3. Crush on me

30 4 1
                                    

"Paketttt!!"

Terdengar suara pak Rahmat menjawab dan keluar rumah untuk mengambil pesanannya. Entah barang apa lagi yang beliau beli. Terakhir kali ayahnya itu membeli baju untuk si Meng karena katanya akan menghadiri acara ulang tahun ayam tetangga.

 Terakhir kali ayahnya itu membeli baju untuk si Meng karena katanya akan menghadiri acara ulang tahun ayam tetangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Deee! Sini deh!" panggil pak Rahmat. Sepertinya bapak-bapak itu mengalami kesulitan dengan barangnya.

"Bentar! Lagi di toilet!"

Beberapa menit kemudian dia menghampiri ayahnya yang mencoba memasang sesuatu pada tubuh si Meng.

"Beli apa pak?" tanya Maysa sambil duduk disampingnya.

Mereka tengah berada dibangku bawah pohon depan rumah. Cuaca sore itu tidak terlalu panas dan terasa sejuk. Beberapa tetangga yang lewat menyapa mereka.

"Lucu gak?"

Pak Rahmat memperlihatkan hasil yang tengah dikerjakannya.

TARANGGGGGG

"BWAHHAHAHAHAHHA, TANGAN NYA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BWAHHAHAHAHAHHA, TANGAN NYA!"

"PUNYA OTOT DONG HAHAHAHHA!"

Maysa tertawa keras sekali bahkan dia memukul-mukul bangku sambil terus tertawa. Ayahnya hanya tersenyum bangga sambil terus mengelus-ngelus ayamnya.

"Kita main meng!" Ucap pak Rahmat beranjak meninggalkan Maysa yang masih tertawa sambil memegang perutnya.

Bu Winda datang sambil membawa sepiring pisang goreng panas. Tampilannya berbalut clemek pink polkadot.

"Tolong kasih ini ke nenek Isa."

Maysa mengontrol dirinya untuk berhenti tertawa. Dia menyeka air mata yang sempat ikut keluar saking puas bergelak tawa.

"Anak gadis kalau ketawa jangan keras-keras." tegur ibunya.

Maysa cukup mengangguk saja lalu menerima piring itu. Dia pun segera ke rumah nenek Isa yang berada tepat di samping rumahnya.

"Nek Isaa! Mey masuk ya!" panggilnya setelah mengetuk pintu rumah.

Maysa sudah biasa keluar masuk rumah nenek Isa. Beliau memberikan izin kepadanya karena sudah tahu keluarga pak Rahmat. Mereka mungkin bukan kerabat, namun mereka sudah menjadi tetangga puluhan tahun. Kedekatan mereka sudah tidak perlu diragukan lagi.

Hit Me Up! | Choi San ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang