malam harinya, Wilona baru pulang dari kerja kelompok bersama teman temannya, dia baru ingat mempunyai janji dengan ibu dan ayahnya untuk makan malam bersama di restoran. dan sialnya dia lupa dengan janjinya itu, dia sekarang sedang di antar oleh supir rumahnya pergi ke restoran itu, karena ibu dan ayahnya sudah pergi duluan.
sesampainya di restoran. Wilona berhenti sebentar di depan pintu restoran dan melihat dari kaca ada ibu dan ayahnya yang duduk di meja makan yang sudah di pesan dan tunggu apa? 'siapa dua lelaki dan satu perempuan yang duduk bersama ibu dan ayah itu? hm.. pria satunya terlihat seumuran dengan ayah, bisa jadi laki laki yang satunya lagi itu adalah anak si pria yang terlihat seumuran dengan ayahku itu dan yang perempuan adalah ibunya. gotcha! hahaha kau memang sangat pintar Wilona!'
lalu Wilona masuk ke dalam restoran itu dan menghampiri meja ayah dan ibunya.
"maaf aku terlambat, tadi jalanannya sangat macet" Wilona kau tidak seharusnya berbohong.. tapi tidak apa apa hanya sesekali bukan hihihi"tidak apa apa sayang, silahkan duduk di sebelah sana" kata ibu dengan senyum hangat sedangkan muka ayah yang dingin seperti biasanya.
aku pun duduk di sebelah laki laki yang sepertinya lebih tua dari ku.. tapi dia tidak setua itu, mungkin kami hanya berbeda 2/3 tahun.
"baiklah Wilona, kamu sudah mendengar dari ibumu bukan bahwa kamu akan di jodohkan?" ya yang berbicara tadi adalah tuan Aditama, ayahku. aku hanya menganggukkan kepalaku lalu berkata "iya ayah, tapi dimana laki laki yang akan di jodohkan denganku?" ucapku bingung, pasalnya tidak mungkin kan lelaki yang di sebelah ku ini yang akan di jadikan jodohku? maksudku dia tidaklah jelek dia malahan sangat sangat tampan, tapi dia terlihat sedikit cuek, dia juga bukan tipeku, ah sudahlah. tidak mungkin dia jodohku kan?.
"dia tepat ada di sebelahmu sayang" hanya beberapa kata yang di ucapkan ibuku itu mampu membuat badanku membeku untuk beberapa detik. aku otomatis menengokkan kepalaku ke arah laki laki itu, lalu aku hanya tersenyum meski terlihat seperti senyuman terpaksa. 'oh ayolah dia memangg sangat tampan tapi dia bukan tipeku!'
aku melihat ke arah ibuku, tetapi ibuku hanya tersenyum manis. 'tunggu jika dia yang akan menjadi jodohku.. berarti.. dia teman masa kecilku? kenapa aku tidak ingat?' Wilona kembali melihat ke arah laki laki itu lalu memperhatikannya dengan saksama.
"ekhem.. jadi Wilona, perkenalkan dia adalah Sagara, dan Sagara, perkenalkan dia adalah Wilona, anak perempuan keduaku" deheman ayah sontak membuatku langsung fokus kepada pembicara itu lagi. 'ah jadi namanya Sagara, kenapa aku tidak ingat punya teman bernama Sagara? ah sudahlah'
Wilona kemudian mengangkat tangannya untuk berkenalan "perkenalkan namaku adalah Vannièsa Wilona Natalia aditama! kamu bisa memanggilku Wilona!" lalu laki laki itu menerima uluran tanganku "Sagara Sèan Connery, biasa di panggil Sagara." lalu Wilona dan Sagara langsung melepaskan jabatan tangan itu
'dingin sekali, nadanya datar pula saat berbicara, ck ck ck mimpi apa aku semalam bisa dapat jodoh yang jauh dari tipeku.. padahal kan tipeku yang soft, suka banyak ngomong, suka manja manja. malah dapet sebaliknya.. eh tapi dia tampan sih jadi tidak masalah' pikir Wilona dalam hatinya
"baiklah Wilona, besok Senin Sagara akan pindah ke sekolah kamu ya, dia akan menjagamu jadi kamu harus selalu berdua dengannya nanti saat di sekolah, oke?" ucap ayah Wilona di saat Wilona sedang termenung di dalam pikirannya sendiri
"apa?.. satu sekolah?... ayah.. aku bahkan belum menyetujui perjodohan ini.. lagi pula ini sudah zaman modern, kenapa kalian masih menjodohkan aku dan Sagara?" ayah hanya menghela nafas saat aku berbicara seperti itu.
dia tau bahwa Wilona tidak akan dengan mudahnya menerima perjodohan ini
"ayah tau ini sudah zaman modern, tapi bisakah kamu setuju perjodohan ini? ini adalah wasiat terakhir kakek mu dulu.. sebenarnya yang akan di jodohkan itu kakak mu dengan Sagara tetapi karena kakak mu itu selalu saja menolak jadi terpaksa kami harus menjodohkan kamu.." penjelasan ayah tadi membuatku terdiam
aku mencoba menahan air mataku agar tidak keluar, aku menunduk lalu kembali menatap ayah meski mataku sudah memerah "ayah tau ga sih? ayah tuh ga adil tau ga? kakak selalu aja yang dapet apa yang dia mau, selalu di turutin apa pun keinginannya tanpa harus menunjukkan prestasi, selalu dapet kasih sayang ayah, kakek! sedangkan aku? aku selalu ga pernah dapet semua itu! aku kalo mau sesuatu pasti ayah selalu bilang 'kamu harus tunjukkin prestasi kamu, baru ayah beliin apa yang kamu mau' ayah emang sayang aku.. tapi ga sebesar sayangnya ayah ke kakak.." ucap Wilona dengan nada yang terisak, lalu dia berdiri dari kursinya
"Terserah tentang perjodohan ini, Wilona bakalan terima apa pun keputusan ibu. Wilona pamit pergi duluan." lalu Wilona pergi meninggalkan meja, dengan ayahnya yang masih terdiam kaku dan ibunya yang berusaha untuk menenangkan ayahnya.
----------------------------------------------------------
HALO!! ketemu lagi kita mwehehehe. ceritanya ga nyambung ya? aku sebenarnya bimbang sih mau lanjutin apa engganya, soalnya aku banyak kegiatan, aku juga di sekolah ikut organisasi siswa intra sekolah (osis) dan bentar lagi juga 17, and aku pasti bakalan sibuk banget buat ngurusin acara, jadi what do you think guys? apakah aku harus lanjut ceritanya? atau engga? sebenarnya aku udah ada 3 part lagi di draft upload ga ya??
ENHYPEN DAH SAMPE INDOO?! SENENG BANGETTT TAPI TETEP GA BISA KETEMU 😔writer: 13/15-08-2024
published: 15-08-2024
KAMU SEDANG MEMBACA
secret relationship (JANGKKU)
Teen FictionVannièsa Wilona Natalia aditama atau biasa yang di kenal Wilona, perempuan cantik berumur 16 tahun yang bersekolah di SMA Dirgantara 9. mempunyai banyak julukan yang di berikan kepadanya seperti "kecantikannya dirgantara, manusia sempurna, kepintara...