"Kau siapa?" Tanya ku, pernasaran,
Ndak perlu tau nduk, aku yo disini uwis dari lama.
Mendengar dari Bahasa dan medoknya, sudah bisa ku pastikan bahwa ia pasti orang Jawa. Hanya saja aku tak mengerti sedikitpun kalimatnya.
Aku tidak menghiraukannya, dan kembali berkeliling, lalu Wanita itu menghalangi ku.
Kok iso yo, sampeyan lahir sehat koyo ngene?
"Maksud mu apa?" Kata ku spontan, lagi-lagi aku tidak mengerti yang dibicarakannya.
Padahal yo ibune sampeyan uwis ku dorong lan jatuh.
"Ah apa sih, ngomongnya pake Bahasa Indonesia saja, aku gak ngerti" Jawab ku ketus karena kesal.
Wanita muda itu lalu pergi menjauh dan bayangan punggungnya sampai tidak terlihat lagi.
Aku terbangun.
Setelah mengalami mimpi aneh itu, aku mendatangi Ibu dan kakak-kakak ku dengan bekas iler yang memenuhi pipi kiri ku.
"Hei kau, cuci muka sana, ileran begitu" Ucap Kak Jeri sehabis melihat ku datang.
"Fan, kamu habis buat pulau ya? Ha ha ha" Sahut Kak Tomi.
"Yah, baiklah aku akan mandi dulu, jangan mengobrol tanpa aku yaa" Kata ku sembari berlari untuk Bersiap mandi.
30 menit setelah mandi, ku dengar Kak Rasa menanggapi ocehan Ibu mengenai sesuatu hal yang familiar.
Aku mendatangi mereka, samar terdengar bahwa mereka sedang membicarakan aku dengan suara yang sangat kecil, dan disana juga ada Ayah.
"Lagi bahas apa sih? Kok berbisik?" Tanya ku, mengejutkan mereka.
Ibu kemudian memperhatikan ku baik-baik sebelum kedua bola matanya melirik Ayah, seolah meminta persetujuan. Ayah kemudian mengangguk santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA FANA: The Adventure Ft. Ghosts
AventuraHidup dengan julukan "Indigo" tidak selamanya selalu tentang kejadian horror. Fana Semestaria, seorang gadis remaja terlahir dengan kondisi dimana ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-harin...