⚠️WARNING⚠️
Kisah ini mengandung unsur kekerasan, romansa dewasa, seksual, dan sejenisnya. Pastikan para pembaca telah berusia 21 tahun keatas dan bijak dalam membaca.
Belum sampai disana, Ria berpapasan dengan Navy, dan saat menyapanya, Navy justru mengabaikannya.
"Ada apa? Apa kau marah?" Tanya Ria terheran-heran melihat sikap Navy yang acuh tak acuh padanya.
"Bukannya kau sudah dipecat ya? Mengapa kau masih disini? Dasar tidak tau malu!" Ucap Navy ketus.
Ria semakin bingung dan penasaran, memangnya ia salah apa sampai harus dipecat?
Ia segera berlari ke arah ruangan Tuan Blue, dan betapa terkejutnya ia, yang justru dimarahi karena berani menginjakan kaki ke hotel ini.
"Apa yang kau pikirkan sampai berani kemari lagi? Kau itu sudah dipecat!" Ucap Tuan Rama ketus.
"Aku tidak menyangka kau mampu meracuni Tuan Rama, bukankah kami sudah memberikan usulan promosi? Lalu kenapa kau malah berbuat begini?" Ucap Tuan Blue.
Keributan itu seolah terjadi begitu saja, mengalir seperti air, Ria yang kebingungan kakinya melemah, ia tersungkur dalam posisi sujud. Ia menahan tangisnya dan ,mencoba untuk mencerna kejadian itu.
Saking hebohnya, banyak karyawan lain yang juga ikut menyaksikan Ria yang tengah di caci maki. Bobby dan Zeus juga menghampiri Ria, mereka heran mengapa hal ini bisa terjadi?
"Tunggu! Tunggu sebentar! Memangnya apa yang sudah Ria perbuat hingga harus diperlakukan seperti ini?" Tanya Zeus sembari melerai keramaian yang begitu pengap saat itu.
"Wah Zeus, kau pasti tidak menyangka bahwa Ria ini terlibat kasus percobaan pembunuhan pada Tuan Rama..." Jelas Srita dan Berli.
"Memang ada buktinya? Kau punya bukti?" Tanya Bobby.
"Senior, kemarilah, lihat ini buktinya" Ucap Wulan sembari menarik tangan Bobby menuju layar yang tengah memainkan reka ulang CCTV.
Ria perlahan jalan dekat dengan layar tersebut, ia menggeleng beberapa kali dan berteriak itu bukan dia, ia tidak mungkin melakukan hal hina seperti itu.
Tanpa disadari Navy datang dan menampar wajah Ria hingga ia kembali tersungkur.
Melihat kejadian yang begitu runyam itu, Bobby dan Zeus menolong Ria untuk segera keluar dari hotel agar tidak semakin runyam. Ria yang saat itu berjalan keluar sembari dipapah oleh Bobby dan Zeus, jalannya semakin berat.
Tak lama kemudian sampai pada gerbang utama masuk ke area karyawan, Ria memilih untuk duduk sedikit lebih lama sembari meratapi nasibnya saat itu.
"Ria, kau disini saja dulu ya, kami akan segera kembali" Ucap Zeus pada Ria yang masih melamun
KAMU SEDANG MEMBACA
The Purple Rose
Mystère / Thriller"Sudah kubilang, aku hanya menunggu sampai orang itu melakukan dosa terburuknya" ucap seorang wanita berambut ungu dengan sorot mata tajamnya, sambil terus menerus menghisap rokoknya. Dosa apa yang dimaksud? Siapa dia sebenarnya?