1 | Prolog

4.3K 620 98
                                    

Gue diem, duduk anteng dan pasang muka lempeng di tengah-tengah antara dua cewek yang lagi sibuk banget nguncir dua rambut gue, nggak lupa dikasih jepitan bunga tuing-tuing di atas kepala.

Mereka beruda tepuk tangan gemes, terus salah satu dari mereka cubit pipi gue dan satunya lagi sibuk molesin liptint ke bibir gue.

Di depan gue duduk berjejer tiga temen laknat yang nggak mau nolongin temennya yang dalam penderitaan ini.

"Kok lo cantik?" Hengki nyangga dagunya makin nyorot gue yang udah nyipitin mata jengkel.

"Kalau lo cewek udah gue pacarin sih, Dip," kata Noah tanpa kedip.

"Lo mau gue beliin donat atau kuaci?" Nando kasih pilihan. "Cantik banget hari ini."

"Bacod kalean!" Gue makin nyipitin mata.

Kenalin, gue Dipta dan tiga temen gue tadi adalah Hengki, Noah dan Nando.

Hari ini gue dijual mereka bertiga ke dua cewek ini buat dijadiin bahan konten cowok gemes ala-ala. Okelah, muka gue nggak bakalan dispil katanya, tapi bisa-bisanya mereka bertiga tega jual gue seharga dua kotak bekal makan siang? Nggak ada akhlak emang.

"Oke foto dulu, foto dulu!" kata cewek di sebelah kanan ambil hp-nya buat fotoin gue sama temen ceweknya.

Dimulai dari foto kepala gue dari belakang. Abis itu banyak jeprat-jepret dari berbagai sisi ala-ala boyfriend yang nurut banget sama ceweknya, pokoknya jadi cowok sub yang iya-iya aja kaya boneka.

Dan ketiga temen gue cuman ngakak ketawa gue diperlakukan semena-mena.

Gue Dipta, doyan makan donat atau kuaci, nggak suka tebar pesona, cuman pesona gue aja yang bertebaran ke mana-mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue Dipta, doyan makan donat atau kuaci, nggak suka tebar pesona, cuman pesona gue aja yang bertebaran ke mana-mana.

Dia Hengki, temen gue yang satu ini agak lain, kaya nggak pernah capek,  si anak basket yang masih punya waktu balik sekolah ambil kerja part time jadi barista dan apa aja pokoknya asal jadi duit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia Hengki, temen gue yang satu ini agak lain, kaya nggak pernah capek,  si anak basket yang masih punya waktu balik sekolah ambil kerja part time jadi barista dan apa aja pokoknya asal jadi duit.

Dia Hengki, temen gue yang satu ini agak lain, kaya nggak pernah capek,  si anak basket yang masih punya waktu balik sekolah ambil kerja part time jadi barista dan apa aja pokoknya asal jadi duit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau dia Nando, gitaris band inti sekolah, ni anak juga agak lain, playboy parah, cwk/cwk nya bertebaran di mana-mana. Pernah denger kan istilah cowok yang jago main gitar pasti dia romantis? Mungkin itu yang jadi daya tariknya, tapi gue nggak tertarik sih.

Ini Noah, si paling religius, anak futsal yang suka berendam di air es kalau pagi, gue nggak tahu fungsinya apa tapi ya udah terserah dia sama temen-temen futsal dia dan coach dia, sukses deh pokoknya buat mereka semua, semoga bisa bersaing sama p...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Noah, si paling religius, anak futsal yang suka berendam di air es kalau pagi, gue nggak tahu fungsinya apa tapi ya udah terserah dia sama temen-temen futsal dia dan coach dia, sukses deh pokoknya buat mereka semua, semoga bisa bersaing sama pinguin.

Ee ... anu, kalau Hengki Anak basket, Nando anak band dan Noah anak futsal ... gue sebenernya anak tata boga.

Oke! Jangan ngejek lo semua! Ini karena gue pengin punya restoran di masa depan, gue suka makan makanan manis juga, kan kalau gue bisa bikin kue-kue sendiri lumayan lebih hemat.

Oke, segini dulu gue ceritain, mau lanjut nggak?

17 Agustus 2024
Dae_Mahanta

Dipta and 3 IdiotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang