menjadi milik orang lain, lebih tepatnya— milik adik ku sendiri. Aku senang melihat nya menemukan dunia baru yang lebih indah, yang dapat memberikan nyawa dalam kehidupan nya yang kelam.
Mereka berdua tampak serasi, mengisi kekurangan masing-masing dengan kelebihan yang dimiliki. Jeong Haerin dapat meruntuhkan dinding antartika itu dengan sifat ceria nya yang alami, Park Sohyun berhasil menghancurkan batu keras yang selama ini terpatri dalam kepala Haerin.
Sejak mengetahui kedekatan keduanya, untuk pertama kali, aku memutuskan untuk berbalik arah. Aku memang menginginkan Park Sohyun, tapi aku jauh lebih menyayangi Haerin, adik ku satu-satu nya.