𝟏 .ﻬ

123 21 4
                                    





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


𐀔

𝐅𝐀𝐈𝐓𝐇
The Way to Protect the Female Lead's Older Brother x reader

﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

.

.

.

.

.

.










Sungguh, kalau ditanya apa hal tersial dalam hidupku, aku akan menjawab dengan lantang bahwa itu adalah menjadi putri seorang Agriche.

Oh sial, sangat sial.

Entah ini reinkarnasi, ataupun transmigrasi, semua itu keterlaluan. Aku sudah menjalani hidup dengan baik, rajin belajar, sering beramal, serta berbakti kepada kedua orang tuaku. Aku tak pernah melakukan kejahatan, mengapa aku malah menjadi keturunan Agriche busuk ini?

Bagaimana bisa aku menjalani hari sebagai anak dari keluarga psikopat ini? dengan hanya membayangkan diriku melakukan hal-hal biadab seperti mereka, membuatku ingin muntah.

Menyebalkannya, aku harus menerima pelajaran dan ujian untuk menjadi Agriche sesungguhnya.

Sialan.














Aku duduk dengan wajah merengut di kursiku. Sejujurnya, aku sudah tertinggal dua tahun dari anak-anak seumuranku. Pengajaran pada putra-putri Agriche dimulai saat berusia tujuh tahun. Dan aku, baru memulainya sekarang, saat usiaku tepat sembilan tahun.

Yaa, terima kasih pada ibuku yang disayangi oleh Rant Agriche, sehingga pria busuk itu memperbolehkan aku memulainya lebih lambat. Haha, sungguh cinta yang menggelikan.

"Meskipun sedikit tertinggal, saya harap anda mengikuti pelajaran dengan baik, nona (Name)."

Suara serak dari pria yang mengajar itu menggema di ruangan. Aku menolehkan kepalaku dengan acuh, sementara anak-anak lain menatapku dengan berbagai macam ekspresi.

'Bodo amat.'

Pria itu kembali ke papan tulis, menjelaskan pelajaran yang membuat kepalaku pusing tujuh keliling di masa lalu, alias matematika.

Dulu aku sudah belajar matematika semenjak sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah atas sampai rasanya mau muntah. Lalu sekarang aku disuruh belajar pelajaran memusingkan ini lagi?? serius? menjodohkan x dan y bukan keahlianku. Aku bukan mak comblang.

Sebuah bola dari remasan kertas terlempar ke kepalaku dan jatuh ke mejaku. Aku membuka kertas itu, membacanya dengan ekspresi malas. Sudah jelas ini ulah Jeremy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAITH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang