Chapter 1

62 11 4
                                    

"Dimana aku??, mengapa aku terbangun di tempat seperti ini??, dimana semua orang??, ada apa ini?....."

Mungkin itulah yang dipikirkan oleh Bulan, , ia sangat lah kebingungan, perasaan nya bercampur aduk, namun hanya satu hal yang melekat di isi pikiran nya, yaitu "KEBINGUNGAN".

Bulan terbangun di sebuah dermaga, ia sangat lah kebingungan, dimana semua orang?, terakhir kali ia tertidur di kamar nya tanpa ada hal-hal yang janggal.

Ia pun mulai menjelajahi dermaga kosong itu, ia sangat kebingungan, namun ia tetap memutuskan untuk menelusuri dermaga itu, suasana pada saat itu sangatlah sepi, namun, entah mengapa, Bulan merasakan sebuah ketenangan, seperti ada yang menenangkan nya, ia melihat-lihat pemandangan malam yang indah.

Bulan sangat menikmati pemandangan malam yang indah hingga ia tak sadar bahwa ia sudah berada di ujung dermaga, Ia menemukan sepucuk surat dan sebuah pena tergeletak di ujung dermaga.

"Siapa yang menaruh surat disini?, perasaan, dermaga ini kosong deh.."

Bulan pun membuka isi surat dan membaca nya.

"Hai..., namaku Arunika, mungkin kau tak mengenal ku, tapi aku mengenal mu,tolong temuilah aku di pesisir pantai, aku sekarang membutuhkan bantuan mu, tolong lah aku dan sahabat ku, Nirwana, tolong lah kami...."

-Arunika

Bulan masih tak mengerti apa maksud dari isi surat itu, namun, ia tetap melakukan apa yang diperintahkan dari surat itu, ia pun segera mencari jalan keluar dari dermaga tersebut.

Cakrawala pagi, jernih nya air laut, kicauan burung-burung menghiasi pemandangan disana, namun, Bulan seperti tak memperdulikan tentang itu, tugas ia adalah menyelamatkan orang yang bahkan tak ia kenali.

Ia berlari dengan sangat terburu-buru, secara tiba-tiba, Ia tersandung dan jatuh dari dermaga ke laut, ia berjuang menyelamatkannya dirinya sendiri, ia berenang sebisa nya untuk menyelamatkan dirinya sendiri, namun, hasil nya nihil, ia terbawa arus laut yang begitu deras pada saat itu.

_______

Bulan terbangun di sebuah pondok kecil, mukanya sangatlah pucat, badan nya juga sangat lah lemas, hingga, ia bertemu seorang lelaki yang sedang menyirami  tanaman didepan nya, secara tiba-tiba, lelaki itu mendekati Bulan.

"Bulan?, kau tak apakan?, apa kau masih lemas?"

"Eh!, kok tau namaku sih?!, emang kamu siapa?, tau darimana namaku?!, terus aku dimana lagi!"

Bulan sangatlah terkejut sekaligus marah pada nya, bagaimana ia bisa mengetahui namanya??, lelaki itu pun menjawab.

"Jangan kayak gitu dong ngomong nya...., oh iya!, namaku Adiwarna!, panggil aja aku Didit!"

Bulan merasa sedikit aneh dengan gaya bicara Adi/Didit, mengapa bahasa mereka sangatlah berbeda dengan nya?, itulah yang dipikirkan oleh Bulan, namun ia mengabaikannya dan mencoba berjalan-jalan melihat sekelilingnya, ia melihat sebuah pemandangan laut yang amat indah, namun ia mendengar sayup-sayup suara dari semak-semak, Bulan mulai merasa merinding, ia memang merupakan seorang anak yang penakut, namun untuk kali ini, ia mencoba memberanikan dirinya untuk mencari tahu siapa orang dibalik semak-semak.

Ia pun berteriak sangatlah kencang.

"Woy hantu!!!, tunjukkin diri kamu!, gua gak takut!!, cepat tunjukin gak!! "

Akhirnya, seorang perempuan keluar dari semak-semak, iya tertawa terbahak-bahak melihat Bulan berteriak dan ketakutan.

Bulan pun bertanya padanya.

"Siapa nama kamu?, namaku Bulan, kalau kamu?"

Bulan mencoba untuk bersikap lebih sopan didepan perempuan yang menjahili nya itu.

"Namaku Arunika, panggil aja Arunika, oh ya, kamu yang baca surat ku kan?"

Bulan sangat lah terkejut, bagaimana Arunika bisa mengetahui bahwa ia membaca surat yang Arunika tulis itu.

"Hey!, kau tau gak maksud dari surat yang aku tulis??"

Bulan mengangguk tidak, lalu Arunika pun kembali melanjutkan perkataan nya.

"Kau tau gak?, di bagian utara desa ini, ada sebuah goa yang menghubungkan ke dunia lain, dan di sana, ada makhluk yang selalu meneror kami setiap tengah malam, jika orang tua kami harus pergi bekerja menangkap ikan di laut, mereka harus sangat lah berhati-hati, kalau tidak...., kau tau?, mereka akan di tangkap, dan akan dibawa ke dunia mereka yang berbeda dari dunia kita, satu-satunya cara mengusir nya adalah mendapatkan batu putih bintang dan melempar nya ke dalam laut"

Bulan sangatlah heran, mengapa mereka masih mempercayai itu? , Bulan bercanda bahwa itu hanyalah sebuah dongeng.

"Hey!, kenapa kalian semua percayain nih dongeng?, ini cuma cerita dongeng!, kok kalian percaya?? "

Secara tiba-tiba, Nirwana, sahabat dekat nya Arunika menarik tangan Bulan dan membawa nya ke sebuah tempat, Bulan benar-benar dibuat bingung oleh mereka semua, mereka semua pada ngapain sih???, hingga..., mereka sampai di sebuah hutan, Nirwana menyuruh Bulan untuk berjalan dengan pelan, Bulan pun menuruti perintah nya, mereka berjalan dengan sembunyi-sembunyi, hingga mereka berdua melihat, ada sebuah goa yang sangat besar, mereka sedikitnya melangkah lebih maju, dan tampaklah sebuah gerbang yang menghubungkan dunia manusia dan dunia yang berbeda.

Bulan pun mulai mempercayai apa yang dikatakan oleh Arunika, mereka berdua, kembali ke desa setelah nya.

______

Makasih banyak yang sudah baca cerita ini yaa...💗💗
Maaf jika kependekan/typo/gak jelas cerita nya 📒
Kalau bagus tolong divote kakak/abang 😘

DermagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang