━☆・*。
・゜
°。+ * 。
.・゜
゜。゚゚・。・゚゚。
゚。Happy Reading ❀
゚・。・゚𐙚˙⋆.˚ ᡣ
Suasana kota sedikit berembun dikarenakan musim hujan melanda. [Name] yang tengah mengayuh sepedanya menatap jalanan hati-hati takut jika nanti ban sepedanya tergelincir. Sesekali dia melihat peta untuk memastikan jalan menuju karnival agar tidak tersesat.
Hari ini adalah pertemuan resmi keluarga yang kedua bagi [Name]. Karena gadis itu tidak memiliki kendaraan, dia rela mengayuh sepedanya menuju karnival yang cukup jauh jika dilihat dari peta.
Bisa saja [Name] meminta seseorang menjemputnya lewat radio namun gadis ini kelewatan tidak enakan, ia takut merepotkan yang lain. Selagi bisa sendiri untuk apa meminta bantuan, pikirnya.
Tinn!
Suara klakson mobil membuat perhatian [Name] teralihkan, terlihat seorang pria dengan rambut ungu duduk di kursi kemudi menatap [Name] datar.
Rion menghela nafas dengan menggelengkan kepala lelah. "Tau kan fungsi radio buat apa?" [Name] pun hanya menanggapi dengan senyum canggung. "Naik, tinggalin aja sepedanya disini."
Entah kenapa jika itu Rion, [Name] selalu menuruti perkataan nya secara otomatis layaknya robot yang tengah mendapatkan perintah. Mungkin saja karena aura yang dikeluarkan pria itu begitu mendominasi, dan itu membuat [Name] ingin berlutut jika berhadapan dengan nya.
Tapi [Name] tidak mungkin mengatakan hal itu di depan Rion, bisa hilang harga dirinya sebagai wanita.
"Kalau gue sampe liat lo naik sepeda kaya gitu lagi, gue bakal buang sepeda lo ke laut. Dari pada capek goes mending jalan kaki sekalian, ya 'kan?"
[Name] menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Iya iya enggak diulangi lagi kok." Setelah itu suasana hening, hanya ada suara mesin mobil yang terdengar samar.
Karena kabut yang lumayan tebal, Rion mengurangi kecepatan berkendaranya dan itu membuat waktu terasa begitu lama, [Name] merasa canggung dan mungkin senang diwaktu yang bersamaan.
Fakta bahwa [Name] menyukai Rion itu sudah menjadi rahasia umum, entah sejak kapan [Name] mulai memiliki perasaan yang merepotkan itu, intinya rasa suka yang sekarang mungkin sudah berubah menjadi lebih mendalam.
[Name] menyebut nya 'mencintai dalam diam', mungkin.
Tapi apakah itu bisa dikatakan secara diam-diam sedangkan seluruh anggota keluarga sudah mengetahuinya kecuali Rion? Entahlah, berada di sisinya saja sudah cukup bagi [Name].
"Ada makanan nggak?" Celetuk Rion tiba-tiba.
"Eh? aku ada banyak, kamu mau?"
"Gue juga masih banyak, cuman mastiin aja biar nggak sakit lambung pas kumpul nanti." [Name] menangguk paham.
Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di Karnival, akhirnya [Name] bernafas lega karena bisa keluar dari suasana canggung itu. Disana sudah banyak anggota yang berkumpul, seperti biasa dengan kelakuan 'spesial' mereka.
Namun ada sesuatu yang menarik perhatian [Name] yaitu gadis dengan rambut ungu panjang yang tengah asik mengobrol dengan Gin. [Name] pun menghampiri mereka.
"What's up [Name]!" sapa Gin. [Name] pun membalas sapaan nya lalu melirik gadis berambut ungu itu seakan meminta penjelasan dari Gin.
"Kenalin ini Thia, relasi kita. dan Thia kenalin, ini [Name]."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Lee
FanfictionRion Kenzo X Fem!Reader Tentang aku, dia dan keluarga. "Kalian bisa taruh sumpah kalian disini, kalian nggak bakal mengkhianati keluarga." "Kami Bersumpah" ʚ ✩ ɞ 🥇#mikazuki [28-09-2024] 🥈#tnf [09-09-2024] 🥈#rionkenzo [24-09-2024] 🥉#Vtuber [26-09...