"Death Party"

8 1 0
                                    

Suara langkah kaki tegap dari barisan berjalan para tentara di halaman istana negara.

alunan piano yg sendu mengaluni seisi ruangan begitupun dengan kedatangan pasukan berkuda.

hari ini adalah hari pemakaman ratu "queen es melverdiq" ratu terkahir yg tidak mewarisi keturunan dan meninggalkan harta kekayaan yg begitu berlimpah di kerajaan "Death For Glory".

kabar kematian ratu terdengar hingga luar istana. warga kerajaan yang mendengar kabar tersebut turut berdukacita.

suasanana pemakaman begitu sendu. suara burung gagak dari kejauhan terdengar semakin dekat, dan kini hinggap di peti sang ratu.

 suara burung gagak dari kejauhan terdengar semakin dekat, dan kini hinggap di peti sang ratu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Makam Ratu Queen Es Melverdiq}

pemakaman ratu usai bersamaan dengan terbenamnya matahari.

"Sesungguhnya anggota kerajaan yg meninggal dalam keadaan tidak memiliki keturunan lebih gelap dibandingkan gelapnya malam".

***

"Dua bulan kemudian".

***

Dua bulan setelah kepergin sang ratu, terjadi perebutan kekuasaan di istana. adanya pembunuhan, pemberontakan, penganiayaan yang terjadi dimana mana.

kerajaan "Death For Glory". sudah di ambang kehancuran.

di malam hari yg gelap, terjadi tragedi kebakaran di ven der village, salah satu desa di kerajaan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di malam hari yg gelap, terjadi tragedi kebakaran di ven der village, salah satu desa di kerajaan tersebut.

api yg kecil kini membesar hingga membakar semua lahan yg ada di desa.

dari keributan yg tengah berlangsung terdengar jeritan seorang wanita.

seorang wanita yg melahirkan di tengah peristiwa tersebut.

di iringi dengan suara ledakan yg begitu hebat dari pabrik pengolahan yg hancur akibat kebakaran yg terjadi.

"ayo sedikit lagi nyonya. tarik nafas perlahan".

suasana yg dirasakan begitu menegangkan, perasaan antara hidup dan mati ia rasakan.

***

dari suara jeritan kini berganti dengan tangisan seorang bayi.

"selamat nyonya bayinya perempuan".

Ia menangis dan menggendong bayinya lalu berkata.

"bisakah kalian menjaga bayi ini".

lalu menunjuk sebuah kotak kecil yg ada di sebelahnya.

"berikan peti itu kepada anak saya, ketika sudah berusia 17 tahun".

saya akan memberi nama anak ini " Queen es Melverdiq ".

momen kelahiran bayi begitu pula momen kematian sang ibunda.

sekumpulan pasukan pemberontak kini semakin dekat. ia hanya bisa mencium anaknya dan mengucapkan salam perpisahan. lalu menyuruh warga yg ada disana membawa anaknya.

ia hanya bisa tersenyum memandang anaknya yg kini semakin jauh darinya.

mata yg kini semakin terpejam dan darah yg tiada henti bercucuran, wanita itu menghembuskan nafas terakhirnya. bersamaan dengan sayatan pisau yg mencabik-cabik sekujur tubuhnya.

"Red Blood"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang