***
Hari kedua. Sion telah menyiapkan semuanya, tentu bersama Ryo. Seminggu Ryo berhasil meminta izin untuk menginap dirumah Sion. Terlebih Guanlin juga begitu sibuk hingga tak bisa menemani Ryo belajar sekalipun. Tak ada pilihan lain Ryo lebih memilih untuk bersama kekasihnya itu."Sudah selesai ? Ayo sarapan dulu". Ajak Sion sembari menyiapkan sarapan di meja makan ketika.
Ryo duduk sambil tersenyum menunggu Sion selesai. Bukan disampingnya, Sion duduk tepat dihadapan Ryo.
"Apa kamu gugup ?" Tanya Sion.
"Sedikit, tapi mapel hari ini ngga sulit bagiku". Jawabnya.
"Haha iya, apa lagi senyummu itu membuatku lebih semangat untuk mengerjakannya nanti". Pipi Ryo memerah untuk ucapan Sion.
"Bisa ga sih diem dulu ? Makan dulu kek". Ryo mengganti senyumannya dengan muka datar.
"Iya-iya, cepat habisin" suruh Sion.
Selesai makan dan membereskan semuanya mereka berangkat, hari ini mereka menggunakan motor.
Tunggu, motor ?
Iya, Sion yang memiliki motor, disini author ga pernah nyebut motor karena ga kepikiran hahaha maap.
Motor hitam yang sempat Taeyong berikan ketika mulai masuk SMA. Sion jarang menggunakannya karena lebih sering bareng Ryo, kadang juga barengan sama Jeno atau Mark kalau mereka lagi ga gelut.
"Hari ini pake motor dulu ya, dan ini helmnya". Sion memberikan helm pada Ryo lalu mengeluarkan motor dari rumahnya.
"Aku pernah takut pas kamu boncengin pake motor ini, kamu ga akan bawa aku terbang lagi kan ?" Tanya Ryo bercanda.
"Engga sayang, aku main-main aja itu, sekarang aku ga akan main-main karena keselamatan kamu lebih penting, dan kita sedang semesteran kan, aku ga akan ngebut kok tenang aja". Jelas Sion.
Benar saja di perjalanan Sion hanya menggunakan speed rata-rata, tidak cepat tidak lambat. Ryo merasakannya begitu tenang. Didekapnya perut Sion dengan lembut membuat Sion yang sedang menyetir pun mengulas senyum meski tanpa sepengetahuan Ryo.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di sekolah. Memarkirkan motor lalu berjalan ke ruang kelas dimana mereka mengerjakan semesteran.
"Pagi-pagi udah pelukan aja" goda Yushi.
"Kaga ye, gue pegangan doang, kalau mobilan kan ngga pegangan". Balas Ryo.
"Besok pake motor aja gimana ? Mau rasain jadi Sion kalau dipeluk kamu dari belakang rasanya gimana". Minjae berusaha menggoda Jaehee.
"Ga ga. Modus" sinis Jaehee.
Mereka tertawa kecil saja karena Riku dan Yushi setiap harinya menggunakan motor. Sampai di kelas tak terasa waktu begitu cepat. Bel masuk dibunyikan dan masuklah guru pengawas kesana.
"Oke kali ini mapelnya ekonomi yaa, apa sulit bagi kalian?" Tanya pak Sungchan selaku guru ekonomi juga.
"Tidak pak !" Seru Ryo.
"Oh ya ? Bukan karena kamu memang suka ekonomi ?" Tanyanya bercanda.
"Eh, iya sih pak, tapi ngga sulit amat". Balas Ryo.
Sungchan membagikan kertas itu dan kembali duduk di kursinya sendiri. Namun selang beberapa waktu.
"Jangan berisik ya, bapak ada kepentingan nanti bapak suruh pengawas pengganti". Kata Sungchan
"Pak please jangan yang galak ya, biar kita bisa fokus". Kata salah satu siswa.
"Baiklah, kalian tunggu aja". Sungchan keluar dari ruangan itu. Tanpa berisik sedikitpun pintu terbuka memperlihatkan Shotaro disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days || OH SION (☑️)
Short StoryOh Sion. Ralat ! Jung Sion adalah anak terakhir di keluarga Jung. Tapi,, "Bang, Kak, Sion salah apa ? bukan cuma temen sekolah tapi Abang sama kakak bully Sion juga. Sion harus apa biar Abang sama kakak sayang pada Sion ?" -Sion "Pergi!" -Kakak kedu...